**
Widya sudah hampir kehilangan kesadarannya sama sekali. Mabuk akibat alkohol, mabuk karena asmara, juga mabuk akibat nafsu yang durjana.
Pada saat-saat yang panas ini.., aneh!
Tiba-tiba Widya teringat pada Gending. Kasihan juga ajudannya itu menunggu di parkiran basement sementara dia di sini asyik memadu kasih, begitu pikirnya.
Sempat terlintas di benaknya untuk menelepon Gending, menyuruhnya pulang saja.
Tapi kemudian niat itu urung terlaksana karena segera teralihkan dengan cumbuan Kelvin yang semakin menggila.
Semakin aneh.., kekhusyukannya dalam menikmati setiap cumbuan Kelvin sekarang terganggu pula oleh isi surat dari Abah Anom..,
~ Kamu ingat Wisnu, kamu pernah berkata bahwa kamu menginginkan murid terbaik saya untuk dapat memenuhi harapan kamu itu? Kamu menginginkan sosok yang jujur, setia dan amanah ~
~ Baiklah Wisnu, tentang murid terbaik saya.., maka, bersama surat
**Widya sudah hampir kehilangan kesadarannya sama sekali. Mabuk akibat alkohol, mabuk karena asmara, juga mabuk akibat nafsu yang durjana.Pada saat-saat yang panas ini.., aneh!Tiba-tiba Widya teringat pada Gending. Kasihan juga ajudannya itu menunggu di parkiran basement sementara dia di sini asyik memadu kasih, begitu pikirnya.Sempat terlintas di benaknya untuk menelepon Gending, menyuruhnya pulang saja.Tapi kemudian niat itu urung terlaksana karena segera teralihkan dengan cumbuan Kelvin yang semakin menggila.Semakin aneh.., kekhusyukannya dalam menikmati setiap cumbuan Kelvin sekarang terganggu pula oleh isi surat dari Abah Anom.., ~ Kamu ingat Wisnu, kamu pernah berkata bahwa kamu menginginkan murid terbaik saya untuk dapat memenuhi harapan kamu itu? Kamu menginginkan sosok yang jujur, setia dan amanah ~~ Baiklah Wisnu, tentang murid terbaik saya.., maka, bersama surat
**Sementara Kelvin menutup dan mengunci pintu, Widya berjalan sempoyongan menuju ke bagian dalam kamar kelas presidential suite yang mewah ini.Ia melintasi ruang tamu dengan langkah yang gontai. Terus berjalan, ia melewati dapur kecil dan sebuah mini bar. Tangannya ia sanggakan pada tepian meja mini bar itu untuk menjaga keseimbangannya.“Babe.., kamar mandinya di mana?” Pekik Widya manja.Kelvin yang baru mengunci pintu pun berjalan ke arah panggilan sembari membuka jas dan melemparkannya ke sofa.“Lurus saja, Sayang,” sahut Kelvin.Widya memutar badan ke kiri,. Padahal ia sudah berdiri persis di samping kamar mandi. Ia pun segera memasuki kamar mandi itu lantas berhenti tepat di depan sebuah wastafel.Widya sudah tak tahan lagi dengan rasa mual yang diakibatkan oleh mabuknya. Pada wastafel itu ia muntah, mengeluarkan nyaris semua isi perutnya.Huekkkh..!Huekkhh..!“Are you
**Aku langsung keluar dari kafe Oceanus begitu Miss Widya berjalan berkeliling, menyambangi teman dan tamu undangan untuk berpamitan.Begitu sampai di lorong hotel yang akan menuju ke lift, aku pun teruskan langkah sambil memperhatikan tiap sudut tembok yang aku lewati.Aku berhenti sebentaar di sebuah pertigaan lorong, di mana salah satunya akan menuju ke sisi bagian depan hotel sana.Ya, lift yang aku naiki bersama Miss Widya tadi adalah lift belakang. Tamu-tamu undangan dan para pengunjung kafe juga menggunakan lift itu.Setelah yakin tidak ada orang mencurigakan di sepanjang lorong yang menuju ke sisi depan sana, barulah aku teruskan langkah lagi menuju ke lift belakang yang aku maksud.Sampai di sini, aku berhenti pada sebuah lounge, atau ruang santai umum, tidak jauh dari lift. Suasananya sunyi sekali, sampai-sampai aku bisa mendengar suara nafasku dengan amat jelas.Tidak ada pengunjung hotel yang tampak. Jika pun ada orang ya
**Pesta di kafe Oceanus terus berlanjut. Semua orang pun larut di dalam kemeriahan dan juga kegembiraan.Di bagian sentral sana ada Miss Widya yang berdansa dengan Kelvin. Mereka berdua melebur bersama beberapa pasangan lain yang bergoyang mengikuti irama musik. Acara yang juga dikemas sebagai reuni kecil-kecilan pun tumpah ruah dengan canda, cerita, dan gosip tentu saja.Bersamaan dengan itu, ada beberapa orang yang silih bergantian, menaiki sebuah panggung kecil untuk menyumbangkan suara dan menyanyikan lagu. Ketika sudah tak ada lagi yang menyanyi, sang DJ kembali mengambil momen. Dengan kelincahan tangannya ia memainkan musik remix yang suara beat-nya melecut darah di sepanjang nadi.Malam pun semakin larut. Bahkan sudah menginjak dini hari. Entah sudah berapa botol minuman beralkohol yang tertuang. Miss Widya juga tampak sudah mulai mabuk.Ketika berjalan kembali menuju tem
**Menjelang pukul sembilan malam, semua tamu undangan sudah datang. Kelvin juga sudah hadir, dan segera menjadi magnet bagi para tamu itu.Miss Widya pun sibuk memperkenalkan pacarnya itu kepada seluruh tamu yang kebanyakan adalah sahabat lamanya.Mereka semua segera terlibat dalam obrolan yang ceria, diselingi dengan minuman selamat datang yang disediakan oleh para pramusaji.Meskipun ada sedikit kendala bahasa, karena ternyata tidak semua sahabat Miss Widya itu fasih berbahasa Inggris. Namun hal itu tidak membatasi canda dan tawa di antara mereka semua.Beberapa saat kemudian, perayaan ulang tahun Miss Widya pun berjalan dengan lancar. Ada seorang MC yang memandu jalannya acara ini.Pertama-tama, sang MC memperkenalkan dirinya, lalu mengucapkan selamat datang kepada seluruh tamu undangan.Suara sang pembawa acara yang renyah terdengar enak di telinga, mengalir bersama musik instrumental yang energik tapi bervolume rendah.
**“Aneh!” Gending membatin.Mengapa suasana hotel Oceanus ini sepi sekali? Pikirnya pula.Iya! Sang ajudan ini pun teringat, sejak dari lantai dengan nomor belasan tadi, sangat jarang sekali ada orang yang naik lift sampai ke atas.Suasana lorong yang kini ia susuri bersama Miss Widya pun terasa sunyi senyap. Nyaris tak ada suara apa pun yang terdengar kecuali suara langkah kaki mereka berdua.Gending menggesa langkahnya untuk menyusul Miss Widya. Sampai di suatu bagian tengah lorong, ada dua orang yang menyambut mereka.Orang pertama, seorang wanita bersetelan khas pramusaji. Lalu orang kedua, seorang lelaki bersetelan jas yang lengkap dengan dasi.“Selamat datang Mbak Widya..,” Ucap lelaki berjas dengan senyum dan wajah yang begitu ramah.“Selamat datang di Oceanus Sky Park..,” Rupanya, dia adalah manajer dari kafe Oceanus Sky Park sendiri. Sampa