Share

Merasa Dibohongi

last update Last Updated: 2024-11-22 13:54:01

🏵️🏵️🏵️

Malam ini merupakan malam kedua untuk Rania tinggal di rumah Leo. Saat ini, anggota keluarga yang masih berada di rumah sang mertua adalah kakek dan nenek Leo dari pihak ayahnya. Mereka bersemangat berbincang bersama. Sementara Rania dan Leo lebih memilih menjadi pendengar.

Kakek dan nenek Leo menceritakan masa lalu anak sulung mereka—Pak Zainal. Saat masih sekolah, laki-laki itu termasuk siswa nakal dan keras kepala. Oleh karena kenakalannya, ia beberapa kali mendapat surat panggilan dari kepala sekolah.

“Dulu, papi mertuamu, nih ... nakal, Nia. Beda dengan pakcik dan makcikmu.” Bu Julia—nenek Leo, melihat ke arah Rania. Mahasiswi itu memberikan respons dengan tersenyum.

“Tapi kenakalan saya nggak turun ke Leo, Mak.” Pak Zainal memberikan respons. Sementara Rania melirik ke arah Leo. Wanita itu tiba-tiba mengingat apa yang terjadi tadi malam. Baginya, suaminya itu usil.

“Leo, kan, anak baik.” Pak Thamrin—kakek Leo, langsung memuji cucunya. Rania tidak percaya kalau suaminya baik karena ia menganggap laki-laki itu telah melanggar kesepakatan mereka.

“Iya, Pak. Leo benar-benar ikut sifat maminya. Kalau ikut saya, pasti maminya pusing.” Pak Zainal setuju dengan penilaian ayahnya. Lagi dan lagi, Rania tidak ingin percaya, walaupun ia telah merasakan perhatian Leo dalam sebulan ini.

“Leo itu paling pengertian. Hampir tak pernah nyusahin orang tua dan keluarga.” Neneknya Leo kembali bersuara.

“Iya, Mak. Bagi saya, Leo anak kebanggan. Walaupun dari SD sampai SMA nggak pernah berpisah dengan papi dan maminya, dia tetap bersedia kuliah di Thailand untuk menemani Kakek dan neneknya.” Bu May juga turut membanggakan Leo.

“Iya, Mih.” Pak Zainal mengiakan perkataan istrinya. “Papi beruntung punya istri seperti Mami. Mami berhasil memberikan didikan terbaik untuk anak kita. Dulu Emak sering nasihatin Papi, tapi Papi tetap nakal.”

“Istrimu itu tak hanya cantik, tapi juga baik. Emak yakin kalau istri Leo juga memiliki sifat yang sama dengan May.” Leo melirik Rania. Ia tahu kalau istrinya itu memiliki sifat dermawan, tetapi ia kadang sedikit kesal mendengar cerewetnya.

“Saya yakin kalau Nia persis seperti papanya, baik dan selalu menjadi kebanggan.” Pak Zainal memuji ayahnya Rania. “Oh, ya ... dulu Papi sering nyontek PR papa Nia. Terus, ada satu kenakalan Papi yang paling merugikan, itu saat berbuat curang di kantin. Papi makan empat bakwan, tapi bayarnya hanya satu. Kalau ingat kejadian itu, Papi benar-benar merasa malu dan bersalah.” Pak Zainal menepuk pelan dahinya.

Kakek, nenek, dan ibunya Leo beserta Rania tertawa mendengar cerita Pak Zainal. Keluarga bahagia itu bersemangat menceritakan masa lalu masing-masing, kecuali Leo dan Rania. Mereka tetap memilih menjadi pendengar yang baik.

“Ternyata udah jam sepuluh. Kami ke kamar dulu, ya, Tok, Nek.” Leo akhirnya membuka suara.

“Sama Papi dan Mami nggak pamitan?” Pak Zainal menaikkan alisnya ke arah Leo.

“Harap maklum, Nal, pengantin baru. Banyak yang dilupakan karena dunia serasa milik berdua.” Pak Thamrin menggoda Leo. Ia tersenyum kepada cucunya itu.

“Atokmu bercanda aja, Leo. Jangan bawa ke hati, ya.” Bu Julia memberikan pengertian kepada Leo.

“Iya, Nek.” Tanpa menunggu lama, Leo pun meraih tangan Rania lalu mereka berjalan menuju kamar.

Rania sangat malu saat kakek Leo mengucapkan kata pengantin baru. Ia tidak pernah memikirkan kalau laki-laki tua tersebut akan berbicara tentang sesuatu yang membuatnya mengingat kesalahannya yang tidak mampu mengontrol diri saat bersama Leo tadi malam.

“Ternyata Abang sekolah di kota ini? Kok, ngakunya baru beberapa bulan tinggal di Tanjungpinang?” Rania langsung melontarkan pertanyaan kepada Leo setelah mereka di kamar. Pasangan itu kini duduk di sofa dekat jendela.

“Kan, enak didengar kalau sapaannya romantis.” Leo menaikkan alisnya.

“Jangan mengalihkan pembicaraan. Aku lagi serius.”

“Iya, aku sekolah di sini, tapi kuliah di Thailand.”

“Tapi kamu nggak mungkin lupa jalan di sini. Ternyata kamu bohong waktu bantu aku saat itu.” Rania mengingat kembali awal pertemuannya dengan Leo.

“Perkembangan kota ini termasuk pesat dalam waktu beberapa tahun. Bangunan aja banyak yang baru. Jadi, aku melihat banyak perubahan.” Leo memberikan penjelasan.

“Tetap aja kamu bohong.”

“Aku nggak bohong. Aku menetap di Thailand lima tahun setelah lulus SMA. Aku pulang ke sini pas liburan aja. Tiga tahun menyelesaikan kuliah, dua tahun bantu Kakek di perusahaan. Sampai akhirnya aku kembali ke sini dan ingin menetap di sini.” Leo bercerita panjang lebar.

“Sebelumnya kamu nggak pernah cerita. Kalau Mami nggak cerita, aku nggak akan tahu. Kenapa kamu merahasiakan ini dariku, Bang? Atau jangan-jangan masih banyak yang kamu sembunyikan dariku tentang dirimu.”

“Suka, deh, diperhatiin. Apakah istriku ini udah jatuh cinta?” Leo justru mengalihkan pembicaraan.

“Kamu pembohong. Apa tujuanmu sebenarnya menikahiku?” Rania menunjukkan wajah serius.

“Sayang, kamu kenapa? Aku nggak pernah memiliki niat untuk membohongimu. Tujuanku menikahimu karena aku ingin kamu menjadi ibu dari anak-anakku.”

“Terserah. Aku mau tidur. Kamu tetap tidur di sofa.” Rania pun berdiri, tetapi Leo meraih tangannya.

“Kenapa, Sayang? Kamu takut aku khilaf lagi? Kan, nggak apa-apa.”

“Aku kecewa karena kamu nggak jujur.”

Rania sedih karena menganggap Leo belum jujur sepenuhnya, padahal ia telah menceritakan semua tentang dirinya kepada laki-laki itu sebelum acara pernikahan mereka. Ia sedih karena mengetahui kenyataan itu setelah menyerahkan segalanya kepada suaminya tersebut.

============

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • JODOH DARI THAILAND    Berbohong karena Cinta

    🏵️🏵️🏵️Leo tidak mampu berkata-kata setelah melihat istri yang sangat ia cintai, kini berdiri di hadapannya. Ia pun langsung mendekap wanita itu, tetapi penolakan yang ia dapatkan. Rania meronta-ronta hingga berhasil melepaskan pelukan Leo. Ia masih sangat kesal terhadap laki-laki itu.Orang tua Rania yang sejak tadi duduk di ruang keluarga, langsung memasuki kamar putri mereka tersebut. Mereka sangat heran melihat sang anak bungsu yang menjauh dari Leo, bahkan mendorong tubuh laki-laki itu.Bu Farida berusaha membujuk Rania lalu memeluknya. Wanita paruh baya itu mengajak Rania duduk di tempat tidur dan memintanya menceritakan apa yang terjadi. Sementara Leo langsung berlutut di depan istri yang sangat ia cintai tersebut.“Sayang, kamu kenapa?” Leo meraih tangan Rania lalu menggenggamnya.“Sampai kapan kamu bohongin aku terus?” Rania langsung melontarkan pertanyaan itu kepada Leo.“Bohong apa, Sayang? Aku nggak ngerti.” Leo tidak mengerti dengan ucapan Rania.“Hebat kamu, Bang. Kamu

  • JODOH DARI THAILAND    Alat Tes Kehamilan

    🏵️🏵️🏵️Dua bulan berlalu, tetapi Leo masih belum mampu menceritakan apa yang membuatnya merasa bersalah terhadap Rania. Ia sangat tahu seperti apa sifat istrinya tersebut. Ia tidak ingin terjadi kesalahpahaman lagi di antara mereka.Leo juga tidak ingin mengganggu kebahagiaan Rania saat ini, di mana wanita itu sangat senang menyaksikan pernikahan Azzam—kakak semata wayangnya. Rania mengaku terharu karena akhirnya melihat Azzam menikah dengan Ayu.Bukan hanya itu saja alasan yang membuat Leo belum mampu mengutarakan kejujuran kepada Rania. Ia juga tidak ingin melihat istrinya sedih. Apalagi saat ini, Leo sedang mengharapkan keajaiban agar Rania kembali hamil.“Bang, kita nginap di sini aja, ya, malam ini.” Rania berharap agar Leo memenuhi keinginannya untuk menginap di rumah orang tuanya setelah acara pernikahan Azzam dan Ayu selesai.“Iya, Sayang. Aku ngikut aja.” Leo mengembangkan senyuman di depan Rania.“Terima kasih, Bang.” Rania bahagia mendengar jawaban Leo. Ia pun mengajak su

  • JODOH DARI THAILAND    Kebohongan yang Disembunyikan

    🏵️🏵️🏵️Rania kembali menginjakkan kaki di rumah keluarga Leo. Ia tidak tahu apakah hatinya bahagia atau justru sebaliknya. Di satu sisi, ia merasa bahwa sewajarnya dirinya berada di rumah suaminya. Namun di sisi lain, ia tetap kesal mengingat Laura.Kini, Rania merebahkan tubuh di kamar. Ia ingin menanyakan tentang Laura. Namun sebelum niat itu terucap, Leo pun memintanya untuk mendengar penjelasan tentang Laura. Rania terkejut, tetapi juga bahagia setelah mengetahui keadaan Laura yang sebenarnya.Rania ingin memeluk Leo karena menganggap laki-laki itu tetap setia dengan cintanya terhadapnya. Namun, ia mencoba untuk menahan diri dan berpura-pura bersikap biasa saja walaupun hati kecilnya mengatakan kalau ia sangat bahagia saat ini.“Kok, respons kamu biasa aja, Sayang? Kamu nggak bahagia?” Leo tidak mengerti dengan sikap yang ditunjukkan istrinya.“Aku harus bilang apa?” Rania memberikan balasan dengan nada santai.“Aku sudah menepati janjiku untuk membuktikan kalau aku hanya milikm

  • JODOH DARI THAILAND    Kebenaran yang Terungkap

    🏵️🏵️🏵️Tiga bulan berlalu, penyelidikan Leo tentang niat Laura, akhirnya membuahkan hasil. Kini, kenyataan yang sebenarnya pun terungkap. Laura sengaja mengaku mengandung anak Leo karena dirinya ingin mendapatkan laki-laki yang ia cintai tersebut.Laura tidak dapat mengelak lagi saat keluarga Leo memeriksakan usia kandungannya ke rumah sakit hari ini. Dalam perkiraan ketika kepulangan Leo dari Thailand, seharusnya usia kehamilan Laura memasuki delapan bulan, tetapi kenyataannya sungguh di luar dugaan.Bu May selama ini sudah menaruh curiga melihat bentuk perut Laura yang tidak sewajarnya. Dugaan wanita paruh baya itu benar-benar membuat hati Leo bahagia. Usia kehamilan Laura baru memasuki lima bulan. Ia telah melakukan kebohongan besar demi mewujudkan keinginannya.Sejak Leo meninggalkan Thailand tujuh bulan yang lalu, Laura merasa hancur. Ia pun sering menghabiskan waktunya di tempat hiburan malam didampingi Siwat. Oleh karena keduanya sedang dalam keadaan mabuk, hubungan yang belu

  • JODOH DARI THAILAND    Butuh Bukti

    🏵️🏵️🏵️Pak Bagas dan Bu Farida terkejut melihat Rania yang langsung berlari menuju kamarnya. Kedua orang tua itu tidak mengerti kenapa anak bungsu mereka tiba-tiba kembali pulang tanpa memberi kabar sebelumnya. Sementara Azzam menghampiri ayah dan ibunya yang sedang bersantai di depan TV. Ia tidak lupa membawa masuk koper milik Rania.Azzam pun memilih duduk menghadap Pak Bagas dan Bu Farida. Ia meminta agar kedua orang tuanya tersebut tidak terkejut dengan apa yang akan ia sampaikan. Azzam merasa berat untuk menyampaikan apa yang terjadi terhadap Rania kepada ayah dan ibunya, tetapi ia ingin tetap jujur dengan kenyataan yang sebenarnya.Azzam menghela napas lalu mulai menceritakan penderitaan yang Rania alami saat ini. Ia berusaha tenang mengungkapkan fakta tentang Leo. Pak Bagas dan Bu Farida kembali terkejut dan mereka mengaku tidak percaya dengan apa yang Azzam sampaikan.“Nggak mungkin Azzam bohong, Pah, Mah. Nia sedih banget sekarang. Dari rumah Leo sampai ke sini, dia nangis.

  • JODOH DARI THAILAND    Kemunculan Laura

    🏵️🏵️🏵️Rania menepati janji yang pernah ia ucapkan, mencabut gugatan cerai dari pengadilan. Terbukti saat ini, dirinya kembali tinggal di rumah Leo. Ia bahkan lebih bahagia daripada saat awal menikah. Kini, tiga bulan telah berlalu, Rania pun memasuki tingkat akhir dalam pendidikannya di STIE Pembangunan Tanjungpinang. Ia sangat bahagia karena Leo selalu memberikan dukungan dan semangat kepadanya. Di samping itu, hubungan mereka juga makin membaik dan mesra.Akan tetapi, Rania sering merasa bersalah karena menganggap dirinya tidak mampu memenuhi harapan Leo. Ia takut jika tidak dapat memberikan keturunan untuk keluarga suaminya. Ia sering sedih mengingat keadaannya yang sekarang.“Kenapa kamu masih mempertahankan aku, Bang? Gimana kalau aku nggak bisa kasih keturunan untuk keluargamu?" Rania mengingatkan kembali tentang kekurangan yang ia miliki saat ini.“Aku terima kamu apa adanya, Sayang. Kamu jangan ngomong seperti itu.”“Mungkin kamu bisa terima aku, tapi bagaimana dengan Papi

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status