Share

41. Keteguhan Hati Jevin

"Jevin, kapan ... kapan kamu akan mengajakku menemui mamamu?"

Embun bertanya dengan sorot mata penuh pengharapan. Wajahnya mendongak menatap lekat pujaan hatinya itu. Namun, Jevin bergeming. Pria itu enggan menanggapi kelakuan Embun lagi. Cukup sudah perlakuan gadis itu yang hampir saja melenyapkan nyawa sang istri.

"Jeviiin!" Embun sedikit berseru dengan menarik kemeja hitam sang kekasih.

"Cukup, Embun! Cukup!" gertak Jevin keras.

Pria itu menyentak kedua tangan Embun dengan kasar. Karena dia merasa tidak nyaman ketika Embun terus saja menarik-narik kemejanya seperti anak kecil yang merengek sesuatu. Jevin tidak ingin Safia yang baru pulih menjadi sedih lagi.

Embun sendiri sedikit terhuyung ke belakang disengaja kasar oleh Jevin. Untung saja Yuki sigap menangkap tubuhnya.

"Jevin, kamu kasar sekali. Ada apa?" sedih Embun dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

Jevin tidak peduli. Pria itu menarik kursi roda Safia menjauh dari ranjang. "Ayo kita tinggalkan tempat ini, Sayang," ujar Jevin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status