Share

Keras Kepala 2

“Apakah ada perkembangan dari wanita bermata besar itu?” tanya Dayyan baru saja tiba.

“Seperti biasa, Tuan!” Lapor bawahannya.

“Dia sholat?” tebak putra pertama Ali, lelaki yang dilemparkan makanan itu menjawab iya. “Tunggu saja sampai dia mengaji, lama-lama juga kemampuan mereka akan dikerahkan semuanya.”

“Dia belum mau buka mulut juga.”

“Tunggu selama dua hari, setelah itu siksa dia. Kita butuh banyak keterangan untuk menangkap sisa dari mereka yang menyebar.”

“Disiksa, Tuan. Apa kau yakin?”

“Yakin, tapi jangan menimbulkan bekas luka di tubuhnya. Kita tidak punya pilihan lain. Aku tidak mau jumlah orang yang tidak berdosa meregang nyawa di negeri ini terus saja bertambah.” Dayyan berjalan menuju penjara tempat Nuwa ditahan, berdua dengan bawahannya tadi.

“Si keledai dungu, kau datang juga akhirnya.”

“Apakah itu arti dari makianmu kemarin?” tanya Dayyan.

“Iya, aku bahkan bisa lebih kasar dari yang kau kira. Lepaskan rantai ini kita duel satu lawan satu. Jangan kau pikir karen
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status