Share

Die

Seharian Aina mengurung diri di kamar. Selimut tebal mendekap tubuhnya dari ujung kaki hingga ke leher, padahal cuaca hari itu sedang panas-panasnya. Kantung matanya menghitam dan bengkak karena semalaman menangis. Dipta bahkan tidak tau lagi harus melakukan apa. Mau berangkat kerja juga tidak mungkin, Aina tidak bisa ditinggalkan dalam keadaan seperti ini.

Berita tentang kaburnya Rizal benar-benar membuat Aina ketakutan. Masih begitu lekat dalam ingatannya, bagaimana lelaki itu mencabik-cabik harga dirinya. Juga seperti apa perlakuan mengerikan lelaki itu kepadanya. Aina takut, sangat takut. Dia tidak ingin hal seperti kemarin terulang lagi. Dan Dipta jelas mengerti hal itu. Terapi Aina bahkan belum selesai, tetapi wanita itu sudah harus terjatuh dalam depresi yang menyakitkan untuk yang kesekian kali.

Perlahan Dipta bangkit dari tempat tidur dan beranjak ke dapur. Dia hendak mencari apa pun yang bisa dimakan. Sudah jam sebelas siang, tetap

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status