JODOH DARI THAILAND

JODOH DARI THAILAND

last updateLast Updated : 2024-12-26
By:  Nova Irene SaputraCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
35Chapters
751views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Pertemuan awal yang hanya berdurasi 120 menit, telah membawa Leo dan Rania ke dalam hubungan suci pernikahan. Akan tetapi, pasangan tersebut dihadapkan pada situasi yang sangat menyakitkan, kehadiran orang ketiga, hingga membuat Leo melayangkan gugatan cerai terhadap Leo. Apakah pernikahan mereka akan tetap bertahan? Atau mereka memilih berpisah?

View More

Chapter 1

Pertemuan Tak Terduga

🏵️🏵️🏵️

“Help me, please.” Rania menyusun sepuluh jari kepada pemuda yang saat ini berada di sampingnya.

“Who are you?” Pemuda itu bertanya heran.

“You don’t know me, but you must help me now.”

Rania langsung menggunakan bahasa asing karena ia sangat yakin kalau orang pemuda tidak tahu bahasa Indonesia. Wajah orang itu sangat mirip dengan aktor Thailand favoritnya, James Jirayu.

“Please, help me.” Rania kembali membuka suara. Kali ini, ia tidak dapat menahan air matanya agar tidak jatuh hingga membuat pemuda tersebut makin bingung.

“Kamu ada masalah apa?” Kini, justru Rania yang terkejut mendengar pertanyaan pemuda itu.

“What? Abang bisa bahasa Indonesia? Abang bukan bule?” Rania masih belum percaya dengan apa yang ia dengar tadi.

“Yes. Papi saya asli Indonesia. Jadi, saya bisa ngomong bahasa Indonesia.”

“Bagus, deh. Saya pun bisa ngomong dengan leluasa.”

“Kenapa kamu masuk mobil saya? Saya buru-buru mau ngantor.” Pemuda itu kembali bertanya. Ia sangat terkejut karena Rania memasuki Rush putih miliknya.

Rania pun langsung menyampaikan masalah yang ia hadapi saat ini. “Tolongin saya, Bang. Saya kehilangan barang berharga saya.” 

“Barang berharga? Maksudnya apa?” Pemuda itu mengerutkan dahi.

“Tas dan buku-buku saya tertinggal di angkot, tapi angkotnya udah pergi.”

“Apa urusannya dengan saya?”

“Tolong saya kejar angkot yang saya naiki tadi.”

“Angkot di sekitar sini dari tadi banyak. Angkot yang mana?”

“Tadi angkotnya melaju ke depan. Kita kejar sekarang, ya. Saya mohon.” Air mata Rania kembali jatuh membasahi pipi.

“Ya, udah, saya tolongin. Tapi jangan nangis.” 

Rania sangat bersyukur karena pemuda yang baru ia kenal tersebut bersedia membantu dirinya. Rush putih itu pun melaju meninggalkan kampus. Rania tidak peduli lagi kalau hari ini, dosen mata kuliah Akuntansi Keuangan akan mengadakan kuis. Saat ini, ia hanya memikirkan tas dan buku-bukunya.

“Saya belum hafal semua daerah Tanjungpinang. Saya baru beberapa bulan di sini.” Pemuda yang sedang bersama Rania kembali membuka suara.

“Sebelumnya Abang tinggal di mana?” 

“Thailand.”

Rania sangat terkejut karena pemuda yang baru bertemu dengannya berasal dari negara yang sama dengan aktor favoritnya. Sejak dulu, ia selalu berharap kalau suatu saat nanti, akan berkunjung ke Thailand. Ia sangat mengagumi negara itu.

“Thailand?” Rania ingin meyakinkan kebenaran nama negara yang disebutkan pemuda di sampingnya.

“Yes. Mami saya asli Thailand, tapi Papi saya asli Tanjungpinang.”

Ternyata Rania tidak mendengar apa yang diucapkan pemuda itu. “Stop! Itu mirip angkot yang saya naiki tadi, warnanya putih.” Ia menunjuk ke arah angkutan umum yang terparkir.

“Heran, ya. Warna angkot di Tanjungpinang, kan, kebanyakan putih. Gimana, sih? Saya yang baru aja di sini bisa tahu.”

“Saya nggak peduli. Pokoknya berhenti.” Rania tetap bersikeras meminta pemuda itu menghentikan mobilnya.

“Terserah kamu, deh.” Pemuda itu pun menepikan kendaraan roda empat miliknya.

Setelah mobil berhenti, Rania segera turun. Ia berjalan menuju angkutan umum yang sedang terparkir. Namun, ia sangat kecewa karena setelah melihat ke dalam, ternyata sopirnya bukan orang yang sama dengan yang dinaiki tadi. Ia pun kembali melangkah lalu memasuki Rush putih milik pemuda tampan yang baru ia temui itu.

“Ternyata itu bukan angkot yang sama dengan yang aku naiki. Kita harus meluncur sekarang! Lebih ngebut lagi, ya.” Rania bersikap seolah-olah pemuda yang kini bersamanya sudah lama ia kenal. Ia berani memberikan perintah kepada orang yang baru bertemu dengannya.

‘Dasar cewek aneh. Baru juga kenal, tapi udah nyuruh-nyuruh. Untung aku masih punya rasa kemanusiaan. Lagi pun, dia cantik.’ Pemuda itu menggerutu dalam hati.

“Lebih ngebut lagi, dong! Saya nggak mau kalau tas saya sampai hilang.” Rania kembali memberikan perintah.

“Ini juga udah ngebut.”

“Ini belum ngebut.”

“Kok, kamu bawel, sih?” Pemuda itu tidak mampu lagi menyimpan kekesalannya.

===========

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
35 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status