Share

15. Insiden Pantry

last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-30 20:58:06

**

Clara tercekat. Selama beberapa saat ia terdiam dengan bingung, hendak menjawab bagaimana. Ia berdehem, mencoba menampakkan sikap biasa-biasa saja.

“Aku tidak tahu. Mungkin mereka hanya salah lihat saja.”

Em terlihat tidak yakin.

“Mana mungkin aku bersama direktur kita, kan? Itu … tidak masuk akal. Kau tahu, aku hanya pegawai biasa di perusahaan ini.”

Rasanya Clara mau menghilang dari tempat itu saja saat melihat pandangan Emmeline yang penuh tuduhan.

Sesudah ini, Clara semakin yakin untuk tidak berteman dengan gadis ini di kantor. Biarlah ia sekedar kenal sebagai rekan kerja saja.

“Aku hanya ingin mengatakan ini kepadamu,” kata Em akhirnya setelah sekian menit. Ia menatap Clara dengan lurus dan tidak ragu-ragu. “Berhati-hatilah dengan langkahmu. Kau tahu kantor ini tempat seperti apa. Bahkan sebatang pulpen pun memiliki mata dan telinga.”

Gadis bersurai hitam itu kemudian berlalu, meninggalkan Clara yang masih terpaku di dalam kubikelnya. Ingin rasanya memanggil kembali Em dan ber
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Jangan Jatuh Cinta Padaku, Tuan Addams   15. Insiden Pantry

    **Clara tercekat. Selama beberapa saat ia terdiam dengan bingung, hendak menjawab bagaimana. Ia berdehem, mencoba menampakkan sikap biasa-biasa saja.“Aku tidak tahu. Mungkin mereka hanya salah lihat saja.”Em terlihat tidak yakin.“Mana mungkin aku bersama direktur kita, kan? Itu … tidak masuk akal. Kau tahu, aku hanya pegawai biasa di perusahaan ini.”Rasanya Clara mau menghilang dari tempat itu saja saat melihat pandangan Emmeline yang penuh tuduhan.Sesudah ini, Clara semakin yakin untuk tidak berteman dengan gadis ini di kantor. Biarlah ia sekedar kenal sebagai rekan kerja saja.“Aku hanya ingin mengatakan ini kepadamu,” kata Em akhirnya setelah sekian menit. Ia menatap Clara dengan lurus dan tidak ragu-ragu. “Berhati-hatilah dengan langkahmu. Kau tahu kantor ini tempat seperti apa. Bahkan sebatang pulpen pun memiliki mata dan telinga.”Gadis bersurai hitam itu kemudian berlalu, meninggalkan Clara yang masih terpaku di dalam kubikelnya. Ingin rasanya memanggil kembali Em dan ber

  • Jangan Jatuh Cinta Padaku, Tuan Addams   14. Aku Melihatmu!

    **“Benar itu bos kamu di kantor, ya?”Clara menelan saliva. Sedikit rasa panik mulai merambat naik sebelum kemudian Gerard melanjutkan, “Padahal ini akhir pekan, tapi kamu masih dikejar-kejar pekerjaan ya, Sayang? Kasihan sekali. Boleh tidak kalau tidak usah diangkat saja teleponnya?”Rasa panik itu mendadak turun lagi. Clara membalas pandangan tulus Gerard dengan senyum simpul.“Tidak enak, Ger. Mungkin saja ada hal yang penting sampai harus menghubungiku selarut ini. Aku akan menjawabnya di luar, ya? Lanjutkan makan apelnya.”Gadis itu melesat keluar sebelum Gerard sempat memberi jawaban. Ia menjauh dari pintu dan memelankan suara ketika menjawab panggilan.“Ya, Tuan Addams?”‘Kau pikir jam berapa sekarang ini?’Clara membuka mulut namun batal menjawab. Ia menengok layar ponselnya untuk melihat jam. Sekarang masih jam sembilan lebih empat puluh menit.“Saya akan segera kembali, Tuan.”‘Aku tidak suka orang yang tidak disiplin.’“Ya, ya maafkan saya. Tapi ini masih belum jam sepuluh

  • Jangan Jatuh Cinta Padaku, Tuan Addams   13. Terus Bersamaku, Ya?

    ****Tapi Daniel memutuskan tidak usah mencari tahu saja saat ini. Ia pikir barangkali Clara masih repot dengan urusan apartemen lama yang mendadak harus ia tinggalkan. Gadis sepolos itu, mana mungkin punya urusan aneh-aneh di luar sana, kan? Kecuali mungkin bisa berurusan dengan anomali tua bangka seperti kemarin itu. Nah, Daniel cukup yakin Clara sudah tidak berhubungan lagi dengan rentenir itu sekarang.Akhirnya sang direktur hanya melangkah kembali memasuki kamar depan penthouse-nya yang biasanya kosong. Ia memandang berkeliling ruangan luas itu. Atensinya kemudian jatuh pada rak kayu di samping nakas. Semula tidak apa-apa di sana, karena Daniel tidak terlalu menyukai ornamen atau pajangan kecil. Namun baru saja, Clara meletakkan sesuatu. Sebuah frame foto kecil.Daniel mendekat dan mengangkat frame putih itu untuk melihat lebih jelas. Objek yang tercetak di sana adalah seorang pria, seorang wanita, dan di tengah-tengah keduanya jelas adalah Clara sendiri. Daniel mengasumsikan it

  • Jangan Jatuh Cinta Padaku, Tuan Addams   12. Calon Tunangan?

    **Clara tersinggung, tentu saja. Meski mungkin penampilannya terlalu sederhana, tapi keterlaluan jika seseorang menyebutnya asisten rumah tangga. Gadis itu mengatupkan mulut dan mengalihkan pandangan. Sakit hati yang terpaksa ia telan mentah-mentah rasanya pahit sekali.“Oh, bukan. Ini adalah Nona Clara … salah seorang bawahan Tuan Addams di kantor.”Clara terpaksa sekali mengalihkan pandang kembali kepada gadis secantik bidadari di luar mobil itu. Ia tersenyum dan menyapa demi kesopanan. “Selamat siang, Nona Williams.”Sialnya, Hailey mengabaikannya.“Oh, begitu?” katanya tak tertarik. “Kalau kau akan pergi ke apartemen, aku ikut ya? Daniel sudah lama sekali tidak membalas pesan atau menjawab teleponku. Aku tahu dia pasti merindukanku. Hanya sedang sibuk saja.”Clara tahu sopirnya keberatan. Tapi seperti halnya ia sendiri, tidak memiliki kesempatan untuk bersuara. Untung saja si artis cantik membawa kendaraan sendiri, sehingga tidak harus satu mobil dengan Clara.Setelah menempuh p

  • Jangan Jatuh Cinta Padaku, Tuan Addams   11. Dingin, Perfeksionis, dan Brengsek

    **"Tuan, sebentar ...." Clara berhasil melepaskan diri. Ia segera menjauh setelah berhasil mendorong dada bidang Daniel dengan kedua tangan.Pria ini memang agak gila, Clara rasa. Beberapa saat bersamanya, ia kini tahu ada sisi lain dari Daniel yang sangat berbeda dengan apa yang ia lihat di kantor sehari-hari. Selama ini yang Clara tahu, Daniel adalah laki-laki dingin dan seorang pemimpin yang perfeksionis. Kendati sering diterpa gosip miring dengan banyak wanita cantik, Clara sama sekali tidak mengira Daniel 'sebuas' ini.“Kau tidak dengar kata-kataku? Mengapa diam saja?”Clara terhenyak saat mendengar suara dingin itu lagi.“Lepaskan sendiri bajumu.”“Ta-tapi Tuan—”“Lupa dengan perjanjiannya?”Kali ini, Clara dengan mantap menambahkan, selain dingin dan perfeksionis, Daniel juga sangat brengsek.….Clara pergi beberapa saat kemudian, setelah Daniel berhasil mencuri kesempatan untuk 'mengerjainya' sekali lagi. Gadis itu berkata akan pulang dan mengemasi barang-barangnya. Maka Dani

  • Jangan Jatuh Cinta Padaku, Tuan Addams   10. Seperti Disandera

    **“Apa kau tidak salah alamat? Bisa-bisanya kau membawaku ke tempat kumuh seperti ini!”Daniel melayangkan protes dingin kepada sopirnya. Pria itu berdecak sebal ketika sekali lagi melihat ke luar mobil. Dalam mimpi pun ia tak pernah menginjakkan kaki ke tempat seperti ini.Pria itu jujur saja, agak heran dengan keputusannya sendiri yang memaksakan diri mendatangi tempat tinggal Clara hari ini, setelah si gadis tidak bisa dihubungi sama sekali. Daniel merasa dirinya nekat dan bodoh dalam waktu bersamaan.“Ini adalah alamat yang anda sebutkan tadi, Tuan. Saya sudah berkali-kali mencocokkan dengan maps. Kita tidak salah alamat.”Kernyitan dalam segera menghiasi kening Daniel. Apakah mungkin divisi personalia kantornya yang salah memberikan informasi tentang alamat Clara?Sekali lagi pria itu mengecek ponselnya, dan ternyata tidak salah.“Gadis itu tinggal di tempat seperti ini? Yang benar sajalah!”Sebenarnya, agak berlebihan jika Daniel bersikap seperti itu dan mengatakan bahwa tempat

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status