Share

Bukan Sebuah Permainan

"Radyt, tolong bicara dengan Bella kalau kita cari makan hanya berdua saja," ucap Reyhan sambil memandang Radytia.

"Apa maksudmu? Kenapa aku harus berbohong padanya?"

"Ayolah bantu aku kali ini saja."

"Hahaha!" tiba-tiba saja Saras tertawa melihat wajah Reyhan, "dasar pengecut!" lanjutnya.

"Aku tidak pengecut, tapi saat ini ada Mama di rumah sakit dan Papa juga masih kritis di ICU, jadi aku tidak bisa jujur dengan mereka," jawab Reyhan.

"Tetap saja kau seorang pengecut bagiku," sahut Saras dengan pandangan tajam ke arah Reyhan.

"Sudah su-" belum sempat Radytia selesai bicara, ponsel yang dipegang Reyhan berdering kembali.

"Radyt, tolong bicara dengan Bella," pinta Reyhan.

"Aku tidak mau," jawab Radytia.

"Radyt aku mohon."

Radytia terlihat cuek dan asik dengan makanan yang dia kunyah, sedangkan Reyhan terlihat gelisah sambil memandang ponselnya yang berdering.

"Radyt kalau Mama tahu aku makan bersama Saras, Mama bisa kena serangan jantung."

Saras yang tadinya merasa kesal de
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Swasti Awahita
Maaf ya, ada typo di awal paragraf saat up ...Masih tahap edit dan tinjauan, semoga cepat review-nya ... mohon maaf ya, kadang jari saya suka keseleo saat nulis, maaf ya ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status