Share

BAB 10 FIRASAT

Sekitar pukul setengah sebelas mobil mulai memasuki gerbang desa. Pak Hamzah terbangun merasakan hentakan mobil di jalan yang tidak rata. Jalan desanya masih berupa tatanan batu kali yang kecil-kecil. Kebanyakan penduduknya adalah petani dan peternak. Deretan sawah dan ladang masih berjajar rapi di pinggir jalan. Sapi dan kambing dibiarkan berkeliaran di ladang luas memakan rerumputan.

Tidak lama mereka sampai di rumah paling ujung desa. Bangunan bergaya lama yang nampak sederhana namun bersih terawat. Rumah yang cukup besar itu bercat putih dengan jendela besar, dindingnya terbuat dari bata merah. Ada buk atau tempat duduk yang menjadi batas teras rumah dan halaman. Ada Dua tiang dari besi yang menyangga plafon teras di masing-masing ujungnya.

Pakde Agus tergopoh-gopoh keluar menyambut mereka.

“Buuu, ini Hamzah datang!” Pakde Agus berteriak memanggil ibunya.

Dari dalam seorang wanita tua berkulit putih keluar dengan seuntai senyum teduhnya. Bu Murti yang masih mengenakan mukena berja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status