Home / Romansa / Jangan Menangis, Nona! Tuan Muda Akan Memanjakanmu / 41. Melakukan Sesuatu Untuk Damien, Nanti

Share

41. Melakukan Sesuatu Untuk Damien, Nanti

Author: Almiftiafay
last update Huling Na-update: 2025-08-09 13:43:20
“Selamat malam,” ucap Damien sewaktu ia mengayunkan kakinya untuk masuk ke dalam restoran.

“S-selamat malam,” balas Samantha dengan gugup. “Silakan duduk, Tuan Damien.”

Pria itu mengangguk sebelum duduk di tempat di mana Samantha berada sebelumnya.

“Apa saya masih boleh memesan dessert yang paling baik di sini?”

“B-boleh,” jawab Samantha. “Anda mau satu?”

“Iya.”

“Baik.”

Samantha undur diri sejenak sebelum kembali tak lama kemudian, dan menghidangkan sepiring dessert pesanan Damien di hadapan pria itu.

Saat Samantha hendak mengatakan agar ia menikmati makanannya, Damien lebih dulu mengatakan, “Nona mau menemani saya makan?”

Samantha mengangguk tak keberatan, ia duduk berseberangan meja dengan Damien dan memberanikan diri untuk bertanya, “Anda masih makan manis selarut ini?”

“Sebenarnya saya baru saja makan dengan partner, Nona,” jawabnya. “Dan saya meminta Gio untuk mampir ke sini karena saya dengar Harvest Table memiliki dessert yang enak.”

“Terima kasih.”

“Kenapa belum tut
Almiftiafay

Thor 1 bab sampai hari Senin yaa 🥰

| 12
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (3)
goodnovel comment avatar
Eva
Ini si penghianat ngapain di acara bazar? Tapi penasaran sama apa yang akan di minta Damien ke Samantha
goodnovel comment avatar
indina
ulet bulu mendekat,awas Sam nanti kamu gatal².
goodnovel comment avatar
Christy Lino
Ngapain si jalang es lilin itu ada di acara bazar,..mmmmm pingin aq tonjok mukanx itu
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Jangan Menangis, Nona! Tuan Muda Akan Memanjakanmu    47. Pria Berskandal Berselingkuh Dengan Selebgram

    “Erick,” panggil Damien yang membuat pria di seberang meja itu seketika mengangkat wajahnya. Damien sudah melihatnya sejak tadi jika Erick sibuk dengan ponselnya alih-alih memperhatikan presentasi yang sedang dilakukan oleh salah seorang anggota timnya. Teguran Damien itu membuat semua orang menahan napas moderator yang memimpin jalannya pertemuan pun meminta pemuda yang sedang memberi penjelasan—perihal revitalisasi kawasan lama yang akan diubah menjadi distrik modern—itu menjedanya. Pandangan mereka mengarah pada si pemilik nama yang dengan segera meletakkan ponselnya. “Maaf, Tuan Damien,” ucap Erick, menundukkan sungkan. “Silakan dilanjutkan.” Dengan isyarat mata Damien, meeting kembali berjalan. Satu jam yang cukup panjang hingga satu demi satu dari mereka membubarkan diri. “Apa yang terjadi, Erick?” tanya Damien pada wajahnya yang tampak kusut, setelah tidak banyak orang yang ada di sana. “Tidak biasanya kamu seperti itu.” “Maaf, Tuan Damien. Hanya … ada hal yang sedikit me

  • Jangan Menangis, Nona! Tuan Muda Akan Memanjakanmu    46. Hancurnya Sebuah Topeng

    Beberapa hari setelah bazar usai, Samantha disibukkan dengan hal yang lainnya. Sidang perceraian. Ia tengah duduk di depan ruangan, tempat di mana sidang akan dilakukan. Tinggal beberapa menit lagi, tapi hampir tak ada tanda kedatangan Erick sehingga Samantha berpikir pria itu tidak akan datang. Samantha sudah lebih dulu tiba di sana bersama dengan Hans, pengacaranya. Pria berjas itu berbisik di samping telinganya saat mengatakan, “Saya menerima telepon sebentar, Nona.” Samantha mengangguk. “Iya, Pak Hans.” Saat Hans pergi, suara langkah yang rasanya tidak asing mendekat menghampirinya. Ia sekilas menoleh pada kedatangan seorang pria yang membuat sangkaannya patah. Erick, rupanya pria itu menunjukkan batang hidungnya. Samantha memalingkan wajahnya, kembali memandang ke pintu ruang sidang yang masih tertutup, memilih untuk mengabaikan Erick sekalipun ia tahu bahwa pria itu tengah menatapnya tanpa henti. Tawa lirih pria itu terdengar meremehkan saat bertanya, “Sekeras itu kamu i

  • Jangan Menangis, Nona! Tuan Muda Akan Memanjakanmu    45. Kau Bisa Apa Tanpaku?

    Erick menghela dalam napasnya, mengangguk membenarkan ucapan Eliza. “Apakah besok kamu mau datang untuk melihatnya?” tanya Eliza, jemarinya yang lentik masih berkeliaran di dada Erick sebelum menyelinap turun, menyentuh kulitnya yang basah oleh peluh. “Biar kamu tahu kalau apa yang aku katakan itu bukan sebuah kebohongan, Erick ….” Suaranya mendayu manja, merayu dengan manis. “Damien tadi juga ada di sana, dia bilang dia dapat undangan, dan datang dengan temannya yang seorang chef,” lanjut Eliza, merapatkan tubuhnya, bersinggungan dengan Erick. “Mungkin Damien kasihan pada Samantha, jadi mereka mencicipi makanan murahannya. Kalau bukan karena Damien … aku rasa tidak akan ada yang membeli di tempatnya.” Pria itu mendengus sebelum menjawab, “Aku akan datang besok. Aku ingin lihat seperti apa Samantha tanpaku. Kalau kemarin ramai karena ada bantuan Damien, mungkin besok dia akan menjadi peserta yang paling menyedihkan karena tidak akan ada yang membelinya.” Rahang tegasnya tampak men

  • Jangan Menangis, Nona! Tuan Muda Akan Memanjakanmu    44. Peringatan, Percintaan Yang Panas

    Samantha benar-benar tidak menyangka bahwa Eliza akan mencari muka dengan cara seperti itu di hadapan Damien. Siapa yang menjual cerita sedih memangnya? Bukankah tadi mulutnya yang mengawali semua itu hingga membuat orang-orang menggunjingnya? Samantha hendak menjawab sebelum Damien lebih dulu berujar, “Tolong berikan saya daftar menunya, Nona Samantha,” pintanya. “Dan kamu—Eliza—“ Pandangannya berpindah pada Eliza yang terkejut hingga kedua alisnya terangkat. “Y-ya?!” “Untuk membuktikan apakah makanan di sini enak atau tidak, bagaimana kalau kamu mencobanya dengan saya?” ajaknya. “Saya—“ "Bills on me.” Eliza tersenyum janggal, terlihat sungkan menolak Damien yang diseganinya. “B-baiklah,” putus Eliza. Akhirnya mereka pun duduk di sana. Damien bersama dengan pria yang tadi datang bersamanya, sementara Eliza di samping Giovanni dengan punggung yang kaku. Gemuruh suara pengunjung menggema saat chef terkenal yang menjadi bintang tamu itu datang—Chef Mason. Saat Samantha membaw

  • Jangan Menangis, Nona! Tuan Muda Akan Memanjakanmu    43. Bermuka Dua

    “Itu tidak benar,” jawab Samantha. “Saya bisa mempertanggungjawabkan bahwa tidak ada yang berbahaya dari bahan yang kami gunakan di Harvest Table.” Ia tak mau diam saja. Melihat beberapa orang yang harusnya makan di tempatnya mendadak mundur dan membatalkan pesanan membuat Samantha merasa kecewa. Ia resah sebab Eliza tak kunjung pergi. Gadis itu berdiri di depan booth, menghalangi jalan. Ditambah selentingan dan berbagai gunjingan miring yang timbul akibat ucapannya membuat Samantha memutuskan untuk mengusirnya saja. “Terima kasih sudah datang, tapi tolong bisakah kamu pergi dari situ, Eliza? Kamu menghalangi pengunjung yang mau membeli,” pintanya. “Mau aku bantu saja?” tawar Eliza. “Bekerja dalam keadaan terpaksa dan hati yang tidak baik pasti akan mengganggumu, ‘kan? Masalah dengan—” “Aku datang ke sini tidak untuk menjual cerita pribadiku,” sela Samantha sebelum Eliza selesai bicara. “Aku juga tidak ingin semua orang tahu masalahku. Aku hanya ingin menjual makanan. Terima kasih

  • Jangan Menangis, Nona! Tuan Muda Akan Memanjakanmu    42. Lihai Bermain Peran

    Siapapun tahu, bahwa Eliza adalah seorang selebgram yang cukup dikenal oleh banyak orang. Tidak salah jika ia ada di sana sebagai bagian dari promosi acara. Dengan berjalan berlenggak-lenggok dan bunyi kitten heels yang mengetuk berirama, ia menunjukkan senyum manis dan wajah lugunya di hadapan pengunjung yang menyapanya. Yang menurut Samantha sangat tidak cocok dengan perilakunya yang malah jadi selingkuhan pria beristri. Mengingat apa yang dilakukan olehnya dan Erick di hari kematian Gabriella membuat Samantha merasakan kembali perih itu hingga dadanya meradang. Selama ini … wajah manis dan sikapnya yang hangat pada Samantha hanyalah sebuah bentuk kepalsuan yang terlalu lambat ia sadari. Rahang kecil Samantha menggertak sebagai upaya untuk dapat mengendalikan diri di hadapan Eliza, agar ia tak melampiaskan kebencian pada selingkuhan suaminya itu. ‘Yang dikatakan oleh Giovanni saat itu benar,’ gumam Samantha dalam hati, sejenak berpikir bahwa hubungan yang terjalin di belakang p

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status