Share

Pasrah 1

Nuwa telah sadar dan diberi tahu oleh dokter yang membersihkan kandungannya. Dokter itu sampai meminta maaf berkali-kali karena terpaksa hal demikian dilakukan. Nyawa sang ibu akan menjadi taruhan jika perdarahan tidak dihentikan sesegera mungkin. Nuwa hanya termenung saja, bahkan sang dokter tak mau meninggalkan wanita itu takutnya ia berbuat nekat. Bunuh diri misalnya.

“Lalu kenapa aku tidak ikut mati saja? Suamiku tewas di tiang gantungan, anakku keguguran karena aku disiksa atas kesalahan yang tidak pernah aku lakukan. Si keparat itu, akan aku cari dan bunuh dia!”

Benar Nuwa menangis, tapi dalam tangisannya, dendam tumbuh amat cepat pada diri Dayyan. Karena janin itu satu-satunya kenangan dari Kai. hilang. Namun, wanita itu langsung terduduk di lantai, ia masih sangat lemah.

“Sabar, saudariku, aku tahu kau sedang sedih, tapi istirahat dulu. Jangan menyiksa dirimu seperti ini.” Dokter itu membantu Nuwa naik ke atas ranjang.

“Aku tidak pernah menyiksa diriku sendiri. Kau tahu, bah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status