Pertemuan awal yang hanya berdurasi 120 menit, telah membawa Leo dan Rania ke dalam hubungan suci pernikahan. Akan tetapi, pasangan tersebut dihadapkan pada situasi yang sangat menyakitkan, kehadiran orang ketiga, hingga membuat Leo melayangkan gugatan cerai terhadap Leo. Apakah pernikahan mereka akan tetap bertahan? Atau mereka memilih berpisah?
View More🏵️🏵️🏵️
“Help me, please.” Rania menyusun sepuluh jari kepada pemuda yang saat ini berada di sampingnya.
“Who are you?” Pemuda itu bertanya heran.
“You don’t know me, but you must help me now.”
Rania langsung menggunakan bahasa asing karena ia sangat yakin kalau orang pemuda tidak tahu bahasa Indonesia. Wajah orang itu sangat mirip dengan aktor Thailand favoritnya, James Jirayu.
“Please, help me.” Rania kembali membuka suara. Kali ini, ia tidak dapat menahan air matanya agar tidak jatuh hingga membuat pemuda tersebut makin bingung.
“Kamu ada masalah apa?” Kini, justru Rania yang terkejut mendengar pertanyaan pemuda itu.
“What? Abang bisa bahasa Indonesia? Abang bukan bule?” Rania masih belum percaya dengan apa yang ia dengar tadi.
“Yes. Papi saya asli Indonesia. Jadi, saya bisa ngomong bahasa Indonesia.”
“Bagus, deh. Saya pun bisa ngomong dengan leluasa.”
“Kenapa kamu masuk mobil saya? Saya buru-buru mau ngantor.” Pemuda itu kembali bertanya. Ia sangat terkejut karena Rania memasuki Rush putih miliknya.
Rania pun langsung menyampaikan masalah yang ia hadapi saat ini. “Tolongin saya, Bang. Saya kehilangan barang berharga saya.”
“Barang berharga? Maksudnya apa?” Pemuda itu mengerutkan dahi.
“Tas dan buku-buku saya tertinggal di angkot, tapi angkotnya udah pergi.”
“Apa urusannya dengan saya?”
“Tolong saya kejar angkot yang saya naiki tadi.”
“Angkot di sekitar sini dari tadi banyak. Angkot yang mana?”
“Tadi angkotnya melaju ke depan. Kita kejar sekarang, ya. Saya mohon.” Air mata Rania kembali jatuh membasahi pipi.
“Ya, udah, saya tolongin. Tapi jangan nangis.”
Rania sangat bersyukur karena pemuda yang baru ia kenal tersebut bersedia membantu dirinya. Rush putih itu pun melaju meninggalkan kampus. Rania tidak peduli lagi kalau hari ini, dosen mata kuliah Akuntansi Keuangan akan mengadakan kuis. Saat ini, ia hanya memikirkan tas dan buku-bukunya.
“Saya belum hafal semua daerah Tanjungpinang. Saya baru beberapa bulan di sini.” Pemuda yang sedang bersama Rania kembali membuka suara.
“Sebelumnya Abang tinggal di mana?”
“Thailand.”
Rania sangat terkejut karena pemuda yang baru bertemu dengannya berasal dari negara yang sama dengan aktor favoritnya. Sejak dulu, ia selalu berharap kalau suatu saat nanti, akan berkunjung ke Thailand. Ia sangat mengagumi negara itu.
“Thailand?” Rania ingin meyakinkan kebenaran nama negara yang disebutkan pemuda di sampingnya.
“Yes. Mami saya asli Thailand, tapi Papi saya asli Tanjungpinang.”
Ternyata Rania tidak mendengar apa yang diucapkan pemuda itu. “Stop! Itu mirip angkot yang saya naiki tadi, warnanya putih.” Ia menunjuk ke arah angkutan umum yang terparkir.
“Heran, ya. Warna angkot di Tanjungpinang, kan, kebanyakan putih. Gimana, sih? Saya yang baru aja di sini bisa tahu.”
“Saya nggak peduli. Pokoknya berhenti.” Rania tetap bersikeras meminta pemuda itu menghentikan mobilnya.
“Terserah kamu, deh.” Pemuda itu pun menepikan kendaraan roda empat miliknya.
Setelah mobil berhenti, Rania segera turun. Ia berjalan menuju angkutan umum yang sedang terparkir. Namun, ia sangat kecewa karena setelah melihat ke dalam, ternyata sopirnya bukan orang yang sama dengan yang dinaiki tadi. Ia pun kembali melangkah lalu memasuki Rush putih milik pemuda tampan yang baru ia temui itu.
“Ternyata itu bukan angkot yang sama dengan yang aku naiki. Kita harus meluncur sekarang! Lebih ngebut lagi, ya.” Rania bersikap seolah-olah pemuda yang kini bersamanya sudah lama ia kenal. Ia berani memberikan perintah kepada orang yang baru bertemu dengannya.
‘Dasar cewek aneh. Baru juga kenal, tapi udah nyuruh-nyuruh. Untung aku masih punya rasa kemanusiaan. Lagi pun, dia cantik.’ Pemuda itu menggerutu dalam hati.
“Lebih ngebut lagi, dong! Saya nggak mau kalau tas saya sampai hilang.” Rania kembali memberikan perintah.
“Ini juga udah ngebut.”
“Ini belum ngebut.”
“Kok, kamu bawel, sih?” Pemuda itu tidak mampu lagi menyimpan kekesalannya.
===========
🏵️🏵️🏵️Leo tidak mampu berkata-kata setelah melihat istri yang sangat ia cintai, kini berdiri di hadapannya. Ia pun langsung mendekap wanita itu, tetapi penolakan yang ia dapatkan. Rania meronta-ronta hingga berhasil melepaskan pelukan Leo. Ia masih sangat kesal terhadap laki-laki itu.Orang tua Rania yang sejak tadi duduk di ruang keluarga, langsung memasuki kamar putri mereka tersebut. Mereka sangat heran melihat sang anak bungsu yang menjauh dari Leo, bahkan mendorong tubuh laki-laki itu.Bu Farida berusaha membujuk Rania lalu memeluknya. Wanita paruh baya itu mengajak Rania duduk di tempat tidur dan memintanya menceritakan apa yang terjadi. Sementara Leo langsung berlutut di depan istri yang sangat ia cintai tersebut.“Sayang, kamu kenapa?” Leo meraih tangan Rania lalu menggenggamnya.“Sampai kapan kamu bohongin aku terus?” Rania langsung melontarkan pertanyaan itu kepada Leo.“Bohong apa, Sayang? Aku nggak ngerti.” Leo tidak mengerti dengan ucapan Rania.“Hebat kamu, Bang. Kamu
🏵️🏵️🏵️Dua bulan berlalu, tetapi Leo masih belum mampu menceritakan apa yang membuatnya merasa bersalah terhadap Rania. Ia sangat tahu seperti apa sifat istrinya tersebut. Ia tidak ingin terjadi kesalahpahaman lagi di antara mereka.Leo juga tidak ingin mengganggu kebahagiaan Rania saat ini, di mana wanita itu sangat senang menyaksikan pernikahan Azzam—kakak semata wayangnya. Rania mengaku terharu karena akhirnya melihat Azzam menikah dengan Ayu.Bukan hanya itu saja alasan yang membuat Leo belum mampu mengutarakan kejujuran kepada Rania. Ia juga tidak ingin melihat istrinya sedih. Apalagi saat ini, Leo sedang mengharapkan keajaiban agar Rania kembali hamil.“Bang, kita nginap di sini aja, ya, malam ini.” Rania berharap agar Leo memenuhi keinginannya untuk menginap di rumah orang tuanya setelah acara pernikahan Azzam dan Ayu selesai.“Iya, Sayang. Aku ngikut aja.” Leo mengembangkan senyuman di depan Rania.“Terima kasih, Bang.” Rania bahagia mendengar jawaban Leo. Ia pun mengajak su
🏵️🏵️🏵️Rania kembali menginjakkan kaki di rumah keluarga Leo. Ia tidak tahu apakah hatinya bahagia atau justru sebaliknya. Di satu sisi, ia merasa bahwa sewajarnya dirinya berada di rumah suaminya. Namun di sisi lain, ia tetap kesal mengingat Laura.Kini, Rania merebahkan tubuh di kamar. Ia ingin menanyakan tentang Laura. Namun sebelum niat itu terucap, Leo pun memintanya untuk mendengar penjelasan tentang Laura. Rania terkejut, tetapi juga bahagia setelah mengetahui keadaan Laura yang sebenarnya.Rania ingin memeluk Leo karena menganggap laki-laki itu tetap setia dengan cintanya terhadapnya. Namun, ia mencoba untuk menahan diri dan berpura-pura bersikap biasa saja walaupun hati kecilnya mengatakan kalau ia sangat bahagia saat ini.“Kok, respons kamu biasa aja, Sayang? Kamu nggak bahagia?” Leo tidak mengerti dengan sikap yang ditunjukkan istrinya.“Aku harus bilang apa?” Rania memberikan balasan dengan nada santai.“Aku sudah menepati janjiku untuk membuktikan kalau aku hanya milikm
🏵️🏵️🏵️Tiga bulan berlalu, penyelidikan Leo tentang niat Laura, akhirnya membuahkan hasil. Kini, kenyataan yang sebenarnya pun terungkap. Laura sengaja mengaku mengandung anak Leo karena dirinya ingin mendapatkan laki-laki yang ia cintai tersebut.Laura tidak dapat mengelak lagi saat keluarga Leo memeriksakan usia kandungannya ke rumah sakit hari ini. Dalam perkiraan ketika kepulangan Leo dari Thailand, seharusnya usia kehamilan Laura memasuki delapan bulan, tetapi kenyataannya sungguh di luar dugaan.Bu May selama ini sudah menaruh curiga melihat bentuk perut Laura yang tidak sewajarnya. Dugaan wanita paruh baya itu benar-benar membuat hati Leo bahagia. Usia kehamilan Laura baru memasuki lima bulan. Ia telah melakukan kebohongan besar demi mewujudkan keinginannya.Sejak Leo meninggalkan Thailand tujuh bulan yang lalu, Laura merasa hancur. Ia pun sering menghabiskan waktunya di tempat hiburan malam didampingi Siwat. Oleh karena keduanya sedang dalam keadaan mabuk, hubungan yang belu
🏵️🏵️🏵️Pak Bagas dan Bu Farida terkejut melihat Rania yang langsung berlari menuju kamarnya. Kedua orang tua itu tidak mengerti kenapa anak bungsu mereka tiba-tiba kembali pulang tanpa memberi kabar sebelumnya. Sementara Azzam menghampiri ayah dan ibunya yang sedang bersantai di depan TV. Ia tidak lupa membawa masuk koper milik Rania.Azzam pun memilih duduk menghadap Pak Bagas dan Bu Farida. Ia meminta agar kedua orang tuanya tersebut tidak terkejut dengan apa yang akan ia sampaikan. Azzam merasa berat untuk menyampaikan apa yang terjadi terhadap Rania kepada ayah dan ibunya, tetapi ia ingin tetap jujur dengan kenyataan yang sebenarnya.Azzam menghela napas lalu mulai menceritakan penderitaan yang Rania alami saat ini. Ia berusaha tenang mengungkapkan fakta tentang Leo. Pak Bagas dan Bu Farida kembali terkejut dan mereka mengaku tidak percaya dengan apa yang Azzam sampaikan.“Nggak mungkin Azzam bohong, Pah, Mah. Nia sedih banget sekarang. Dari rumah Leo sampai ke sini, dia nangis.
🏵️🏵️🏵️Rania menepati janji yang pernah ia ucapkan, mencabut gugatan cerai dari pengadilan. Terbukti saat ini, dirinya kembali tinggal di rumah Leo. Ia bahkan lebih bahagia daripada saat awal menikah. Kini, tiga bulan telah berlalu, Rania pun memasuki tingkat akhir dalam pendidikannya di STIE Pembangunan Tanjungpinang. Ia sangat bahagia karena Leo selalu memberikan dukungan dan semangat kepadanya. Di samping itu, hubungan mereka juga makin membaik dan mesra.Akan tetapi, Rania sering merasa bersalah karena menganggap dirinya tidak mampu memenuhi harapan Leo. Ia takut jika tidak dapat memberikan keturunan untuk keluarga suaminya. Ia sering sedih mengingat keadaannya yang sekarang.“Kenapa kamu masih mempertahankan aku, Bang? Gimana kalau aku nggak bisa kasih keturunan untuk keluargamu?" Rania mengingatkan kembali tentang kekurangan yang ia miliki saat ini.“Aku terima kamu apa adanya, Sayang. Kamu jangan ngomong seperti itu.”“Mungkin kamu bisa terima aku, tapi bagaimana dengan Papi
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments