Share

DEMI KELUAR DARI SIHIR

“Diteruskan Mbak Dinda. Biar janin itu bisa keluar dari tubuhmu. Insyaallah setelah itu, tubuh Mbak akan kasat mata kembali.”

“Iya, Pak Kiai. Bismillah ...." Suara Dinda terdengar mulai lancar tak kesakitan lagi.

“Hai, Lelaki Tua! Buka lingkaran laknat ini! Jangan kau ambil calon istriku!”

Mustafa yang murka berteriak dari halaman berkeliling mengitari rumah. Sosok Timur Tengah ini tak mampu masuk kembali karena telah dipagari oleh doa-doa oleh Pak Kiai. Pria bersorban putih ini hanya tersenyum mendengar teriakan Mustafa. Ia sedang serius mengarahkan Dinda yang mulai mendekati kebebasan diri dari janin benih Mustafa.

“Saya udah gak kuat, Pak Kiai! Mas Gito ...! Ibuuu ...!”

Suara Dinda mulai melemah, sedang Gito dan Bu Teti hanya mampu mendengar tanpa bisa melihat keadaan wanita yang mulai berlumuran darah di bagian bawah tubuhnya. Pak Kiai membantu memberi kekuatan kepada Dinda lewat doa.

“Sayaang, yang kuat, ya. Kamu pasti bisa. Mas bantu doa,” ucap Gito sambil meraba sajadah yang di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status