Share

Jalan Pendekar
Jalan Pendekar
Penulis: Bangaw

Era Pendekar

Sebuah daratan bernama Jawa, disebut-sebut sebagai surganya dunia. Karena apapun yang ditanam disana akan berbuah. Segala jenis rempah tersedia disana. 

 Tidak hanya rempah, sayang dan kasih juga tumbuh subur disini. Semua yang tinggal disana sangat bahagia. Mereka hanya bekerja untuk perut mereka di hari itu. Tidak tahu menahu cara menyimpan harta di gudang mereka. Begitu sederhana. 

 Hingga orang-orang negeri asing menemukan daratan surga dunia itu. Para penduduk daratan Jawa menyambut mereka dengan ramah tamah tapi para pendatang asing itu semena-mena. Tidak ada lagi bahagia, yang ada hanya derita.

 Setiap hari akan terjadi perang antara si penjajah dan si terjajah di beragam daerah. Tapi orang-orang daratan Jawa selalu kalah, karena pada era itu mereka baru mengerti cara menyakiti orang lain.  

 Pertikaian di daratan Jawa terdengar oleh Negeri-negeri lain di belahan dunia yang berbeda. Bukannya akan mereda, negeri dari belahan dunia lain itu datang memperkeruh suasana. Mereka saling berebut di daratan yang padahal bukan hak mereka. 

 Dataran Jawa yang indah bagai surga kini porak-poranda bagai neraka. Kelaparan dan kematian dimana-mana membuat para penduduk Jawa mulai terbiasa dengan itu semua. Tidak ada lagi penduduk Jawa yang ramah, mereka akan menjarah apa yang bisa dijarah, tidak tahu lagi mana saudara atau musuh nyata karena setiap hari mereka juga diadu domba oleh negeri-negeri penguasa. 

 Era itu disebut Era Kegelapan atau Tahun-Tahun Kegelapan. 

 Hingga suatu masa mereka lelah di adu domba. Mata penduduk Jawa mulai terbuka yang sebelumnya buta. Mereka bersatu melawan negeri-negeri penjajah. Kemahiran mereka untuk menyakiti pun sudah tidak perlu diasah. Pemberontakan kembali terjadi di setiap jengkal Jawa, tapi kali ini berbeda. Para penjajah kewalahan, penduduk Jawa menyatukan kekuatan hingga secara perlahan para penjajah terusir dari Dataran Jawa. 

 Tapi setelahnya Dataran Jawa bukan lagi Dataran yang ramah tamah. Mereka menjadi waspada bagi siapa saja yang berani menyapa. Para penjajah mungkin sudah tiada. Tapi peninggalan mereka berupa sifat tamak dan amarah masih tertinggal disana. 

 Hingga akhirnya di Dataran Jawa terbangun Lima Kerajaan Penguasa yang sebenarnya juga menjajah daerah atau kerajaan lebih kecil sekitarnya. 

 Kelima Kerajaan itu tidak pernah akur satu sama lainnya. Masing-masing darinya ingin berkuasa atas segalanya. Tidak jauh berbeda dengan era kegelapan pertumpahan darah juga sudah lumrah pada saat itu. 

 Tiap Raja sudah silih berganti tapi perang masih belum terhenti. Hingga terbentang waktu dimana kelima Raja dari kerajaan itu mendapatkan keturunan yang lebih waras daripada pendahulu mereka. 

 Raja-raja muda itu membuat janji perdamaian walau mereka sebenarnya tidak pernah satu paham. Tapi setidaknya mereka paham perang harus segera dihentikan segera, sudah ribuan anak manusia binasa. 

 Dengan perjanjian itu berakhir lah Era Kerajaan. Atau Tahun-Tahun Kerajaan. 

 Perjanjian yang telah disepakati oleh Lima Kerajaan sebenarnya adalah perjanjian semu. Sehingga menghasilkan perdamaian semu. Mungkin mereka tidak lagi berperang memakai ratusan orang. Tapi kini mereka begitu picik dan dingin. 

 Pada era ini Lima Kerajaan menemukan suatu ilmu yang disebut Kanuragan di daratan mereka. Dengan Kanuragan satu orang bisa setara dengan belasan bahkan puluhan orang. Bahkan satu orang berkanuragan bisa melenyapkan suatu daerah. Kini tiap kerajaan berperang dengan prajuritnya yang mempunyai kanuragan atau disebut juga Pendekar. 

 Maka disinilah Era Pendekar atau Tahun-Tahun Pendekar dimulai.

Komen (3)
goodnovel comment avatar
sriie mulyaniIe
ngaco luh tor,,, di jawa kerajaan dulu baru penjajah datang,,, jgn bikin publik bodoh dengan cerita konyolmu tor
goodnovel comment avatar
Why Naikturn
ceritanya mirip kisa naruto......
goodnovel comment avatar
Edison Panjaitan STh
cerita ini sangat Menarik sekali untuk membaca
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status