Share

59. Diancam

"Makasih, bu Mili." Ucap Sekar kemudian menyelipkan dua lembar uang ratusan untuk membayar makanannya.

Mili ingin mengembalikan satu lembar uang itu. "Kebanyakan, mbak. Satu ini juga masih ada kembalian."

"Sisanya buat jajan Ahmad aja." Sekar menyelipkan uang itu kembali ke tangan Mili.

Mili menatap Sekar rumit.

"Sekar tau ibu diancam. Sekar gak marah kok sama ibu. Jangan ditolak uangnya." Sekar tersenyum pada Mili.

"Saya malu. Mbak sudah sering bantu saya, tapi saya gak bisa apa-apa buat bantu."

Sekar cemberut, "Ibu kayak yang baru kenal Sekar. Sekar gak papa. Udah, ya. Sekar lapar." Sekar menepuk-nepuk perutnya.

Mili terkekeh dan segera mundur dari meja Sekar.

Sekar tersenyum miris menatap semangkok bakso di depannya. Sebenarnya bakso dengan sambal super banyak sepert inilah yang jadi favoritnya sejak dulu.

Tapi semenjak mengenal Shaka, cowok itu sering memintanya untuk mengurangi makan makanan peda
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status