Accueil / Pendekar / Jalan Sunyi sang Pendekar / Bab 7 - Pertemuan Tak Terduga

Share

Bab 7 - Pertemuan Tak Terduga

last update Dernière mise à jour: 2025-05-23 09:51:37

“Luo Yi, kaukah itu?”

Suara lembut namun penuh rasa tak percaya itu membuat langkah Luo Yi terhenti. Ia menoleh perlahan ke arah sumber suara.

Sekitar tujuh tombak dari tempatnya berdiri, tampak seorang gadis berdiri di dekat gerbang Klan Qiau. Jubah putih gading yang dikenakannya tampak berkilau samar diterpa cahaya matahari siang, dihiasi benang emas di bagian kerah dan lengan. Rambut hitamnya diikat rapi ke belakang dengan pita ungu muda.

Di saat gadis itu menatapnya, Luo Yi mengenali tatapan itu. Tatapan yang dulu ia lihat saat dirinya dipermalukan di hadapan banyak orang di Sekte Pedang Langit. Saat semua menatapnya dengan hina, hanya satu orang yang memandangnya dengan iba, tanpa kata, namun menyentuh. Kini, tatapan itu kembali menyapanya. Masih sama, tapi kali ini dibalut keterkejutan.

“Ya, ini aku, Nona Qiau,” jawab Luo Yi dengan suara tenang.

Qiau Yu terpaku. Tatapannya menyusuri wajah Luo Yi yang kini lebih dewasa, tubuhnya tegap, sorot matanya dalam dan menenangkan. “Apakah benar ini Luo Yi?” batinnya, tak percaya.

Langkahnya maju perlahan. Ada keraguan, tetapi juga ada rasa ingin memastikan.

Saat jarak mereka hanya tinggal beberapa langkah, Qiau Yu mendongak, menatap Luo Yi seraya berkata, “Apakah kau benar-benar Luo Yi?” 

Senyum tipis terukir di wajah pemuda itu. “Benar. Aku Luo Yi.”

“Seingatku, dulu dia tidak setinggi ini,” batin Qiau Yu.

“Sudah tiga tahun aku tidak melihatmu, jadi aku sedikit terkejut melihat perubahanmu,” kata Qiau Yu, meski raut wajahnya masih menunjukkan ketidakpercayaan kalau pemuda di depannya adalah Luo Yi. Namun, walaupun fisik pemuda itu berubah drastis, tetapi wajahnya masih menunjukkan bahwa pemuda ini adalah Luo Yi yang dikenalnya dulu. “Ke mana saja kau selama tiga tahun tidak pernah terlihat?”

“Maaf, aku tidak bisa menceritakan padamu, karena aku telah berjanji pada seseorang untuk merahasiakan tempat itu. Jadi, mohon dimaklumi, ya.” Luo Yi menjawab dengan jujur. Meski Hua Lianyi memperingatkannya untuk merahasiakan tentang Hutan Lianhua, tetapi gurunya itu juga mengajarkan untuk tidak berbohong kepada siapapun. Jadi, ia memilih untuk menjawab pertanyaan Qiau Yu dengan jawaban seperti itu.

“Tenang sekali cara bicaranya. Seingatku, dulu sikap Luo Yi tidak setenang ini,” batin Qiau Yu. Ia jadi semakin penasaran dengan perubahan Luo Yi yang signifikan. 

“Kalau begitu, aku pergi dulu.” Luo Yi berbalik dan melanjutkan perjalanan untuk pulang ke rumahnya, Klan Luo, tetapi suara Qiau Yu menghentikan langkahnya.

“Tunggu!”

Dengan tenang, Luo Yi menoleh, menatap Qiau Yu yang mendekatinya. 

Gadis itu lalu bertanya, “Apakah kau ingin pulang ke rumahmu?”

Luo Yi menjawab dengan tenang. “Ya.”

Qiau Yu berkata, “Sepertinya ibumu tidak ada di rumah. Tadi pagi aku melihat ibumu mengambil misi di Balai Kota.”  

Luo Yi bertanya dengan tenang. “Ibuku mengambil misi apa?”

“Aku tidak tahu. Aku hanya melihat dari luar saat sedang jalan-jalan keliling kota,” jawab Qiau Yu.

“Terima kasih atas informasinya, Nona Qiau. Aku akan menunggu ibuku di rumah.” Luo Yi berbalik, dan melanjutkan perjalanannya. 

Qiau Yu tidak tahu harus berkata apa lagi untuk menahan Luo Yi. Sebenarnya ia ingin berbicara lebih lama lagi dengannya. Ia benar-benar sangat penasaran dengan perubahan pemuda itu yang sekarang terlihat lebih gagah, tenang, dan berwibawa.

***

Ketika langkah Luo Yi memasuki kawasan Klan Luo, banyak orang yang menatapnya. Tatapan yang sama seperti dulu, tatapan hina. Dan banyak juga yang berbisik-bisik membicarakannya. Namun, Luo Yi tidak seperti dulu. Sekarang, ia tampak berjalan dengan tenang meski diperlalukan seperti itu.

Melihat Luo Yi yang sangat berbeda dari tiga tahun lalu, salah seorang pria pria yang terlihat seperti berusia 25 tahunan, melompat dengan ilmu meringankan tubuh dan mendarat di hadapan Luo Yi.

Luo Yi menghentikan langkahnya, wajahnya tetap tenang, seolah tidak terganggu sedikit pun dengan pria yang menghadangnya. Namun, ia bisa menebak apa yang akan terjadi setelah ini.

“Apakah kau Luo Yi putra Pendekar Yin Yang yang cacat dantian itu?” tanya pria itu.

“Ya,” jawab Luo Yi singkat namun tenang, membuat semua orang di sekitarnya menatap dengan sorot mata yang menyiratkan rasa penasaran terhadap dirinya.

Luo Lian, pria yang menghadang jalan Luo Yi itu memperhatikan pemuda itu, matanya menyusuri tubuh Luo Yi dari bawah sampai atas, lalu berkata, “Kau terlihat sangat berbeda dari yang dulu. Selama tiga tahun ini, sepertinya kau telah berlatih keras di suatu tempat. Tapi perlu kau tahu, seorang kultivator dengan dantian cacat sepertimu tidak akan pernah bisa menjadi kuat. Aku tidak peduli meski kau putra Pendekar Yin Yang. Yang jelas, kultivator sampah sepertimu tak layak tinggal di klan kami!”

Luo Yi tetap tenang, seolah tak tersulut emosi sedikit pun, membuat Luo Lian dan orang di sekitarnya menjadi semakin penasaran dengan sikap-nya. “Orang yang kuat bukanlah mereka yang memiliki kesaktian, bukan mereka yang memiliki dantian, dan bukan pula mereka yang memiliki ranah tinggi dalam berkultivasi. Akan tetapi, orang yang kuat adalah mereka yang bisa tetap tenang dan sabar dalam situasi apa pun,” kata Luo Yi dengan tenang, dan kata-kata yang baru saja diucapkannya itu adalah kata-kata yang pernah diajarkan Hua Lianyi padanya.

Melihat Luo Yi mencereramahinya dengan sangat tenang seperti itu, Luo Lian merasa seperti sedang diremehkan. Tanpa Ragu, ia segera mengeluarkan Pedang Chitiyan dari cincin penyimpanannya, lalu mengacungkan pedang itu pada Luo Yi seraya berkata, “Buktikan jika ucapanmu itu memang benar!”

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Commentaires (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mulai menarik
VOIR TOUS LES COMMENTAIRES

Latest chapter

  • Jalan Sunyi sang Pendekar   Bab 42 - Siluman Kijang Serigala

    Luo Yi tetap mengintai dari dalam semak-semak dekat pohon apel, menunggu saat yang tepat untuk memunculkan diri.Tak lama kemudian, suara lolongan serigala mulai terdengar, saling bersahutan. Dan pada saat itu, Luo Yi dapat melihat, para kultivator-kultivator itu mengeluarkan senjatanya masing-masing dari cicin penyimpanan, bersiap untuk pertempuran yang akan datang.Di kala suara geraman para makhluk yang katanya mengerikan itu mulai terdengar semakin jelas, Luo Yi mengaktifkan Teknik Mata Cakrawalanya dan melihat ke arah datangnya sosok makhluk tersebut.“Itu dia ...,” ucapnya lirih, ketika melihat segerombolan makhluk tersebut mulai terlihat dengan jelas.Ya, seperti yang ia dengar dari cerita para pedagang. Sosok-sosok makhluk mengerikan itu memiliki ciri-ciri bertubuh manusia berotot namun berbulu tebal, berkepala serigala, dan berkaki kijang. Mata mereka merah menyala bagaikan bara api. Gigi-gigi mereka runcing dan tajam.“Lihat itu! Mereka datang!” kata salah satu dari kultivat

  • Jalan Sunyi sang Pendekar   Bab 41 - Mencari Informasi

    Luo Yi menunggu hingga beberapa saat, tetapi ia tidak mendapatkan jawaban dari Qing Han maupun Qing Hui. Sepertinya, Qing Hui menuruti ucapan kakaknya, untuk tidak meladeni ocehannya lagi. Karena tidak mendapatkan jawaban dari mereka, akhirnya pun Luo Yi memutuskan untuk berkata, “Baiklah jika kalian tidak ingin memberitahuku, aku akan cari tahu sendiri.”Usai berkata demikian, Luo Yi langsung mengeluarkan Pedang Qingling dari cicin penyimpanannya dan mengaktifkan Teknik Pedang Langit, membuat pedangnya itu mengambang di udara dan memancarkan aura energi alam berwarna hijau.Qing Han dan Qing Hui melebarkan matanya melihat itu.“Energi apa yang kaugunakan itu?” tanya Qing Hui. “Baru kali ini aku melihat energi berwarna hijau seperti itu.”Luo Yi tersenyum tipis seraya meloncat ke atas bilah pedangnya, baru setelahnya ia menyahut, “Kalian cari tahu sendiri aja jawabannya. Aku juga akan mencari tahu sendiri jawabanku.” “Tung—”Luo Yi langsung melesat ke udara sebelum Qing Hui sempat m

  • Jalan Sunyi sang Pendekar   Bab 40 - Dicurigai Sebagai Penyusup

    Saat melihat Tebasan Bulan Sabit yang sebelumnya berhasil ia hindari kini berputar dan menyerang lagi ke arahnya, dengan cepat Luo Yi langsung mengumpulkan dan memadatkan energi alamnya hingga membentuk sebuah perisai energi berwarna hijau. DUAR! Sebuah ledakan yang memekakkan telinga terjadi ketika Tebasan Bulan Sabit itu menghantam perisai energi tersebut, membuat tanah di bawahnya bergetar. Meski demikian, Luo Yi tetap berdiri dengan tenang di balik perisai, seolah seperti tak gentar sedikitpun. Luo Yi mengaktifkan Teknik Mata Cakrawala, dan seketika lensa matanya yang hitam berubah menjadi biru. Teknik ini membuat dirinya mampu melihat dari jarak jauh, melihat energi spiritual dalam tubuh kultivator lain, dan melacak keberadaan musuh. Setelah mengaktifkan teknik tersebut, matanya menelusuri arah pertama kali datangnya Tebasan Bulan Sabit tadi. Dari kejauhan, ia melihat puluhan kultivator sedang mendekat ke arahnya. Setelah puluhan kultivator itu menampakkan diri dan berbaris d

  • Jalan Sunyi sang Pendekar   Bab 39 - Awal Perjalanan

    “Karena ....” Luo Yi menggantung ucapannya dengan sengaja. Pandangannya menatap ayah dan ibunya secara bergantian sebelum melanjutkan kata-katanya. “Karena kalian satu-satunya kultivator yang memiliki energi Yin dan Yang di Ibukota Ningzou ini. Aku ingin kalian berdua tetap tinggal di Ibukota Ningzou ini, untuk melindungi Ibukota ini dari ancaman yang mungkin akan datang selama aku pergi mengembara.”Luo Yin menoleh ke arah Luo Yang, dan suaminya itu hanya diam seraya membalas tatapannya dengan ekspresi wajah yang sulit ditebak. Luo Yi memperhatikan ibunya sebelum berkata, “Jika Ibu masih memiliki kebencian terhadap Ayah, buanglah jauh-jauh kebencian itu. Satukanlah hati kalian satu sama lain, seperti energi Yin dan Yang yang kalian satukan waktu pertarungan di Di Gerbang Selatan. Aku ingin kalian berdua kembali bersatu. Dengan bersatu, kalian akan menjadi kuat.”“Baiklah kalau begitu, sepertinya sudah saatnya aku berangkat.” Luo Yi menangkupkan tinju ke arah Luo Yin, Luo Yang, dan L

  • Jalan Sunyi sang Pendekar   Bab 38 - Mengembara?

    Dari ufuk timur, sang surya perlahan memunculkan dirinya, menyambut awal pagi yang cerah.Di halaman Kediaman Yin-Yang, Luo Yi, yang sudah bangun lebih awal kini berjalan-jalan dengan langkah tenang di taman halaman seraya memandangi tumbuh-tumbuhan dan bunga meihua yang bermekaran.Pemandangan alam kecil di taman halaman kediamannya ini mengingatkannya pada Hutan Lianhua, tempat ia mempelajari Teknik Pernafasan Alam bersama gurunya.Meski tak seindah taman halaman Paviliun Bunga Persik di sana, tetapi menurutnya taman ini cukup menenangkan baginya.Tak berselang lama kemudian, seorang wanita cantik, mengenakan hanfu merah, dengan rambut panjangnya yang disanggul rapi, berjalan mendekati Luo Yi yang kini tengah duduk di atas rerumputan lembut dekat pohon plum. Wanita itu adalah Luo Qin.Setibanya di dekat keponakannya itu, Luo Qin bertanya, “Apa yang sedang kau lakukan di sini, Yi'er?”Luo Yi menoleh ke arah bibinya, lalu menjawab dengan tenang. “Aku hanya sedang menikmati suasana ten

  • Jalan Sunyi sang Pendekar   Bab 37 - Langkah Tenang Menghanyutkan

    Sambil mendengarkan Zhu Xiehun berbicara, Luo Yi mengaktifkan Jurus Langkah Tenang Menghanyutkan. Setelah jurus itu aktif, dan waktu itu adalah saat di mana pria berjubah merah itu belum menyelesaikan ucapannya, Luo Yi dengan tenang melangkahkan kakinya.Dalam sekejap, ia telah berpindah di hadapan Zhu Xiehun dengan Pedang Qingling dalam genggaman tangan kanannya kini telah berada di dekat leher pria itu.Zhu Xiehun tersentak. Keringat dingin seketika mengalir deras dari pelipisnya, dan jantungnya berpacu dengan cepat.“Cepat sekali! Lebih cepat dari sang Legenda yang pernah kuhadapi sebelumnya. Aku bahkan tidak merasakan apa pun saat orang ini mengaktifkan Jurus Teleportasi. Aku harus berhati-hati dengan orang ini!” batinnya.“Si ... siapa kau sebenarnya?” Zhu Xiehun bertanya dengan suara bergetar dan sedikit terbata.Luo Yi menjawab dengan tenang. “Aku hanya seorang pendekar yang ingin menghentikan kegaduhan yang disebabkan oleh orang-orang sepertimu.”“Kegaduahan? Apa maksudmu?” ta

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status