Share

Bab 12

Author: Anggun_sari
last update Last Updated: 2025-12-01 20:33:38

Nara menginjak kaki Giorgio. Matanya menatap tajam pria di depannya yang sedang mengaduh kesakitan itu, tapi dia tidak peduli. Dari sekian banyak kata, kenapa Giorgio harus mengatakan kata-kata yang bisa membuat telinganya panas.

Menyukainya? Yang benar saja. Sampai langit runtuh pun, dia tidak akan pernah menyukai Giorgio. Pria itu terlalu menyebalkan untuk mendapatkan hatinya.

“Kamu ingin membuat orang itu tahu kalau kita disini berduaan dengan posisi seperti ini,” sungut Giorgio dengan wajah geram menahan kesal.

Nara tersenyum miring. “Kamu duluan yang membuatku melakukan ini!” balas Nara.

Kali ini Nara mendorong lebih kuat tubuh Giorgio hingga menciptakan jarak di antara keduanya. Mata tajam dan tatapan penuh peringatan ditunjukkan pada Giorgio. “Ingat, jangan pernah mencampuri urusan pribadiku, karena ku juga tidak akan mencampuri urusan pribadimu!” kata Nara dengan tegas sebelum pergi meninggalkan Giorgio.

Giorgio hanya bisa menggeram kesal, matanya menatap punggung nara yang se
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Jangan Goda Aku, Pak Manager!    Bab 35

    “Hampir sampai ke sini?!” Nara mengikuti ucapan Revan. Namun dengan nada gugup sekaligus bingung.“Bagaimana kalau kita….”Tut tut tut…sambungan terputus begitu saja. Nara menatap bingung pada sosok Giorgio yang berdiri di depannya.“Katakan padaku apa yang harus aku lakukan sekarang?” tanya Nara. tubuhnya terus bergerak kesana kemari sambil menggigiti kukunya.“Suruh saja dia kembali, bereskan?” sahut Giorgio dengan santai, padahal dalam hatinya tertawa cekikikan.Nara mendengus kesal sekaligus panik. Di dalam ada mertuanya tidak lucu jika tiba-tiba saja mertuanya pergi ke depan dan melihatnya pergi bersama pria lain.“Kalian belum berangkat?”Nara tertawa kakui. Baru saja dian membatin dan sekarang itu semua menjadi kenyataan. Sekarang hanya tinggal menunggu Revan datang, maka semuanya akan lengkap.“Eum…kami sedang memesan taxi online Ma. Gio bilang dia malas menyetir,” jawab Nara berbohong.Mata Giorgio membulat. Dia menatap ke arah Nara seolah mengatakan ‘kenapa aku’, namun hal i

  • Jangan Goda Aku, Pak Manager!    Bab 34

    Pagi-pagi sekali Nara sudah berdandan cantik dan rapi. Sesuai janji mereka kemarin, akhir pekan ini dia akan pergi bersama Revan untuk jalan-jalan dan menonton bioskop.Kening Nara mengernyit menatap Giorgio yang sudah duduk di meja makan bersama Lita. Matanya seolah berbicara kenapa mamanya ada di sini. Namun Giorgio hanya mengedikkan bahunya.Sebenarnya bukan tidak tahu, ia memang sengaja mengundang mamanya untuk datang dan menginap demi untuk menggagalkan rencana Nara.“Mama, Mama kapan datang, kok Nara nggak dengar?” tanya Nara basa-basi.Nara duduk di samping Lita, tapi matanya terus tertuju pada Giorgio yang duduk bersebrangan dengannya. Matanya menyipit tajam, tak ada senyum di sana. Rencananya untuk pergi bersama dengan Revan harus gagal, padahal dia sudah menanti hal ini.“Mama baru datang, tadi Gio bilang kamu masih dandan karena kalian mau pergi berbelanja,” jawab Lita.Nara tersenyum kaku. Berbelanja? Kulkas mereka bahkan masih penuh dengan sayuran dan kebutuhan rumah tang

  • Jangan Goda Aku, Pak Manager!    Bab 32

    “Selamat datang di rumah kami!”Revan mengernyitkan keningnya. Kepalanya menoleh menatap Nara, meminta jawaban atas apa yang dilihatnya saat ini.Giorgio pria itu tiba-tiba saja ada di rumah yang katanya milik Nara. “Halo, halo…maaf aku telat. Tadi aku terlalu sibuk dan membeli sesu…atu.” Moana yang tadinya heboh mendadak suaranya perlahan hilang. Matanya menatap bingung atasannya yang berdiri dengan kaos polo dan celana pendeknya. Rambutnya yang setengah basah dan acak-acakan membuatnya terkesima. Ini benar-benar seperti dia sedang menonton drama korea. Pria tampan di hadapannya ini membuat air liurnya ingin menetes. Rasanya ia menginginkan hal lebih, misalnya membuka baju Giorgio dan mengusap bagian perutnya yang pasti sangat menggoda.“Pak Gio, juga ikut acara memasuki rumah Nara?” tanya Moana dengan polosnya Giorgio memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya. Senyum miri

  • Jangan Goda Aku, Pak Manager!    Bab 31

    “Kamu baik-baik saja?” tanya Revan begitu perhatian dengan Nara.Nara tertunduk lesu. ”Aku rasa tidak. Aku tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh orang itu besok!” jawab Nara dengan suara melo.Revan menepuk pundak Nara pelan. “Sudahlah mungkin Pak Gio hanya emosi sesaat, jangan terlalu diambil hati.”“Bagaimana kalau kita berbelanja dulu,” usul Revan.Nara mengangguk penuh semangat, ia paling suka kalau diajak berbelanja kebutuhan rumah. “Kita berangkat skarang?” tanya Revan.“Hem…ayo kita berangkat sekarang. Kita bisa membeli banyak hal. Nanti kita barbeque’an di taman belakang rumahku. Disna ada kolam renang dan gazebo yang bisa kita buat bersantai,” ucap Nara panjang lebar.Revan tersenyum mendengar celotehan Nara. baginya Nara selalu terlihat antusias dalam hal apapun. Bersama dengan wanita itu, ia merasa energinya selalu bertambah dua kali lipat. Revan berjalan ke

  • Jangan Goda Aku, Pak Manager!    Bab 30

    Nara memberengut kesal. Hari ini Moana dan Revan akan ke rumahnya, tapi Giorgio masih pada pendapatnya: memintanya untuk mengatakah bahawa mereka adalah saudara.“Mbak, dipanggil sama Pak Gio,” terang Indah karyawan baru di kantornya yang menjabat sebagai sekretaris Giorgio. Wajah Indah terlihat polos, namun bodinya menggoda mata para pria.Nara tersenyum manis. “Iya, setelah ini saya ke sana. Makasih ya,” balas Nara.Nara yang sejak tadi sudah tidak enak hati, bertambah semakin jengkel karena harus melihat wajah Giorgio. Entah apa yang diinginkan oleh pria itu. Jam pulang kurang lima menit lagi, tapi laki-laki yang berstatus sebagai suaminya itu justru memintanya untuk datang ke ruangannya.Mengetuk pintu beberapa kali, Nara masuk begitu saja meski tak ada jawaban dari si empunya.Giorgio duduk di mejanya dengan santai sambil berbicara dengan seseorang lewat ponselnya.Nara memutar bola matanya jengah. I

  • Jangan Goda Aku, Pak Manager!    Bab 29

    “Aku akan mewujudkan keinginanmu asal kamu menuruti keinginanku. Bagaimana?”Nara mengerutkan keningnya. “Menuruti keinginanmu? Apa itu?” Otaknya mulai berpikir yang tidak-tidak, menjurus ke sesuatu yang hal yang berbau keintiman.“Jangan katakan kamu ingin tidur bersamaku?” tebak Nara. wajahnya tidak lagi santai.Giorgio tertawa keras. “Bukankah kita sudah melakukannya,” jawabnya dengan wajah santainya.Nara mendesisi. Tangannya hampir terangkat hendak memukul Giorgio, namun ia batalkan.“Bukan tidur yang seperti itu maksudku!” sungut Nara mulai kesal.Giorgio menganggukkan kepalanya, baru paham apa yang dibahas oleh Nara, “Oohh…jadi kamu menginginkan sesuatu yang lebih dari itu,” goda Giorgio. “Jika iya, aku siap melakukannya denganmu,” tambahnya.Nara mendengus kesal, matanya menatap tajam Giorgio. Ingin sekali dia merobek dan mencincang tubuh Giorgio. Laki-laki itu selalu bisa membuatnya marah dalam kesempatan apapun.“Bukan seperti itu maksudku! Aku tidak akan pernah mau tidur d

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status