Share

Bab 8

"Makan yang banyak, gak usah sedih. Nanti kita ke mall yang di kota," ujar Kak Harun saat kami berbuka puasa.

Setelah tempat pertama yang kami datangi tutup, kami segera pergi mencari tempat lain untuk sekedar membatalkan puasa. Adik iparku itu menginginkan makan mie ayam, dan akhirnya Mas Harun mengalah dan menuruti keinginan adiknya yang ngambek gara-gara mall yang dia maksudkan tutup.

"Bener ya, Mas!" rengek Fitriana.

"Iya bener. Ke emoll yang sesungguhnya," sahut Kak Harun sambil tertawa.

Sepertinya apa yang dipikirkan oleh suamiku itu sama dengan yang aku pikirkan. Pasalnya bangunan yang dimaksud Fitriana mall hanyalah sebuah bangunan yang tak lebih seperti ruko saja. Bangunannya memang cukup besar, tapi belum masuk kategori mall menurut pandanganku.

Tapi entah, tidak tahu juga. Siapa tahu kan dari luar kecil, pas masuk kedalam jadi besar dan luas, semacam kamuflase aja gitu bentuk bangunan luarnya.

Mendengar kakaknya bersedia untuk membawanya ke mall yang di kota, gadis c
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status