Share

Membelikan pembalut Hani

Lagi-lagi tangan Mas Tama menumpang di atas perutku. 

Tapi entah mengapa, rasa risi yang biasa kurasakan kini berubah menjadi rasa nyaman.

Seketika teringat artikel yang pernah kubaca, bukankah aku dan Mas Tama telah halal? 

Tidak berdosa 'kan jika aku membalas pelukan suamiku sendiri. Aku tersipu malu. 

Dengan ragu, kurapatkan tubuhku, memangkas jarak di antara aku dan Mas Tama. 

Perlahan kujulurkan tanganku di atas tubuh suamiku, kutahan menggantung di udara, karena aku ragu melakukannya. 

Dapat kuhidu aroma khas parfum yang telah bersatu dengan keringatnya, membuat darahku seakan berdesir lebih cepat.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status