Share

Masih Ada Rasa Ragu

"Kenapa melihatku seperti itu?" tanya Saras sambil menengadah menatap Radytia.

"Kenapa, apa kamu tidak suka aku melihatmu?"

"Tidak juga sih."

"Kamu cantik, pribadimu juga menarik, apa kamu mau jadi pacarku?"

Saras menatap dalam-dalam Radytia, dia rasa Radytia sedang mabuk karena bicaranya ngaco, "Kamu baik-baik saja kan?"

"Tentu saja," jawab Radytia yang tanpa sungkan duduk di ranjang sambil menatap Saras penuh perhatian.

"Kenapa lihat-lihat hah! Jauh-jauh sana!"

"Biasanya kalau wanita bilang jauh-jauh itu tandanya suruh mendekat."

"Dekat-dekat sana!" sahut Saras yang mengira Radytia bicara sungguh-sungguh, tetapi Saras tidak tahu kalau itu hanya modus Radytia untuk mendekatinya.

"Bagaimana, apa ini sudah dekat?"

Saras terkejut dengan tindakan Radytia yang langsung mendekatinya dan bahkan wajahnya tepat di depannya hingga hidupnya bisa merasakan hidung Radytia. Saras tidak berani buka mulut karena dia baru bangun tidur dan belum gosok gigi, tapi wajah Radytia yang semakin mendekat mem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status