Share

BAB 48 : Menjaga Kalya yang Sakit (2) + Pernyataan

“Katanya aneh lembek tapi abis juga.” sindir Brian sambil menyuapi Kalya.

“Biar nanti dapet sate lontong plus nasi padang.”

“Iya nanti belinya kalo udah keluar dari sini.”

TIdak terima. Kalya tidak terima jika harus menunggu hingga ia keluar rumah sakit. Kalya aja ngga tau kapan diperbolehkan pulang oleh dokter. Kalau besok gimana? Kalau dua hari lagi gimana? Lama dong.

“Ya ngga bisa gitu dong. Janjinya kan ntar sore.”

“Lah kan nanti pulangnya siang. Kata dokternya sih gitu.”

”Oh ya? Beneran mas?”

Brian mengangguk.

Kalya senang bukan main. Benar juga selama di sini ia belum pernah bertemu dengan dokter yang memeriksanya, hanya perawat yang bulak-balik memberikan obat dan mengecek tensi Kalya tadi pagi.

Masih dengan Kalya yang masih disuapi, Kalya terus saja nyerocos.

“Berarti belinya nanti siang aja, seporsi-seporsi.”

“Bakalan abis gitu?”

“Iya lah. Perut masih kosong juga.”

“Ya jangan langsung banyak juga.”

“Perut ya perut aku. Yang laper aku bukan mas. Yang pengen juga aku bukan mas.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status