Beranda / Romansa / Jangan Menangis, Nona! Tuan Muda Akan Memanjakanmu / 25. Pemuas Nafsu Suamiku Adalah Sahabatku

Share

25. Pemuas Nafsu Suamiku Adalah Sahabatku

Penulis: Almiftiafay
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-31 13:50:06
Di depan matanya, hubungan panas itu berlangsung.

Samantha berdiri di sana dengan linglung, seluruh tubuhnya kebas saat suara erangan liar Eliza memudar dan digantikan oleh pujian yang meluncur dari bibir Erick—pria yang seharusnya ia sebut sebagai ‘suami’.

“Aku tidak akan mungkin bosan denganmu, Eliza,” ucap Erick. “Kamu tidak pernah gagal dalam memuaskanku.”

Tawa Eliza terdengar sensual saat menjawab, “Jangan bicara seperti itu, Erick ….”

“Lalu bagaimana, Sayang? Kamu memang sebagus itu. Jauh berbeda dengan Samantha, si bodoh yang sekarang sedang menangisi kematian anaknya itu.”

“Bisakah kamu tidak menyebut namanya?” pinta Eliza.

Dari celah pintu tersebut, Samantha melihat jari-jari lentik wanita itu tengah menyusuri garis dagu Erick.

“Aku ingin menghabiskan lebih banyak waktu denganmu ke depannya, apakah bisa, Erick?”

“Bisa, Eliza,” balas pria itu. “Kita bertemu lagi nanti malam ya?”

“Di tempat biasa?”

“Iya.”

“Aku akan menyambutmu dengan tidak mengenakan apapun nanti.”

U
Almiftiafay

1 bab dulu ya 🙂‍↕️ Thor akan kembali lagi kalau udah banyak yang emosi 🤭

| 20
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Mery Randini
menarik banget nih cerita, bisa mengaduk naduk hati pembaca , ...
goodnovel comment avatar
Tyo Inginsetia
betul samantha jangan langsung di labrak main halus saja trus minta tolong sama Damien agar membuat Eric bangkrut pelan pelan dan si Elisa itu sakit parah kaya briel
goodnovel comment avatar
Eva
Udah nggak tau mau mengumpat yang bagaimana lagi! Dasar makhluk jahat, nggan punya perasaan! Tunggu aja pembalasannya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Jangan Menangis, Nona! Tuan Muda Akan Memanjakanmu    193. Jebakan Di Segala Penjuru

    Mendengar bagaimana hanya dirinya yang tidak tahu tentang apa yang terjadi di belakang rencana penculikannya itu, rasa malu semakin menggerus wajah Erick.Ini benar-benar penghinaan.Damien menghinanya habis-habisan!Napasnya terengah-engah. Ia berdiri dalam cengkeraman para pria berjaket kulit yang tak mengizinkannya bergerak sedikit pun dari tempatnya berdiri.Tak peduli bagaimana ia meronta, baik itu untuk menyerang Damien atau melarikan diri, usahanya sia-sia.Erick memejamkan matanya sejenak, mencoba mengumpulkan kewarasan yang sudah nyaris hilang.Detak di dadanya masih tak karuan, tapi ia mencoba bicara meski suaranya serak dan parau.Ia menatap Pierre saat bertanya, “Tapi aku melihatmu mendorong kepala Samantha dan bersikap sangat kasar padanya, Pier. Apa itu juga bagian dari rencanamu untuk mengelabuiku?”“Ya,” aku Pierre. “Kamu meminta Petter untuk merekam apakah aku benar menculik Nona Samantha atau tidak. Menyadap ponselku sepertinya belum cukup bagimu.”Pierre tertawa, ad

  • Jangan Menangis, Nona! Tuan Muda Akan Memanjakanmu    192. Keberhasilan Semu

    Kemacetan perbaikan jalan yang terjadi itu pun sebenarnya adalah bagian dari rencana mereka semua.Pagi tadi, anak buah Damien membawa keluar truk pengangkut material dari salah satu lokasi pembangunan di mana Drexon menjadi developernya.Mereka sengaja menurunkan material tersebut di sana, seolah-olah truk yang mereka kendarai mengalami sebuah kecelakaan kecil, dan mengatakan pada pihak kepolisian setempat bahwa mereka akan membereskannya sebelum siang hari.Axel—dari ruang kerja tim IT Drexon—mengunggah artikel perihal kemacetan itu dan menggunakan kalimat 'dugaan perbaikan jalan' sehingga semua orang menganggap dan menyebarluaskan demikian.Saat menerima panggilan dari Erick, Damien telah ada di dalam sedan miliknya untuk menjemput Samantha.Sesampainya di lokasi food exhibition, gadis itu bergegas naik dan mencemaskan Anna.“Temannya Erick yang bernama Pierre itu tidak akan mengkhianati kita, ‘kan?” tanya Samantha saat Giovanni mengemudi meninggalkan pusat perbelanjaan milik Drexo

  • Jangan Menangis, Nona! Tuan Muda Akan Memanjakanmu    191. Nona Dan Tuan Muda: Sebuah Kolaborasi Sempurna

    Mereka menoleh secara bersamaan pada gadis itu yang masih duduk dengan tenang di samping Giovanni.Tak terbebani dengan wajah terkejut orang-orang yang mendengar apa yang baru dikatakannya.“Ann?” Samantha memanggilnya, seolah memastikan bahwa ucapan itu benar keluar dari bibirnya.“Saya setuju dengan yang dikatakan oleh Bu Samantha,” kata Anna. “Kalau ditangkap sebelum melakukan apapun, kita tidak punya bukti kuat untuk menuduh Erick. Jadi kita perlu membuat dia percaya kalau penculikan itu benar berhasil. Karena Tuan Damien tidak mengizinkan Bu Samantha yang melakukannya, saya bisa menggantikannya untuk itu.”“Kamu serius?” Samantha masih tak percaya.“Iya, Bu Samantha.”“Tapi bagaimana caranya?” tanya Giovanni, menoleh pada Anna dengan kedua mata yang melebar penuh rasa penasaran. “Kita masih belum tahu bagaimana rencana Erick, apakah dia sendiri yang akan menculik Nona Samantha, atau dia akan meminta pria bayarannya itu.”“Aku tahu caranya,” sahut Samantha.Ia sejenak saling panda

  • Jangan Menangis, Nona! Tuan Muda Akan Memanjakanmu    190. Gagalkan, Atau Lakukan

    “P-penculikan?” ulang Samantha dengan gugup.Manik cokelat gelapnya bergerak tidak nyaman, menatap pada Damien dan Giovanni secara bergantian.Makan pagi yang harusnya dalam keadaan tenang berubah menjadi menegangkan.Atmosfer di sekitar mereka menjelma suram dalam kecemasan.Siapapun yang ada di dalam ruangan itu tau bagaimana Erick telah meninggalkan bekas luka dan trauma yang mendalam bagi Samantha.“Teman dekatnya bilang begitu, Sayang. Tapi kami juga belum tahu kapan itu akan dia lakukan. Yang jelas ... aku tidak akan membiarkan dia menyentuhmu. Hm?”Damien mengusap kepala bagian belakang Samantha, pada rambut panjangnya yang hitam.“Jadi apa rencana Tuan Damien?” tanya Anna mendadak dari seberang meja.Sedikit merasa bersalah karena ia lah yang pertama menyinggung soal mata-mata di persimpangan sebelah timur mansion.Karena dilihat dari gelagat dan kalimat Damien barusan, sepertinya ia dan Giovanni sengaja menyembunyikannya dari Samantha.“Kalau dugaanku benar, dia akan menculik

  • Jangan Menangis, Nona! Tuan Muda Akan Memanjakanmu    189. Tuan Muda Dan Otak Seksinya

    Sebenarnya ... semua diawali dari sini: Pertama, Damien meminta Giovanni mencari tahu latar belakang Pierre, teman terdekat Erick. Mereka menemukan fakta mencengangkan bahwa adik perempuan Pierre tengah didekati oleh Erick. Lalu Giovanni memancing Pierre dengan rahasia kelakuan bejat Erick sehingga membuat ia berada di pihak mereka. Artinya, satu langkah Damien telah selesai. Kedua, ia meminta Giovanni menghubungi ahli teknik kimia milik mereka untuk membuat dua ledakan lainnya tanpa menimbulkan korban jiwa. Dean mengirim dua kotak itu ke rumah sakit dan ke mall, mengendarai motor dan menyerupai penyamaran Erick sewaktu mengirim paket ke Harvest Table. Ketiga, Axel mengunggah artikel tentang sejarah ‘kelam’ ledakan di kota sehingga itu memancing reaksi partai SDA yang menuduh anggota NVP melakukannya. Pihak NVP marah dan mengumumkan mereka akan menemukan pelaku pengirim paket ledakan itu serta memberi pelajaran setimpal pada siapapun itu! Situasi untuk menyudutkan Erick

  • Jangan Menangis, Nona! Tuan Muda Akan Memanjakanmu    188. Berlin, Satu Malam Mencekam

    “Kalau dugaanku benar, dia akan menghubungimu dalam waktu dekat. Kalau dia membicarakan soal rencana penculikan Samantha, terima saja. Katakan padaku apapun yang terjadi,” jawab Giovanni. Pierre mengangguk tanpa banyak protes. Ia menerima sebuah kartu nama dari Giovanni yang kemudian ia simpan. Perjumpaan mereka berakhir di sana. Giovanni meninggalkan The Eclipse dan pergi ke suatu tempat. Ia menemui seorang pria yang bekerja di Drexon Corp, seorang ahli teknik kimia. Giovanni dibawanya masuk ke dalam sebuah ruangan di mana di dalam sana pria itu menunjukkan dua kotak berukuran sedang yang ada di atas meja. Kotak hitam yang persis seperti yang dilihat Giovanni diterima oleh Anna berisikan bom hari itu. “Sudah selesai kamu buat, Dean?” tanya Giovanni saat itu. “Sudah, Pak Gio. Skala ledakannya jauh lebih kecil daripada yang terjadi di Harvest Table.” “Kirim ke halte rumah sakit nanti setelah pemberhentian bus terakhir dan di parkiran mall milik Drexon saat sudah mendek

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status