Share

25 | Sayang

Beberapa jam kemudian Anjani diperbolehkan dokter menemui Clara. Wanita itu lantas masuk ke ruang rawat dengan langkah tergesa-gesa dan langsung mengecup dahi putrinya sambil berlinang air mata.

Hati Anjani seperti teriris pisau tajam melihat banyak perban menutupi permukaan tangan serta kaki anaknya itu. Ia sungguh tak sanggup menerima semua ini.

Memori kecelakaan dua tahun lalu pun seakan berputar kembali di benaknya. Membuat rasa trauma kehilangan menguak lagi ke permukaan. Anjani takut kehilangan satu orang lagi yang ia cintai, oleh karenanya dengan cara apa pun Anjani berusaha menjaga Clara.

Tapi karena kejadian ini Anjani merasa dirinya tidaklah becus menjadi seorang ibu.

"Cepat sadar ya sayang." Anjani menggenggam tangan Clara, sesaat sebelum kemudian seorang suster memasuki ruangan dengan wajah paniknya.

"Nyonya mohon keluar. Seorang pria yang bersama nyonya tadi membuat keributan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status