Share

19. Nafsu yang membara

"Rupanya orang terdekat bisa menjadi pisau belati di belakang, dia orang kepercayaan tapi dia juga yang menikam Angga dari belakang. sungguh di luar dugaan."

***

Aisyah melirik Angga yang begitu santai menikmati es krimnya, dia menyunggingkan senyum. Betapa dirinya beruntung dicintai oleh lelaki seperti Angga, Aisyah bertanya-tanya apa dia juga akan mencintainya? Aisyah merasa ini terlalu cepat dan membuatnya ragu.

Namun, Aisyah dapat meresakan binar kebahagiaan dari wajah atasannya itu.

'Jika wajah bapak seperti ini terus, siapa yang tak meleleh melihatnya?' Batin Aisyah.

Aisyah terdiam membeku, saat tiba-tiba Angga menoleh dan mendekatkan wajahnya, kedua mata Aisyah mengerjap, membuat Angga menarik senyuman, gadis di hadapannya saat ini sangat menggemaskan.

"Sudah waktunya pulang, apa kamu masih mau disini?" Tanya Angga dingin.

Nada bicara nya tak selembut tadi, Angga kembali ke setelan awal dan membuat Aisyah mencebik.

"Dasar kulkas sepuluh pintu!." Umpat Aisyah.

Namun, Aisyah b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status