Share

Bab 10. Tragedi kecelakaan

"Tolong lepasin, gua," ucap Restu yang merasa sangat jengkel dengan tindakan Dinda. Apa lagi, wanita itu bersikeras untuk terus mengandengnya.

Banyak sorot mata yang menatap ke arah mereka. Mungkin dalam hati bertanya-tanya ada apa sebenarnya. Kenapa bisa-bisanya mereka ribut di depan umum?

"Jangan begitu, lihatlah mereka semua melihat kita," ucap Dinda masih tak ingin melepaskan pelukannya.

"Aku tidak peduli, sekarang lepaskan aku!" Restu sudah kehilangan kendali. Ia dorong tubuh Dinda sampai dirinya tersungkur menubruk beberapa kursi.

Restu pun langsung meninggalkan wanita itu sendirian. Dirinya tidak peduli dengan cibiran orang-orang. Menuju ke parkiran, pikirannya sangatlah lelah.

"Argh!" Restu memutul setir mobil dengan keras. Dirinya pun juga mengacak-ngacak rambutnya sendiri.

Di satu sisi dirinya memang butuh sandaran. Namun, sang mama tidak seperti yang ia harapkan. Restu tak tahu harus bersandar ke siapa? Dirinya sudah terlalu lelah dengan semua yang menimpa kehidupannya
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status