Dokter Derrick membalas dengan lembut, “Kelly, jangan selalu bersikap sungkan kepadaku.”“Bukan sungkan, tapi hormat. Terima kasih telah mengobati ibuku,” ucap Kelly dengan rasa berterima kasih.Kening Derrick seketika berkerut. Dia pun berbicara dengan nada bercanda, “Hormat? Aku masih belum menikah. Kenapa kamu malah berbicara seperti itu, seolah-olah aku sudah punya cucu saja.”Kelly spontan tersenyum. “Aku nggak bermaksud seperti itu!”“Coba kamu lihat, kamu lebih cantik kalau tersenyum.” Derrick juga tersenyum ketika melihat senyuman di wajah Kelly. Dia mengambil resep obat, menyerahkan kepada Kelly. “Hari ini ada beberapa obat ibumu yang diganti. Ada yang sehari makan dua kali, ada yang sehari makan tiga kali. Aku sudah menulisnya dengan sangat jelas. Kamu bisa tebus obatnya. Kalau ada yang tidak dimengerti, kamu bisa tanyakan kepadaku!”“Baik, terima kasih, Pak Derrick!” Kelly mengambil resep obat. “Aku pergi ambil obat dulu!”“Emm!”Kelly membalikkan tubuhnya berjalan keluar. T
Jantung Sonia tak berhenti berdetak. Matanya sedikit merona. Dia menggigit bibir bawahnya tidak bersuara sama sekali.“Jangan panik! Yang tenang!” Lagi-lagi si lelaki mencium bibir delima si wanita. “Kamu cukup beri tahu dirimu sendiri bahwa kamu sudah tidak mencintaiku lagi. Jantungmu bisa berdetak kencang hanya karena kamu lagi marah!”“Reza!” Raut wajah Sonia berubah kesal. Sepertinya dia benar-benar sedang marah sekarang.Kali ini, ujung bibir Reza baru melengkung ke atas. Dia kembali duduk di bangkunya, mulai mengendarai mobil.Sonia memalingkan kepalanya memandang pemandangan di luar jendela. Hatinya terasa lara.Kenapa di dunia ini bisa ada lelaki seperti si Reza?…Reza, Jason, dan yang lain memiliki saham di dalam pembangunan ecopark Bondan. Lokasinya terletak di Kota Puntara di Area Ansina Baru, dikelilingi dengan pegunungan dan perairan. Fasilitas di tempat ini sangatlah lengkap, dimulai dari area pemandangan, lapangan pacuan kuda, lapangan golf, taman bermain, hotel, dan la
Panggilan diakhiri. Sonia mendorong pundak Reza. Namun, Reza malah meraih lengan Sonia, memasukkannya ke dalam pelukan. Kemudian, terdengar suara Reza. “Di balkon sana ada kolam renang. Nanti malam kita pergi saksikan bintang bersama!”Sonia sungguh kesal ketika mendengar ucapannya. Dia spontan mengangkat kakinya.Reza segera mengelak. Namun, gerakan gesit Sonia tetap berhasil melukainya. Raut wajah Reza berubah dalam seketika. Dia menatap Sonia dengan menggertakkan giginya. “Dasar kejam! Kalau kamu melukaiku, kamu pasti akan hidup dalam rasa menyesal selamanya.”“Kata siapa aku mesti hidup bersamamu saja?” Sonia tersenyum sinis, lalu mendorong Reza, pergi meninggalkannya.Reza menarik napas dalam-dalam berusaha untuk menahan rasa sakitnya. Kemudian, dia mengikuti langkah Sonia untuk keluar ruangan.Ada sebuah ruang tamu di dalam lobi. Orang-orang sedang berkumpul di sana. Bondan datang bersama calon istrinya, Tiffany, ada juga Jason, Johan, Yusa dan kekasihnya ….Sonia melirik mereka
Setelah menaiki mobil, Sonia baru berkata pada Reza, “Kamu nggak usah buang-buang waktu di diriku.”“Kamu bilang sendiri kamu tidak menyukaiku. Jadi, aku ingin memanfaatkan setiap detik bersamamu untuk memupuk perasaan.” Reza mendekatinya, lalu berkata dengan suara rendah, “Kecuali kamu bilang kamu mencintaiku. Aku pun akan melepaskanmu!”Cahaya matahari senja menyinari wajah tampan si lelaki. Kedua orang berjarak sangat dekat. Sonia bahkan bisa melihat bayangan tubuhnya dari mata si lelaki. Sonia menatap Reza beberapa saat, lalu dia pun tertawa.“Aku tidak tahu berapa lama Tuan Reza bisa bersabar?”“Kamu tunggu saja!”“Oke, kalau begitu, kita lihat nanti!”…Lingkungan di ecopark sangatlah bagus. Pertama-tama, mobil melewati area pepohonan yang lebat. Para pengunjung bisa menuruni mobil, lalu berjalan santai menghirup udara segar di area ini.“Lihat! Ada sekelompok rusa di sana!”“Ada jerapah.”“Wah, ada kuda juga!”Terdengar suara girang para wanita. Sonia melihat ke dalam pepohonan,
Pesta akan segera dimulai.Setelah menuruni mobil, Tiffany berjalan ke sisi Sonia, lalu mengajaknya. “Ada barbeku di sana. Kita pergi panggang daging, yuk!”“Ayo!” Sonia mengangguk dengan tersenyum.Kali ini, Reza baru melepaskan tangan Sonia. Dia berkata dengan lembut, “Main sana. Nanti aku akan pergi mencarimu.”Sonia mengangguk. Dia tidak menatap Reza lagi, langsung pergi bersama Tiffany.Setelah Sonia pergi, Jason baru mendekati Reza dengan perlahan. “Perkembangan kalian lumayan juga!”Reza menyalakan rokok. Asap putih seketika memburamkan kelima indra wajah si tampan. Ujung bibirnya melengkung ke atas. “Kenapa kamu tidak bawa Kelly ke sini?”Ketika mengungkit soal Kelly, raut wajah Jason spontan berubah muram. Dia melirik Reza. “Apa perlu kita saling menyakiti?”Reza tersenyum sinis. “Kamu mulai duluan?”Jason menghela napas. “Aku tidak berencana untuk mengejar Kelly. Kondisiku berbeda denganmu. Jangan dibandingkan.”“Kalau kamu tidak berencana mengejarnya, ngapain kamu ke rumah s
Si lelaki juga menyadari keberadaan Tiffany. Matanya spontan disipitkan. Nada bicaranya juga sangat tidak bersahabat. “Kenapa kamu bisa ada di sini?”Tiffany tersenyum dingin. “Kalian saja boleh ke sini, kenapa aku nggak boleh ke sini?”“Tentu saja boleh!” balas si lelaki dengan ekspresi sinis.Wanita di samping lelaki merangkul lengan si lelaki dengan erat. Dia pun berkata dengan mengerutkan keningnya, “Johnson, dia Nona Tiffany, ya?”Johnson membalas dengan ketus, “Benar.”Si wanita mengamati sosok Tiffany, lalu berkata pada Johnson dengan tersenyum, “Ternyata kamu bohong sama aku. Kamu bilang Nona Tiffany jelek banget, nggak jago berpakaian dan juga berdandan, bagai upik abu saja. Jelas-jelas Nona Tiffany orangnya cantik sekali!”Johnson kembali tersenyum sinis. “Apa cantik? Kenapa aku merasa dia yang sekarang masih sama dengan sebelumnya? Seperti patung saja, tidak menarik!”Kedua orang saling menyindir. Setiap ucapan yang dilontarkan sedang menghina Tiffany. Raut wajahnya seketika
Sonia menggeleng. “Nggak kenapa-napa. Kamu lanjutkan saja!”Tiffany meneguk bir lagi. “Waktu itu, aku mencintainya hingga kehilangan jati diriku. Aku bahkan kehilangan kemampuan untuk berpikir, hanya kepikiran untuk berkorban. Kami pacaran selama satu tahun. Waktu itu, dia ketemu kembali dengan wanita yang disukainya sewaktu kuliah dulu. Wanita itu lembut, pengertian, dan manja. Sosoknya sangatlah meluluhkan hati Johnson. Meskipun aku sudah berlagak untuk lembut, aku juga nggak bisa menandinginya.”“Pernah sekali, lampu di rumah kontrakannya putus. Johnson pergi ke rumahnya di tengah malam hanya untuk menggantikan bola lampu. Saat di sakit, Johnson pun langsung mengantar obat di tengah hujan deras. Wanita itu mengatakan memasak sup untuk Johnson, dia pun pergi ke sana khusus untuk minum sup, hingga melupakan janji kencannya sama aku.”“Kemudian aku merasa dia semakin acuh tak acuh terhadapku, semakin nggak sabaran juga. Tapi aku masih nggak ingin melepaskan hubungan ini. Berkali-kali a
Reza menyadari perubahan ekspresi Sonia. Dia mengikuti arah pandangnya, lalu memiringkan tubuhnya untuk mengadang pandangan Sonia. “Tenang saja, Jason tidak suka dengan Kiara.”Kiara sangatlah keras kepala saat mengejar Jason. Dia sudah mengejar selama dua tahun. Seandainya Jason menyukai Kiara, mereka pasti sudah bersama dari dulu.Sonia menunduk sembari membalas dengan datar, “Nggak suka, tapi mereka masih saja bisa mengobrol ria.”Reza segera bersumpah. “Aku tidak pernah.”“Nggak pernah?” Sonia mengangkat-angkat alisnya. Tatapannya seketika menjadi dingin. “Seharusnya masih bisa ditemukan foto kamu dengan Thalia di internet.”Nada bicara Reza terdengar agak kesal. “Siapa suruh kamu tidak pulang-pulang?”Sonia terbengong sejenak, lalu menatap kedua mata tajam si lelaki. Detak jantungnya kembali berdegup kencang. Sonia segera memalingkan kepalanya, lalu membalas dengan datar, “Aku kembali juga bukan karena kamu!”“Aku tahu. Kamu tidak merindukanku sama sekali.” Reza sangatlah serius.
Setelah mencoba beberapa set, Hallie merasa semuanya sangat cantik dan tidak bisa mengambil keputusan. Akhirnya, dia jatuh hati pada satu set kalung yang didominasi oleh mutiara dan berlian merah muda.Kalungnya berupa rantai mutiara dengan liontin yang dihiasi tujuh berlian merah muda besar, tampak mewah dan elegan!Anting-antingnya juga satu set dengan desain mutiara dan berlian merah muda yang sama.“Ini cantik sekali. Aku suka yang ini!” Dalam sekilas mata, Hallie langsung jatuh cinta dengan set kalung ini.Pramuniaga berkata dengan sungka, “Maaf, Nona. Ini adalah barang andalan toko kami, hanya bisa dipesan khusus oleh pelanggan VIP tingkat atas. Sementara ini, kamu tidak bisa mencobanya.”Hallie melihat ke sisi Sonia. “Sayang sekali, padahal benar-benar cantik!”Sonia berkata kepada pramuniaga, “Keluarkan, biarkan dia mencobanya.”Pramuniaga tidak kenal dengan Sonia. “Maaf sekali, peraturannya memang seperti ini. Gimana kalau aku rekomendasi yang mirip.”Hallie terus menatap kalu
Setelah Aska melihat kepergian mereka, dia duduk di posisi Sonia tadi, lalu berkata dengan tersenyum, “Lebih baik kamu saja yang menemaniku. Anak muda tidak punya kesabaran. Jadi, kamu mesti melihat dengan jelas, kelak aku bisa menemanimu lebih lama. Kamu mesti segera menyadari hal ini, jangan sering memancing emosiku!”Jemmy membereskan catur sembari berkata dengan suara datar, “Kita masih belum memastikan kalau Hallie adalah putrinya Julia, bukannya kamu terlalu terburu-buru?”Raut wajah Aska menjadi serius. “Jemmy, sudah 20 tahun. Kalau Hallie bukan cucuku, apa kamu merasa Jeje masih bisa ditemukan lagi?”Jemmy mendengus. “Jadi, kamu tidak peduli dengan kesalahan itu?”Kening Aska berkerut. “Kesalahan apa? Setidaknya sekarang kemungkinan Hallie itu cucuku. Salah, kemungkinan besar dia itu cucuku.”Jemmy menghela napas. “Aku takut kamu akan kecewa!”Aska melambaikan tangannya. “Sudah bertahun-tahun, aku juga sudah sering kecewa. Hallie itu seorang anak malang. Seperti yang kamu katak
Jemmy berkata, “Besok aku akan pulang ke Kota Atria!”Sonia mengangkat kepalanya dengan syok. “Kamu tidak tunggu Bibi Julia?”Jemmy menggeleng. “Setelah kulihat-lihat, seharusnya Julia tidak akan pulang dalam waktu dekat.”Sonia tidak paham. “Bukannya Bibi Julia sangat peduli dengan putrinya? Kalau dia tahu sudah ditemukan, kenapa dia nggak langsung pulang?”Meskipun pameran lukisan itu sangat penting, seharusnya tidak sepenting putrinya, ‘kan?“Aku tidak tahu!” Jemmy meletakkan sebuah pion, lalu berkata dengan serius, “Beberapa tahun lalu, Aska juga menemukan petunjuk Jeje. Setiap kalinya dia selalu dengan tidak sabaran untuk memberi tahu Julia, tapi hasil tes DNA selalu bukan. Jadi, Julia sudah tidak percaya lagi dengan Aska. Dia pasti mengira kali ini Aska lagi membohonginya lagi.”Sonia merasa syok. “Ternyata begitu!”Morgan yang berada di samping berkata, “Kali ini berbeda. Kakek Aska benar-benar menganggap Hallie sebagai cucunya!!”Sonia memegang pion sembari berpikir, kemudian d
Reza kembali melilit leher Sonia dengan syal. “Hari ini cuaca dingin. Jangan sembarangan pergi di sore hari. Nanti setelah pulang kerja, aku akan jemput kamu di rumah Tuan Aska.”“Emm!” Sonia mengangguk.Reza juga mengecup kening Sonia.Mereka berdua mengendarai mobil masing-masing, berpisah di area parkiran bawah tanah. Sonia mengendarai mobil menuju ke rumah Aska.Saat di perjalanan, Sonia menerima pesan dari Ranty. Isinya berupa sebuah berita.Sonia membuka untuk membacanya. Isinya adalah berita penangkapan Welly atas perbuatan pemindahan dana perusahaan, menerima suap, dan juga berjudi.Ada juga reporter yang melaporkan kondisi terkini Keluarga Dikara. Keluarga Dikara telah bangkrut. Perusahaan dan semua aset telah disegel. Keluarga konglomerat selama ratusan tahun itu telah menjadi sejarah di Kota Jembara.Di bawah berita, ada banyak suara orang yang bersenang-senang atas penderitaan mereka dan juga suara makian. Sonia tidak melihat lagi. Dia menurunkan ponselnya, lalu fokus dalam
Reza melihat kondisi mobil di depan sana, lalu berkata dengan tersenyum datar, “Kamu merasa dia terlalu buru-buru, kamu pun merasa tidak nyaman?”Sonia menggeleng. “Kalau jadi orang lain, mereka juga ingin tahu identitas dirinya sendiri, nggak sabar untuk bisa bertemu dengan anggota keluarganya sendiri. Masalah ini adalah masalah yang wajar. Kita nggak boleh menyalahkannya. Aku hanya lihat Pak Guru dan Hallie begitu gembira, aku jadi merasa sangat khawatir kalau Hallie bukan anak dari Bibi Julia.”“Kalau begitu, segera lakukan tes DNA, tidak usah menunggu sampai putri Tuan Aska pulang,” ucap Reza, “Kalau ditunda semakin lama, semuanya akan semakin merepotkan.”Aska sudah menganggap Hallie sebagai cucu luarnya. Dia telah memberikan banyak perasaan kepada Hallie. Semakin lama, perasaan akan semakin mendalam, rasa kecewa juga akan semakin bertambah besar.Sonia memberi tahu maksud Jemmy kepada Reza. “Kakek sudah mengatakannya dengan sangat jelas. Pak Guru ingin menggunakan Hallie untuk me
Selesai makan, pelayan membereskan kamar tamu untuk Hallie.Rose mengambil pakaian tidur dari kamarnya untuk diberikan kepada Hallie. “Pakaian tidur ini baru kubeli. Aku masih nggak pernah mengenakannya. Kamu coba dulu, cocok nggak? Tinggi badan kita hampir imbang, seharusnya nggak masalah.”“Nggak usah. Aku lihat ada jubah tidur di dalam lemari!” balas Hallie dengan tersenyum.“Nggak nyaman kalau tidur pakai jubah tidur. Kamu pakai ini saja. Nggak usah sungkan sama aku!” ucap Rose.“Bukan sungkan! Kelak ini adalah rumahku. Mana mungkin aku akan bersikap sungkan?” Hallie tersenyum. “Aku cuma nggak suka pakai pakaian orang lain.”Senyuman di wajah Rose langsung terkaku. “Oh, begitu, ya. Baiklah, kamu pakai jubah tidur dulu. Besok aku bawa kamu jalan-jalan untuk beli yang baru.”“Oke, maaf sudah merepotkanmu!” Kedua mata Hallie berkilauan. Dia bertanya dengan tersenyum, “Rose, apa kamu tinggal di sini?”Rose membalas, “Bukan, terkadang aku akan tinggal beberapa hari di sini untuk menemani
Morgan menyipitkan matanya, lalu memutar bola matanya untuk melihat Sonia. Keningnya kelihatan sedikit berkerut.Sonia segera berkata dengan tersenyum, “Oke, oke, aku nggak tanya lagi. Aku nggak tanya lagi, deh!”Usai berbicara, Sonia bergumam sendiri, “Bisa jadi Theresia juga nggak suka sama kamu. Dia itu berkompeten dan juga cantik, entah ada berapa cowok yang lagi mengejarnya!”Raut wajah Morgan langsung berubah muram. “Apa hubungannya dia dikejar berapa banyak cowok sama aku?”Sonia berkata, “Nggak ada hubungannya. Kalian memang sudah nggak ada hubungan lagi!”Morgan terdiam membisu.Mereka berdua mengobrol beberapa saat mengenai masalah Hallie. Ada sebuah mobil masuk ke dalam gerbang. Ujung bibir Sonia spontan melengkung ke atas. “Reza sudah datang. Aku ke sana sebentar.”Morgan berkata, “Aku akui pilihanmu waktu itu memang benar. Kamu pacaran dengan baik. Jangan kecewain dia!”Sonia tersenyum, lalu mengangguk dengan serius. “Pasti!”“Pergi sana!”“Emm.”Sonia berjalan ke sisi mobi
Kedua mata Sonia berkilauan. Mengenai alasannya, sepertinya dia bisa menebaknya.Jemmy melanjutkan, “Aska merindukan Julia. Dia ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk memanggil Julia pulang. Kalau dia melakukan tes DNA sekarang, kemudian ternyata Hallie bukan Jeje, apa dia masih punya alasan untuk memanggil Julia pulang?”Kening Sonia berkerut. “Bagaimana kalau bukan? Apa Bibi Julia akan merasa ditipu oleh Pak Guru? Dia akan semakin membenci Pak Guru saja?”Jemmy menghela napas. “Selama beberapa tahun ini, mereka juga bukannya tidak pernah salah. Aska tidak bisa berpikir panjang lagi. Dia hanya ingin bertemu dengan Julia.”Ponsel Sonia berdering. Dia melihat Sonia sekilas, lalu pergi ke samping untuk mengangkat telepon. “Paman Reza!”Reza bertanya, “Kamu lagi di mana?”“Aku lagi di rumah Pak Guru!”“Aku ke sana sekarang!” Reza sedang mengendarai mobil. “Oh, ya, tadi Ibu telepon aku. Katanya tadi sore Hallie keluar, katanya mau jalan-jalan di sekitar. Hanya saja, dia masih belum pulang.
Hallie menggeleng. “Ketika aku melihat Kakek Aska, aku merasa sangat akrab sama dia. Aku punya firasat. Kakek Aska itu kakek luarku!”Aska menatap Hallie dengan ramah. “Anak baik. Selama beberapa tahun ini, kamu pasti sudah hidup menderita di luar sana. Setelah ibumu kembali, dia pasti akan merasa sangat gembira.”“Ibuku?” tanya Hallie dengan penasaran.“Iya, aku sudah menghubungi ibumu. Dia akan segera kembali!” Suara Aska terdengar terisak-isak. “Selama beberapa tahun ini, dia tidak menikah lagi juga demi menunggumu!”Mata Hallie memerah. “Aku berharap aku bisa segera bertemu dengan Ibu!”Saat mereka semua melanjutkan obrolan mereka, langit sudah gelap. Morgan pun telah pulang. Aska segera menceritakan masalah Hallie kepadanya.Sejak kecil, Morgan sering mendengar Aska menceritakan soal Jeje. Tidak disangka setelah bertahun-tahun, malah masih bisa ditemukan.Terlebih, Sonia malah menemukannya di Hondura. Semua ini terlalu kebetulan!Morgan pun menatap Sonia dengan tatapan syok.Sonia