Tatapan Reza tak berhenti tertuju pada diri Sonia. Sonia merasa kaget ketika menatap tatapan tajam si lelaki. Tatapan tajam itu seolah-olah mengandung seribu satu kata-kata yang tidak pernah dikatakan kepadanya.[ Makin romantis. ][ Sambil merayu lupakan ada waktu. ][ Kita bikin romantis …. ]Tatapan Jason juga tertuju pada wajah Kelly. Dia menatap bulu mata Kelly yang terus bergetar dan juga mendengar suara merdu dan lugu si wanita. Meskipun sekarang Kelly sudah menjadi seorang ibu, dia masih saja bersikap polos seperti seorang gadis. Namun, Jason tahu dirinya itu tegar dan pemberani.Saat menyanyikan kata terakhir, Kelly mengangkat kepalanya dan wajahnya seketika merona.Sonia langsung bertepuk tangan, begitu juga dengan Jason. Dia pun berkata, “Tak disangka kamu punya kemampuan ini.”Reza mengamati tatapan Jason ketika melihat Kelly. Dia pun tersenyum, lalu berjalan ke balkon.Sonia melihat bayangan punggung si lelaki, lalu berdiri mengikuti langkahnya.Jendela di balkon sedang da
Tatapan Kelly kelihatan bingung. Dia terdiam beberapa saat, lalu bertanya, “Maksudmu, aku seharusnya menerima Derrick?”Ekspresi di wajah Jason terkaku. Dia pun berkata dengan geram, “Waktu itu tidak seharusnya aku melindungimu, kamu seharusnya dipukul Deli sampai mati!” Jason sungguh penat saat ini. Dia langsung meneguk setengah gelas alkohol.Kelly memalingkan kepalanya melihat ke sisi lain. Dia pun melengkungkan ujung bibirnya.Jason menyadari Kelly sedang tersenyum secara diam-diam. Dia pun tahu wanita ini sedang bercanda. Entah kenapa, Jason juga ikut tersenyum.Reza dan Sonia sudah kembali dari balkon. Dia berkata dengan tersenyum tipis, “Sudah malam, aku dan Sonia pulang dulu. Kalian juga cepat istirahat.”Wajah Kelly spontan memerah. Dia sengaja bertanya kepada Jason di hadapan Sonia, “Kamu masih mau tidur di kamar tamu?”Jason mengangkat kepalanya. “Bukannya waktu itu aku tidur di kamar utama?”Kelly terdiam membisu. Kali ini, Kelly tidak bisa menjelaskan lagi!Reza pun tersen
“Jadi, apa yang harus aku lakukan?” Kelly menggigit bibirnya. Air mata membasahi bulu matanya. “Jangan gigit!” marah Jason. “Aku baru saja mengolesnya. Kalau kamu menggigit bibirmu, bukannya aku harus mengolesnya lagi?”Lipstik yang berwarna kejinggaan ini sungguh cocok dengan Kelly.Tiba-tiba Jason menyadari ternyata lipstik bisa mencerahkan wajah seseorang. Apalagi Kelly memiliki mata yang berkilauan dan begitu lembut, jantung Jason pun tak berhenti berdebar.Napas Jason semakin berat lagi. Dia bertanya dengan suara seraknya, “Apa kamu ingin tahu caranya?”Kelly mengangguk dengan perlahan. “Katakan saja, aku pasti akan melakukan asalkan aku sanggup!”“Ganti rugi dengan dirimu!” Jason membungkukkan tubuhnya menindih Kelly, lalu berbisik di samping telinganya, “Tiga bulan sudah cukup. Kamu juga tahu aku tidak akan berpacaran lebih dari tiga bulan. Setelah aku bosan, kita berdua pun tidak berutang apa-apa lagi!”Sekujur tubuh Kelly spontan gemetar.Lantaran tidak mendapat jawaban dari
Setelah Jason merapikan pakaian Kelly, dia segera membuka pintu untuk berjalan keluar.Tetiba Kelly kepikiran sesuatu, lalu membalikkan tubuhnya untuk mengejar Jason.Jason sudah berjalan ke depan rak sepatu. Dia hendak membuka pintu rumah.Pada saat ini, Kelly berlari untuk mengadang di depan pintu. Dia menatap Jason dengan meneteskan air mata. “Sekarang lagi hujan. Kamu mau ke mana?”Jason berusaha menahan perasaannya. “Kelly, aku lepasin kamu malam ini. Kamu jangan ganggu aku lagi!”Kelly menggeleng. “Kamu nggak boleh pergi. Kamu tidur di kamar tamu saja. Meskipun kamu nggak anggap aku sebagai temanmu lagi, aku juga nggak masalah. Tapi kamu nggak boleh pergi malam ini!”Tatapan Jason seketika menjadi murka. “Kelly, aku sudah bilang akan lepasin kamu. Kamu jangan uji batas kesabaranku!”Usai berbicara, Jason hendak membuka pintu. Namun, Kelly masih mengadangnya. “Pokoknya kamu nggak boleh pergi malam ini!”Jason langsung mendorong Kelly, pergi membuka pintu.Saat ini, Kelly langsung
“Aku takut!” Kelly keceplosan.“Apa yang kamu takutkan?” Kelly tidak menjawab. Dia hanya menggeleng dengan perlahan.“Kamu bahkan sudah melahirkan. Apa lagi yang kamu takutkan?” Jason mengerutkan keningnya. “Sebelumnya kamu dan cowok itu sudah berhubungan berapa kali?”Wajah Kelly terasa panas. Dia berkata dengan gugup, “Sekali!”Jason menyipitkan matanya. “Kelly, jangan-jangan kamu dipaksa?”Kelly tertegun sejenak, lalu segera menggeleng.Masih terlihat kobaran api di wajah Jason. “Kamu takut atau tidak bersedia?”Kelly menggigit bibirnya. “Biarkan aku berpikir dulu!”“Kamu juga bukan pertama kali. Apa ada yang perlu dipikirkan lagi? Kita semua sudah dewasa. Jangan-jangan kamu tidak butuh?” Jason tersenyum sinis.Wajah Kelly pun merona. Dia berkata dengan dingin, “Aku bukan kamu. Aku nggak punya kebiasaan untuk hubungan di ranjang. Aku juga bukan orang sembarangan!”“Jadi, aku itu orang sembarangan?” tanya Jason dengan marah.Kelly memalingkan kepalanya dengan gusar.Jason menarik na
Beberapa saat kemudian, Kelly mendorong lelaki yang menindih tubuhnya. “Kamu tidur?”“Emm, jangan ganggu aku!” balas si lelaki dengan suara rendah.“Tidur di kamar saja. Sudah malam.” Suara Kelly terdengar lembut.Jason malah tidak ingin bergerak. Aroma wangi di tubuh wanita ingin membuat Jason terasa sangat nyaman. Saking nyamannya, dia ingin tidur dengan posisi seperti ini. Namun sekarang, wanita ini masih belum menjadi milik Jason. Kelly hanya ingin berteman dengannya saja. Tetiba Jason sungguh merasa putus asa. Ini adalah pertama kalinya Jason begitu menginginkan seorang wanita.Jason duduk dengan perlahan, lalu mengambil jubah mandi yang diletakkan Kelly di atas sofa. Dia berdiri, lalu berjalan ke dalam kamar mandi. Pada saat ini, tetiba Jason menghentikan langkahnya, lalu membalikkan kepalanya. Dapat terlihat ketidakpuasan di wajah Jason. “Bisa tidak kamu persiapkan jubah mandi lain buat aku?”Kedua mata Kelly terbelalak lebar. Apa Jason ingin tinggal di sini?Jason melihat corak
Kelly menghela napas dengan perlahan. Dia mengangkat tangannya untuk menguncir rambutnya ke belakang. Jujur saja, hati Kelly terasa sangat kacau saat ini.Hanya saja, tidak terlihat ekspresi apa-apa di wajah Jason tadi. Semuanya masih sama seperti sebelumnya. Jangan-jangan Jason telah melupakan masalah semalam? Sebenarnya Jason minum sebanyak apa sih?Kelly berusaha berpikir ulang. Dia menyadari isi kepalanya sama kacaunya dengan masalah yang terjadi semalam.“Cepat, jangan lama-lama!” Tiba-tiba Jason mengetuk pintu.“Oh!” Kelly sungguh kaget. Dia mengira Jason bisa melihat ekspresi galaunya di dalam kamar mandi. Setelah membasuh tubuhnya, Jason masih menyuapi Yana di ruang makan.Yana yang menyadari keberadaan Kelly langsung memanggil dengan riang, “Ibu!”“Pagi!” Senyuman di wajah Kelly sangat lembut.Yana berkata, “Sewaktu makan tadi, aku ingin bangunin Ibu, tapi kata Paman, semalam Ibu tidurnya malam sekali. Jadi, aku nggak bangunin Ibu, deh. Ibu, apa tidur Ibu nyenyak?”Kelly spon
“Aku sudah janjian sama Bu Sella. Nanti siang kita akan ketemuan.” Saat membahas masalah ini, baru terlihat senyuman di wajah Reviana.“Kalau begitu, suruh Stella dandan yang cantik!” pesan Hendri.“Tenang saja!”Saat ini Stella duduk di dalam kamarnya. Dia pun terbengong ketika melihat Reviana memilih terusan untuknya.Reviana mengatakan putra Bu Sella adalah putra tamatan luar negeri. Lelaki itu sangatlah unggul, hanya saja agak pendek.Hati Stella seketika terasa dingin. Dia mengambil ponselnya, lalu menghubungi Edward.Panggilan terhubung. Stella langsung berkata dengan terisak-isak, “Edward!”Edward terbengong sejenak, lalu bertanya dengan kaget, “Stella, ada apa denganmu?”Stella menjelaskan dengan menangis, “Orang tuaku ingin menutup studioku, lalu mengatur kencan buta untuk aku. Mereka ingin aku segera menikah!”Nada bicara Edward langsung terdengar dingin. “Kenapa bisa begini?”“Aku nggak ingin menikah. Edward, kamu mesti bantu aku!” Stella menutup mulutnya,“Sayangku, jangan
Setelah mencoba beberapa set, Hallie merasa semuanya sangat cantik dan tidak bisa mengambil keputusan. Akhirnya, dia jatuh hati pada satu set kalung yang didominasi oleh mutiara dan berlian merah muda.Kalungnya berupa rantai mutiara dengan liontin yang dihiasi tujuh berlian merah muda besar, tampak mewah dan elegan!Anting-antingnya juga satu set dengan desain mutiara dan berlian merah muda yang sama.“Ini cantik sekali. Aku suka yang ini!” Dalam sekilas mata, Hallie langsung jatuh cinta dengan set kalung ini.Pramuniaga berkata dengan sungka, “Maaf, Nona. Ini adalah barang andalan toko kami, hanya bisa dipesan khusus oleh pelanggan VIP tingkat atas. Sementara ini, kamu tidak bisa mencobanya.”Hallie melihat ke sisi Sonia. “Sayang sekali, padahal benar-benar cantik!”Sonia berkata kepada pramuniaga, “Keluarkan, biarkan dia mencobanya.”Pramuniaga tidak kenal dengan Sonia. “Maaf sekali, peraturannya memang seperti ini. Gimana kalau aku rekomendasi yang mirip.”Hallie terus menatap kalu
Setelah Aska melihat kepergian mereka, dia duduk di posisi Sonia tadi, lalu berkata dengan tersenyum, “Lebih baik kamu saja yang menemaniku. Anak muda tidak punya kesabaran. Jadi, kamu mesti melihat dengan jelas, kelak aku bisa menemanimu lebih lama. Kamu mesti segera menyadari hal ini, jangan sering memancing emosiku!”Jemmy membereskan catur sembari berkata dengan suara datar, “Kita masih belum memastikan kalau Hallie adalah putrinya Julia, bukannya kamu terlalu terburu-buru?”Raut wajah Aska menjadi serius. “Jemmy, sudah 20 tahun. Kalau Hallie bukan cucuku, apa kamu merasa Jeje masih bisa ditemukan lagi?”Jemmy mendengus. “Jadi, kamu tidak peduli dengan kesalahan itu?”Kening Aska berkerut. “Kesalahan apa? Setidaknya sekarang kemungkinan Hallie itu cucuku. Salah, kemungkinan besar dia itu cucuku.”Jemmy menghela napas. “Aku takut kamu akan kecewa!”Aska melambaikan tangannya. “Sudah bertahun-tahun, aku juga sudah sering kecewa. Hallie itu seorang anak malang. Seperti yang kamu katak
Jemmy berkata, “Besok aku akan pulang ke Kota Atria!”Sonia mengangkat kepalanya dengan syok. “Kamu tidak tunggu Bibi Julia?”Jemmy menggeleng. “Setelah kulihat-lihat, seharusnya Julia tidak akan pulang dalam waktu dekat.”Sonia tidak paham. “Bukannya Bibi Julia sangat peduli dengan putrinya? Kalau dia tahu sudah ditemukan, kenapa dia nggak langsung pulang?”Meskipun pameran lukisan itu sangat penting, seharusnya tidak sepenting putrinya, ‘kan?“Aku tidak tahu!” Jemmy meletakkan sebuah pion, lalu berkata dengan serius, “Beberapa tahun lalu, Aska juga menemukan petunjuk Jeje. Setiap kalinya dia selalu dengan tidak sabaran untuk memberi tahu Julia, tapi hasil tes DNA selalu bukan. Jadi, Julia sudah tidak percaya lagi dengan Aska. Dia pasti mengira kali ini Aska lagi membohonginya lagi.”Sonia merasa syok. “Ternyata begitu!”Morgan yang berada di samping berkata, “Kali ini berbeda. Kakek Aska benar-benar menganggap Hallie sebagai cucunya!!”Sonia memegang pion sembari berpikir, kemudian d
Reza kembali melilit leher Sonia dengan syal. “Hari ini cuaca dingin. Jangan sembarangan pergi di sore hari. Nanti setelah pulang kerja, aku akan jemput kamu di rumah Tuan Aska.”“Emm!” Sonia mengangguk.Reza juga mengecup kening Sonia.Mereka berdua mengendarai mobil masing-masing, berpisah di area parkiran bawah tanah. Sonia mengendarai mobil menuju ke rumah Aska.Saat di perjalanan, Sonia menerima pesan dari Ranty. Isinya berupa sebuah berita.Sonia membuka untuk membacanya. Isinya adalah berita penangkapan Welly atas perbuatan pemindahan dana perusahaan, menerima suap, dan juga berjudi.Ada juga reporter yang melaporkan kondisi terkini Keluarga Dikara. Keluarga Dikara telah bangkrut. Perusahaan dan semua aset telah disegel. Keluarga konglomerat selama ratusan tahun itu telah menjadi sejarah di Kota Jembara.Di bawah berita, ada banyak suara orang yang bersenang-senang atas penderitaan mereka dan juga suara makian. Sonia tidak melihat lagi. Dia menurunkan ponselnya, lalu fokus dalam
Reza melihat kondisi mobil di depan sana, lalu berkata dengan tersenyum datar, “Kamu merasa dia terlalu buru-buru, kamu pun merasa tidak nyaman?”Sonia menggeleng. “Kalau jadi orang lain, mereka juga ingin tahu identitas dirinya sendiri, nggak sabar untuk bisa bertemu dengan anggota keluarganya sendiri. Masalah ini adalah masalah yang wajar. Kita nggak boleh menyalahkannya. Aku hanya lihat Pak Guru dan Hallie begitu gembira, aku jadi merasa sangat khawatir kalau Hallie bukan anak dari Bibi Julia.”“Kalau begitu, segera lakukan tes DNA, tidak usah menunggu sampai putri Tuan Aska pulang,” ucap Reza, “Kalau ditunda semakin lama, semuanya akan semakin merepotkan.”Aska sudah menganggap Hallie sebagai cucu luarnya. Dia telah memberikan banyak perasaan kepada Hallie. Semakin lama, perasaan akan semakin mendalam, rasa kecewa juga akan semakin bertambah besar.Sonia memberi tahu maksud Jemmy kepada Reza. “Kakek sudah mengatakannya dengan sangat jelas. Pak Guru ingin menggunakan Hallie untuk me
Selesai makan, pelayan membereskan kamar tamu untuk Hallie.Rose mengambil pakaian tidur dari kamarnya untuk diberikan kepada Hallie. “Pakaian tidur ini baru kubeli. Aku masih nggak pernah mengenakannya. Kamu coba dulu, cocok nggak? Tinggi badan kita hampir imbang, seharusnya nggak masalah.”“Nggak usah. Aku lihat ada jubah tidur di dalam lemari!” balas Hallie dengan tersenyum.“Nggak nyaman kalau tidur pakai jubah tidur. Kamu pakai ini saja. Nggak usah sungkan sama aku!” ucap Rose.“Bukan sungkan! Kelak ini adalah rumahku. Mana mungkin aku akan bersikap sungkan?” Hallie tersenyum. “Aku cuma nggak suka pakai pakaian orang lain.”Senyuman di wajah Rose langsung terkaku. “Oh, begitu, ya. Baiklah, kamu pakai jubah tidur dulu. Besok aku bawa kamu jalan-jalan untuk beli yang baru.”“Oke, maaf sudah merepotkanmu!” Kedua mata Hallie berkilauan. Dia bertanya dengan tersenyum, “Rose, apa kamu tinggal di sini?”Rose membalas, “Bukan, terkadang aku akan tinggal beberapa hari di sini untuk menemani
Morgan menyipitkan matanya, lalu memutar bola matanya untuk melihat Sonia. Keningnya kelihatan sedikit berkerut.Sonia segera berkata dengan tersenyum, “Oke, oke, aku nggak tanya lagi. Aku nggak tanya lagi, deh!”Usai berbicara, Sonia bergumam sendiri, “Bisa jadi Theresia juga nggak suka sama kamu. Dia itu berkompeten dan juga cantik, entah ada berapa cowok yang lagi mengejarnya!”Raut wajah Morgan langsung berubah muram. “Apa hubungannya dia dikejar berapa banyak cowok sama aku?”Sonia berkata, “Nggak ada hubungannya. Kalian memang sudah nggak ada hubungan lagi!”Morgan terdiam membisu.Mereka berdua mengobrol beberapa saat mengenai masalah Hallie. Ada sebuah mobil masuk ke dalam gerbang. Ujung bibir Sonia spontan melengkung ke atas. “Reza sudah datang. Aku ke sana sebentar.”Morgan berkata, “Aku akui pilihanmu waktu itu memang benar. Kamu pacaran dengan baik. Jangan kecewain dia!”Sonia tersenyum, lalu mengangguk dengan serius. “Pasti!”“Pergi sana!”“Emm.”Sonia berjalan ke sisi mobi
Kedua mata Sonia berkilauan. Mengenai alasannya, sepertinya dia bisa menebaknya.Jemmy melanjutkan, “Aska merindukan Julia. Dia ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk memanggil Julia pulang. Kalau dia melakukan tes DNA sekarang, kemudian ternyata Hallie bukan Jeje, apa dia masih punya alasan untuk memanggil Julia pulang?”Kening Sonia berkerut. “Bagaimana kalau bukan? Apa Bibi Julia akan merasa ditipu oleh Pak Guru? Dia akan semakin membenci Pak Guru saja?”Jemmy menghela napas. “Selama beberapa tahun ini, mereka juga bukannya tidak pernah salah. Aska tidak bisa berpikir panjang lagi. Dia hanya ingin bertemu dengan Julia.”Ponsel Sonia berdering. Dia melihat Sonia sekilas, lalu pergi ke samping untuk mengangkat telepon. “Paman Reza!”Reza bertanya, “Kamu lagi di mana?”“Aku lagi di rumah Pak Guru!”“Aku ke sana sekarang!” Reza sedang mengendarai mobil. “Oh, ya, tadi Ibu telepon aku. Katanya tadi sore Hallie keluar, katanya mau jalan-jalan di sekitar. Hanya saja, dia masih belum pulang.
Hallie menggeleng. “Ketika aku melihat Kakek Aska, aku merasa sangat akrab sama dia. Aku punya firasat. Kakek Aska itu kakek luarku!”Aska menatap Hallie dengan ramah. “Anak baik. Selama beberapa tahun ini, kamu pasti sudah hidup menderita di luar sana. Setelah ibumu kembali, dia pasti akan merasa sangat gembira.”“Ibuku?” tanya Hallie dengan penasaran.“Iya, aku sudah menghubungi ibumu. Dia akan segera kembali!” Suara Aska terdengar terisak-isak. “Selama beberapa tahun ini, dia tidak menikah lagi juga demi menunggumu!”Mata Hallie memerah. “Aku berharap aku bisa segera bertemu dengan Ibu!”Saat mereka semua melanjutkan obrolan mereka, langit sudah gelap. Morgan pun telah pulang. Aska segera menceritakan masalah Hallie kepadanya.Sejak kecil, Morgan sering mendengar Aska menceritakan soal Jeje. Tidak disangka setelah bertahun-tahun, malah masih bisa ditemukan.Terlebih, Sonia malah menemukannya di Hondura. Semua ini terlalu kebetulan!Morgan pun menatap Sonia dengan tatapan syok.Sonia