Share

Ya Tuhan, Serigala itu sebentar lagi pulang.

Briyan mengunci Alena dengan menyandarkan kedua tangannya di tembok. Mata birunya menatap tajam kedua mata indah Alena.

"Apa kamu kembali, karena ayahmu?" Tanya Briyan dengan nada lembut. Bahkan napas pria tampan itu terasa di bibir Alena.

Alena hanya diam, tubuhnya tegang dan matanya berkedip-kedip seperti boneka. Rasanya ingin menjawab Briyan, tetapi entah mengapa bibirnya kaku sehingga sulit untuk dibuka.

"Jawab." Sentak Briyan karena tidak ada jawaban dari Alena.

"Ha...i...i....iya" jawab Alena terbata-bata.

Briyan tersenyum seribu arti, "jika kamu ingin ayahmu hidup lebih lama lagi! Jangan berani-berani untuk melangkah dari rumah ini. Ingat! Keselamatan ayahmu ada di tanganmu sendiri."

Butiran bening itu menetes membasahi kedua pipi mulus Alena. Apakah hidupnya tercipta hanya untuk disakiti? Dan entah kesalahan apa yang sudah diperbuat ayahnya di masa lalu?

"Tolong izinkan aku bertemu dengan ayahku." Ucap Alena dengan bibir bergetar dan nada yang lembut.

"Kamu bisa bertemu denga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status