Share

Jacob the Liar
Jacob the Liar
Penulis: Pinnacullata

Ratu Ulzzang Lydia Kurnia

Kalian tahu ulzzang? Nah Lydia Andrews adalah seorang ulzzang, follower IG-nya patut membuat iri. Dia juga memiliki fans club di aplikasi biru dan TikTok. Lydia itu artis sosial media, namun mengapa dia kini ada di pesawat menyebalkan ini?

Lydia melayangkan pandangannya ke luar jendela pesawat sambil mendengus kesal. Dia tidak mau meninggalkan kehidupannya di Korea Selatan, negara yang dipenuhi para Oppa. Tapi kalau tidak mau, Papa Kurnia tidak lagi membayar kartu kreditnya, sedangkan Lydia tidak bisa hidup tanpa kartu kredit. Seluruh kehidupannya dibayar menggunakan kartu hitam Papa Kurnia. 

Saat mendarat, udara lembab langsung menyambutnya. Cuaca yang menyebalkan menyebabkan tubuh Lydia seketika terasa lengket dan gerah. Blus Lydia yang berbahan tile segera menempel pada badannya. 

"Aish, menyebalkan sekali!" desisnya sambil mengipasi wajahnya.

Melihat sopir yang memegang kertas namanya, Lydia segera mendorong troli yang penuh dengan koper. Sebagian baju dan barang-barang sudah dikirim terlebih dahulu. Koper-koper ini hanya sebagian kecil dari sisa barangnya di Korea. 

"Lydia Kurnia?" panggil Jacob mencocokkan foto di handphone dengan wajahnya. Dengan kesal Lydia menoleh dan menurunkan kaca matanya, 

"Wajah secantik ini, dia bisa lupa?" tanyanya tak percaya dalam hati.

"Nona…Lydia Kurnia." Dia menjawab membenarkan sapaan yang digunakan. 

"Seenaknya saja langsung panggil nama, dasar sopir tidak tahu diri," pikir Lydia menatap sinis pria yang masih memegang fotonya. Pria itu menutup handphone-nya. Lalu berjalan meninggalkannya di belakang. 

"Dasar kutu kupr*t, seenaknya saja dia jalan duluan!" Lydia memaki dalam hati. 

Hari itu, Lydia memakai rok mini dari kulit berwarna pink menyala dengan sepatu boots tinggi berhak jarum. 

"Pria tolol itu tidak akan meninggalkannya untuk mendorong troli sendiri kan?" tanyanya dalam hati. Namun, pria itu berjalan semakin jauh, tidak peduli dengan kakinya yang sakit. 

"Dasar kecoa terbang!"

Jacob sangat kesal ketika harus menjemput asisten di airport. Menurutnya ini tugas yang sangat aneh. Email berasal dari kantor pusat, bertanda 'urgent!' berwarna merah, seakan-akan kedatangan wanita itu mengalahkan semua pekerjaan yang lain. Bagaimana menjemput seorang asisten menjadi 'urgent!' dan tertulis harus Jacob sendiri yang melakukannya?

Ketika melihat wanita itu turun, Jacob langsung merasa muak dan saat wanita itu menurunkan kaca mata hitam untuk mengkonfirmasi namanya, Jacob segera meninggalkannya menuju mobil. Menurut Jacob, waktunya lebih berharga digunakan untuk mengerjakan beberapa dokumen yang dibutuhkan.

Setelah semua dokumen yang dibutuhkan selesai diperiksa, wanita itu akhirnya sampai dengan terseok-seok. 

"Lamban sekali, model begini tidak akan kuat satu hari bersamanya," runtuk Jacob dalam hati. 

Bekerja dengan Jacob berarti harus siap bekerja cepat dan tepat, tidak ada tempat untuk untuk pekerja lamban seperti 'Nona Lydia Kurnia'.

"Nama yang konyol, siapa yang memberikan nama anaknya, Nona?" dengusnya sebal.

"Buka pintunya!" teriak Lydia mengamuk. 

"Sopir itu tidak akan menyuruh dia untuk mengangkat koper sebesar ini ke bagasi mobil sendiri kan?" tanya Lydia dalam hati, saat mendengar kunci pintu terbuka. Tapi pria itu tidak ada tanda-tanda untuk turun. Lydia seakan mau menangis karena frustasi. 

Besok, dia akan mengadu kepada papanya, sopir tak sopan ini harus dipecat. Kalau bisa, sopir ini harus mengganti sepatu boots Christian Louboutin-nya, hak sepatunya menjadi rusak karena dia harus mendorong troli itu sendirian. 

Lydia lalu mendatangi pintu sopir itu.

"Dasar kurang ajar, sepertinya dia benar-benar harus diberi pelajaran!" pikirnya geram. Dia mengetuk jendela mobil dengan kasar. Jacob menoleh dan melihat wajah marah wanita itu, .

"Apalagi sekarang?" batin Jacob, dia sudah cukup sabar menunggunya dalam diam, seharusnya wanita itu berterima kasih karena Jacob sudah mau datang menjemput.

Karena Jacob masih mendiamkannya, Lydia kembali mengetuk dengan lebih keras. Kakinya pegal dan mulai kesemutan, badannya lengket karena udara super lembab kota Jakarta. Hari ini adalah hari paling menyebalkan seumur hidupnya. Sopir itu menoleh dan membuka jendela. 

"Sudah dibuka." ucapnya kesal. Lydia membelalakkan matanya, beraninya sopir ini berlaku tidak sopan padanya.

"Angkat, dan masukkan!" perintahnya sambil bertolak pinggang. Jacob menoleh tidak percaya akan apa yang Lydia barusan katakan. 

"Kamu dengar kan apa yang saya bilang, angkat dan masukkan." Lydia menunjuk ke arah tumpukan kopernya di troli. Tapi sopir itu malah turun dan mendekatinya. 

Tubuhnya yang tinggi besar langsung mengintimidasi Lydia. Dia berambut agak panjang dengan poni terbelah dua. Hidungnya mancung dengan alis yang tebal. Matanya tajam menatap marah ke arahnya. 

"Percuma ganteng kalau cuma jadi sopir, tidak tahu diri lagi!" batin Lydia.

"Kamu angkat kopermu, masukan sendiri! Jika dalam 5 menit belum selesai, maaf, harus saya tinggal, karena urusan saya tidak hanya menunggu kamu!" Pria itu semakin mendekatinya. Namun, Lydia juga tidak mau kalah, dia maju mendekati Jacob sambil mendongak.

"Eh, beraninya kamu ngomong begitu sama saya! Kamu tuh sopir, tugas kamu bantu saya! masukin itu koper sekarang juga!" Lydia menyilangkan tangannya di depan dada sambil menghentakkan kaki. Dia sudah tidak peduli lagi dengan hak sepatu boots-nya, dia sangat marah!

Tapi yang pria itu lakukan adalah mendengus lalu masuk ke dalam mobil, meninggalkannya. Lydia memandang debu yang mengepul dari ban mobil yang berjalan cepat. 

"Dasar kurang ajar!" Dia segera mengambil teleponnya hendak menelpon papanya. Tapi karena terlalu marah dia tidak bisa membuka kunci handphone-nya sendiri. Tanpa dia sadari air mata turun di pipinya.

Jacob menyetir dengan penuh amarah, "Dasar wanita tidak tahu diri." Dia melirik ke spion tengah mobil. "Cih, wanita mana yang naik pesawat pakai rok mini dan boots seperti itu?" Namun, seketika perasaannya tidak enak, dia tidak bisa mengalihkan pandangannya dari kaca spion untuk melihat wanita itu.

Wanita arogan itu menunduk terlihat kalah. Jacob melihat tumpukan koper di sampingnya, lalu melihat jam di dasbor mobil, sekarang sudah jam 10 malam. Jacob tahu dia pasti akan menyesalinya, tapi dia memutar balik dan kembali ke wanita itu.

Lydia terkejut karena mobil itu kembali berhenti di sebelahnya. Pria itu turun dan dengan tanpa bicara, membuka bagasi dan memasukkan kopernya satu persatu. Lydia segera menghapus air matanya dengan kasar lalu menatap pria itu. Entah kenapa perasaannya campur aduk melihat pria itu. Antara kesal namun berterima kasih karena dia kembali. Setelah selesai pria itu langsung masuk ke dalam mobil. 

Lydia tercengang dan bingung menatap semua kejadian itu lalu berjalan pelan untuk membuka pintu belakang, tapi banyak barang berceceran di kursi sehingga dia terpaksa harus duduk di depan. Setelah dia memasang sabuk pengaman pria itu langsung menginjak gas.

Di dalam keheningan, tiba-tiba handphone Jacob berbunyi, dia mengangkatnya melalui speaker mobil karena masih menyetir.

"Yes, Jacob speaking." Lydia menatap ke pria di sebelahnya.

"Oh namanya Jacob, keren juga buat kelas sopir," batinnya.

"Halo Pak Jacob, Om Kurnia nih, bagaimana, sudah bertemu anak Om?" 

"Pak Kurnia? Ini CEO grup PT ANZ?" batin Jacob langsung bergairah. 

Tanpa sadar, dia melirik ke wanita di sebelahnya.

"Iya Papa, aku dah disini, lepek dan laper!" Lydia yang menjawab. 

"Oke, good, Jacob, Om boleh minta tolong antar Lydia ke Le Maiden, Om juga ada harus berbicara sesuatu sama kamu." Dimintai tolong oleh CEO grup, Jacob tidak berani menolaknya.

"Baik pak, saya segera kesana." 

Lydia menatap pria itu dengan penuh dendam, "Lihat saja sopir, habis kamu nanti," geramnya dalam hati.

Jacob melirik ke sebelahnya, email mengatakan dia menjemput asistennya. Kalau begitu anak dari pak Kurnia yang menjadi asistennya? Belum apa-apa kepalanya sudah pusing.

Komen (3)
goodnovel comment avatar
Ink ayya
Bagus cerita y baru bab ni selesai,
goodnovel comment avatar
babyboo
seruuu ceritanya, adegan dewasanya jg baguss bisa bikin pembaca ikut baper :v
goodnovel comment avatar
Eliyen
Mohon maaf, Bapak. Boleh tuker anak apa tidak?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status