Share

Part 26

Dari kejauhan Daryan tersenyum ke arahku. Membawakan sekotak donat untuk kami nikmati bersama. Langit sedari tadi tampak mendung. Untungnya tak sampai berimbas pada penjulalan bubble drink-ku siang ini.

Aku membuatkan 'strawberry boba' untuk Daryan, lalu duduk kembali menemaninya. Aneh saja melihat sikap anak orang kaya satu ini. Hidupnya terlalu datar. Di saat semua orang sibuk bekerja dan berpacu dengan waktu, dia hanya melenggang santai menemui siapa pun yang dia mau. Termasuk aku.

Mulutku terasa gatal ingin menasihatinya. Namun mengingat sifat sensitifnya waktu itu, aku kembali mengurungkan niat. Kelak jika sudah berumah tangga, dia akan sadar. Bahwa pengangguran sepertinya hanya akan menjadi cemoohan semua orang. Pria yang tahunya hanya menghabiskan harta orang tua saja.

"Belum ada kabar dari ayahmu?" Pria dengan kaos lengan pendek dan celana jeans itu bertanya. Aku menggeleng.

"Tidak lapor polisi?"

"Buat apa? Untuk menangkapnya?" Aku berdecih. "Tidak menutup kemungkinan ayah jug
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status