Share

18. Mengungkapkan rasa 2

"Maukah kau menjadikanku imammu? menjadi ibu dari anak-anakku, kita kan menjalani hidup berdua, bersama-sama mengarungi bahtera rumah tangga."

***

"Hmm... Maaf, Pak. Aku bisa jalan sendiri, tak perlu di gandeng." Kata Aisyah.

Langkah Angga terhenti, dan memandang tangannya, benar saja sedari tadi Angga tak melepaskan tangan Aisyah.

"Maaf." Ucap Angga melepaskan genggamannya.

Lelaki itu kembali jalan lalu tersenyum sedikit, sentuhan tangan tadi membuat jantung dan hatinya tak aman, ada getaran aneh yang selalu muncul saat Angga berada di sisi Aisyah.

Begitu juga dengan Aisyah, gadis itu menunduk saat keduanya sudah berada di dalam lift. Dia tak berani mengangkat wajah, ada rona merah disana, yang mungkin saja terlambat datang.

'Ya Tuhan... mimpi apa aku kemarin?' Batin Aisyah,

Keduanya membisu di dalam lift, sampai akhirnya sampai di basement, Angga menuju parkir khusus CEO, lalu menekan kunci mobil dia membuka pintu untuk Aisyah, melihat hanya terdiam dia pun memberi kode dengan matan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status