Share

Bab 20

"Nindya ...." Suara cempreng Bella dan Wina masuk ke ruang rawat Nindya. Gadis yang terbaring lemah itu membentangkan kedua tangannya menyambut kedatangan para sahabatnya.

"Kok tiba-tiba sakit sih?" tanya Wina penasaran.

"Nggak tahu, dari semalam itu aku sudah demam. Aku sudah minum obat sih, tapi kayaknya tidak mempan. Ya sudah, sampai pagi demamnya makin tinggi, untuk bangun saja susah. Akhirnya papa sama mama ajak aku ke rumah sakit."

Bella sudah duduk di sisi kiri Nindya, setelah meletakkan bingkisan untuk gadis itu.

"Maaf ya, Nindya, aku cuma bawa oleh-oleh sekedar buatmu, semoga suka," ucap Wina.

"Iya, makasih, kamu udah repot-repot banget bawa oleh-oleh segala. Padahal datang aja ke sini aku udah senang."

"Oh ya, Dio udah ke sini?" tanya Bella.

"Belum, tapi tadi aku sempat membalas pesannya dan dia tidak ada mengucapkan apa pun padaku lagi."

"Ini teman-temannya Nindya ya? diminum dulu. Maaf ya, Tante cuman sediakan air putih saja." Kiara masuk ke dalam kamar setelah tadi pergi
Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status