Reviana menyadari Stella tidak sedang di rumah. Saat dia menelepon Stella, Stella pun sedang berada di atas ranjang Edward.Edward langsung melihat tampilan ponsel, lalu mengakhirinya. Dia membuang ponsel ke atas pakaian yang berserakan di atas lantai.….Pada hari Minggu sore, Sonia bertemu dengan Rose yang baru pulang dari Negara Madani.Rose adalah putri dari temannya Aska. Berhubung dia sangat suka melukis, dia sering bersama dengan Aska.Waktu itu, saat Sonia dan Juno mulai merintis Arkava Studio, Rose masih mengenyam pendidikan di Kota Kibau. Setelah dia kembali, Arkava Studio juga sudah mulai terkenal. Sonia juga hanya fokus dalam desain dan tidak mengelola studio. Jadi, Juno pun menarik Rose untuk menjadi direktur departemen desain. Namun, Rose juga tidak peduli soal studio. Belum satu tahun menjabat di posisinya, Rose pun pergi ke Negara Madani untuk melanjutkan sekolahnya.Hari ini Rose baru saja kembali.Mereka mereservasi ruangan di restoran. Sonia dan Juno datang lebih awa
Semua orang tersenyum, lalu duduk di bangku mulai memesan makanan.Dania menuangkan alkohol untuk mereka. Dia berkata dengan tersenyum, “Aku bersulang untuk pertemanan kita yang kekal untuk selamanya!”“Bersulang!” Rose tersenyum manis.Sonia dan Juno juga bersulang, lalu meneguk hampir setengah gelas.Dania melihat ke sisi Rose. “Kali ini kamu nggak berencana pergi lagi, ‘kan?”“Nggak pergi lagi!” Suara Rose sangat nyaring. “Aku sudah kelamaan di luar sana. Aku merasa lebih enak tinggal di Jembara!”Dania mengangkat-angkat alisnya. “Gimana dengan kekasihmu itu? Apa dia juga kembali ke Jembara?”“Kekasih apaan?” Sonia mengangkat-angkat alisnya. Dia malah tidak mengetahui cerita ini.Dania membalas, “Kamu kira Rose bisa tiba-tiba ke Negara Madani demi belajar? Dia pergi mengejar kekasihnya!”Terlukis rasa malu di wajah Rose. Dia pun berkata dengan bangga, “Kelak aku nggak usah mengejarnya lagi, soalnya aku sudah berhasil mendapatkannya!”Juno melirik Rose sekilas, lalu menunduk. Dapat t
Dalam makan kali ini, hampir 30 kali Rose mengungkit nama Devin. Sonia melihat kedua mata berkilauannya. Dia tahu bahwa Rose sudah jatuh cinta parah terhadap lelaki itu!Jujur saja, Sonia sungguh penasaran bagaimana sosok lelaki yang begitu disukai Rose?Selesai makan, mereka berjalan keluar hotel. Mobil Reza kebetulan tiba di depan hotel. Dia menuruni mobil, langsung berjalan ke sisi Sonia.Juno melihat Sonia dengan agak syok. Tatapannya kelihatan agak dingin.Rose pun bertanya dengan tersenyum, “Sonia, dia itu kekasihmu?”Sonia memperkenalkan, “Dia kekasihku, Reza!” Kemudian, Sonia memperkenalkan kepada Reza, “Temanku, Rose.”“Ganteng sekali!” Kedua mata Rose langsung berkilauan. Dia mengulurkan tangan ke sisi Reza. “Reza, namamu familier sekali.”Dania langsung menjelaskan, “Tentu saja familier, dia itu pewaris Keluarga Herdian.”Akhirnya Rose mengerti. Dia langsung menutup mulutnya dengan syok, lalu memberi isyarat mata kepada Sonia. “Sonia, kamu hebat sekali. Kamu malah berhasil m
Sonia membalikkan kepalanya. “Maksudmu si Rose? Dia itu kating aku. Hanya saja, umur kami sebaya, aku jarang panggil dia kakak. Aku anggap dia seperti temanku.”“Dia juga bekerja di Arkava Studio?”“Iya!”Reza mengira kakak tingkat yang dimaksud Sonia adalah teman sekolahnya di Jembara University. Jadi, Reza juga tidak bertanya panjang lebar lagi.Saat ini, Sonia sedang berpikir bagaimana menjelaskan masalah hubungannya dengan Reza kepada Aska. Dia juga tidak berpikir kebanyakan.Di sisi lain, setelah Rose memasuki mobil, dia melihat wajah muram Juno, lalu bertanya dengan memiringkan kepalanya, “Sakit hati?”Juno menyipitkan matanya. “Apa?”“Maksudku, apa kamu sakit hati ketika melihat Sonia punya pacar?” Rose seolah-olah sedang menunggu pertunjukan seru saja.Juno mengernyitkan keningnya. Dia tahu selama ini Rose mengira dirinya menyukai Sonia. Juno juga tidak ingin menjelaskannya, hanya memalingkan kepalanya saja.“Siapa suruh kamu nggak kejar dia?” Rose sungguh kasihan dengan nasib
Semua penonton memuji akting bagus Tiara. Katanya, dia adalah aktris dengan akting terbaik dari semua anak muda di dalam film tersebut.Berkat film itu, Tiara pun berhasil mendapat perhargaan tokoh sampingan terbaik. Sejak saat itu, penggemarnya juga semakin banyak. Sekarang dia sedang berada di puncak kariernya.Di mata semua orang, Tiara sangatlah berusaha keras, tidak mengandalkan siapa pun. Dia pun dijuluki sebagai wanita mandiri.“Kamu nggak usah peduliin dia. Kamu cukup fokus dengan kerjaanmu saja,” dukung Sonia.“Emm, aku pasti akan berusaha. Aku nggak akan kecewain harapanmu!” ucap Cindy dengan antusias tinggi.“Oke!”…Kebetulan tanggal 26 adalah hari Sabtu.Kelly duluan mengambil cuti. Pagi-paginya, dia membawa Yana ke rumah Kenzo.Ada banyak tamu yang memenuhi rumah Kenzo. Begitu melihat kedatangan Kelly, orang-orang yang kenal dengannya langsung menyapanya.Padalah belum saatnya acara pernikahan dimulai, Kenzo pun sudah mengenakan setelan rapi menunggu untuk menjemput sang
Kelly menolak dengan halus, “Nggak usah, perusahaan tempat aku bekerja sekarang cukup bagus, kok.”“Oke, kalau kamu mau ganti pekerjaan, kamu mesti cari Clara, ya. Clara kenal banyak orang, semuanya bos kaya-kaya.”“Oke!”Sandora segera berkata, “Ayo ngobrolnya sambil duduk! Jangan berdiri saja.”“Oh ya, Kelly sudah punya pacar belum?” tanya Ariani lagi.Baru saja Sandora hendak berbicara, Kelly berjalan di hadapannya, lalu membalas, “Belum, aku baru bekerja. Jadi, aku nggak berencana cari pacar untuk sementara waktu ini.”Sandora tidak ingin Kelly dibanding-bandingkan dengan Clara. Awalnya dia ingin menjual nama Derrick, tak disangka Kelly akan duluan menjawab. Pada akhirnya, Sandora terpaksa membalikkan tubuhnya, lalu menuangkan teh untuk Ariani.“Bekerja sama pacaran itu tidak bentrok, kok. Biar Bibi kasih tahu, kalian sekarang masih muda. Nanti setelah tua, kalian juga tidak laris lagi. Jangan sampai kamu jadi wanita karier. Semuanya sudah terlambat kalau kamu baru ingin menikah sa
“Gimana dengan anak ini?” Meski sebenarnya Ariani merasa gembira, dia malah berlagak mengerutkan keningnya, seolah-olah sangat mencemaskannya.Sandora kembali menyuruh semuanya menyantap makanan. Masalah hamil di luar nikah memang sudah sering terjadi. Hanya saja, hal ini bukanlah hal terpandang. Jadi, dia segera mengalihkan topik pembicaraan, membahas soal cuaca dan juga soal istrinya Kenzo.Kelly kelihatan tidak peduli dengan pandangan orang-orang. Berhubung hari ini Yana adalah flower girl, Kelly pun menggendong Yana untuk mengganti pakaian di kamar tamu.Ariani memanggil Sandora ke samping, lalu bertanya dengan serius, “Apa yang terjadi?”Sandora mengerutkan keningnya. “Aku juga tidak tahu.”Ariani membalas, “Aku itu bibinya Kelly. Sekarang ayahnya lagi tidak ada di rumah. Aku harus menjaga Kelly. Jujurlah, siapa ayah dari anak itu?”Sandora menghela napas. “Aku benar-benar tidak tahu. Kamu juga tahu sendiri Kelly sudah bertahun-tahun tidak pulang. Sewaktu dia pulang, dia malah pul
Pada saat ini, mobil pengantin dan pengiring Kenzo sudah datang. Kenzo menelepon Wilona bertanya apa dia sudah siap untuk dijemput.Tetiba Wilona bertanya, “Kenzo, kamu jujur sama aku, apa adikmu itu benar-benar istrinya Dokter Derrick?”Kenzo tertegun, lalu berjalan ke tempat yang sepi. Dia bertanya dengan suara kecil, “Ngapain kamu tanya masalah ini?”Wilona berkata dengan tersenyum dingin, “Kamu jangan bohongi aku lagi. Anak adikmu itu bukan anaknya Dokter Derrick, ‘kan? Mereka berdua juga belum menikah. Aku nggak menyangka kalian akan bohongi aku!”Kening Kenzo tampak berkerut. “Siapa yang beri tahu kamu?”Wilona berkata, “Bibiku! Suaminya itu perawat di Rumah Sakit Maris. Dia kenal sama Dokter Derrick. Ayahku bahkan membual sama orang-orang. Dia beri tahu semua orang kalau suaminya adik kamu itu adalah dokter di Rumah Sakit Maris. Siapa sangka pamanku akan langsung membongkarnya di depan semua orang. Malu-maluin banget!”Kenzo segera minta maaf. “Aku bukan sengaja ingin bohongi ka
Jemmy berkata, “Besok aku akan pulang ke Kota Atria!”Sonia mengangkat kepalanya dengan syok. “Kamu tidak tunggu Bibi Julia?”Jemmy menggeleng. “Setelah kulihat-lihat, seharusnya Julia tidak akan pulang dalam waktu dekat.”Sonia tidak paham. “Bukannya Bibi Julia sangat peduli dengan putrinya? Kalau dia tahu sudah ditemukan, kenapa dia nggak langsung pulang?”Meskipun pameran lukisan itu sangat penting, seharusnya tidak sepenting putrinya, ‘kan?“Aku tidak tahu!” Jemmy meletakkan sebuah pion, lalu berkata dengan serius, “Beberapa tahun lalu, Aska juga menemukan petunjuk Jeje. Setiap kalinya dia selalu dengan tidak sabaran untuk memberi tahu Julia, tapi hasil tes DNA selalu bukan. Jadi, Julia sudah tidak percaya lagi dengan Aska. Dia pasti mengira kali ini Aska lagi membohonginya lagi.”Sonia merasa syok. “Ternyata begitu!”Morgan yang berada di samping berkata, “Kali ini berbeda. Kakek Aska benar-benar menganggap Hallie sebagai cucunya!!”Sonia memegang pion sembari berpikir, kemudian d
Reza kembali melilit leher Sonia dengan syal. “Hari ini cuaca dingin. Jangan sembarangan pergi di sore hari. Nanti setelah pulang kerja, aku akan jemput kamu di rumah Tuan Aska.”“Emm!” Sonia mengangguk.Reza juga mengecup kening Sonia.Mereka berdua mengendarai mobil masing-masing, berpisah di area parkiran bawah tanah. Sonia mengendarai mobil menuju ke rumah Aska.Saat di perjalanan, Sonia menerima pesan dari Ranty. Isinya berupa sebuah berita.Sonia membuka untuk membacanya. Isinya adalah berita penangkapan Welly atas perbuatan pemindahan dana perusahaan, menerima suap, dan juga berjudi.Ada juga reporter yang melaporkan kondisi terkini Keluarga Dikara. Keluarga Dikara telah bangkrut. Perusahaan dan semua aset telah disegel. Keluarga konglomerat selama ratusan tahun itu telah menjadi sejarah di Kota Jembara.Di bawah berita, ada banyak suara orang yang bersenang-senang atas penderitaan mereka dan juga suara makian. Sonia tidak melihat lagi. Dia menurunkan ponselnya, lalu fokus dalam
Reza melihat kondisi mobil di depan sana, lalu berkata dengan tersenyum datar, “Kamu merasa dia terlalu buru-buru, kamu pun merasa tidak nyaman?”Sonia menggeleng. “Kalau jadi orang lain, mereka juga ingin tahu identitas dirinya sendiri, nggak sabar untuk bisa bertemu dengan anggota keluarganya sendiri. Masalah ini adalah masalah yang wajar. Kita nggak boleh menyalahkannya. Aku hanya lihat Pak Guru dan Hallie begitu gembira, aku jadi merasa sangat khawatir kalau Hallie bukan anak dari Bibi Julia.”“Kalau begitu, segera lakukan tes DNA, tidak usah menunggu sampai putri Tuan Aska pulang,” ucap Reza, “Kalau ditunda semakin lama, semuanya akan semakin merepotkan.”Aska sudah menganggap Hallie sebagai cucu luarnya. Dia telah memberikan banyak perasaan kepada Hallie. Semakin lama, perasaan akan semakin mendalam, rasa kecewa juga akan semakin bertambah besar.Sonia memberi tahu maksud Jemmy kepada Reza. “Kakek sudah mengatakannya dengan sangat jelas. Pak Guru ingin menggunakan Hallie untuk me
Selesai makan, pelayan membereskan kamar tamu untuk Hallie.Rose mengambil pakaian tidur dari kamarnya untuk diberikan kepada Hallie. “Pakaian tidur ini baru kubeli. Aku masih nggak pernah mengenakannya. Kamu coba dulu, cocok nggak? Tinggi badan kita hampir imbang, seharusnya nggak masalah.”“Nggak usah. Aku lihat ada jubah tidur di dalam lemari!” balas Hallie dengan tersenyum.“Nggak nyaman kalau tidur pakai jubah tidur. Kamu pakai ini saja. Nggak usah sungkan sama aku!” ucap Rose.“Bukan sungkan! Kelak ini adalah rumahku. Mana mungkin aku akan bersikap sungkan?” Hallie tersenyum. “Aku cuma nggak suka pakai pakaian orang lain.”Senyuman di wajah Rose langsung terkaku. “Oh, begitu, ya. Baiklah, kamu pakai jubah tidur dulu. Besok aku bawa kamu jalan-jalan untuk beli yang baru.”“Oke, maaf sudah merepotkanmu!” Kedua mata Hallie berkilauan. Dia bertanya dengan tersenyum, “Rose, apa kamu tinggal di sini?”Rose membalas, “Bukan, terkadang aku akan tinggal beberapa hari di sini untuk menemani
Morgan menyipitkan matanya, lalu memutar bola matanya untuk melihat Sonia. Keningnya kelihatan sedikit berkerut.Sonia segera berkata dengan tersenyum, “Oke, oke, aku nggak tanya lagi. Aku nggak tanya lagi, deh!”Usai berbicara, Sonia bergumam sendiri, “Bisa jadi Theresia juga nggak suka sama kamu. Dia itu berkompeten dan juga cantik, entah ada berapa cowok yang lagi mengejarnya!”Raut wajah Morgan langsung berubah muram. “Apa hubungannya dia dikejar berapa banyak cowok sama aku?”Sonia berkata, “Nggak ada hubungannya. Kalian memang sudah nggak ada hubungan lagi!”Morgan terdiam membisu.Mereka berdua mengobrol beberapa saat mengenai masalah Hallie. Ada sebuah mobil masuk ke dalam gerbang. Ujung bibir Sonia spontan melengkung ke atas. “Reza sudah datang. Aku ke sana sebentar.”Morgan berkata, “Aku akui pilihanmu waktu itu memang benar. Kamu pacaran dengan baik. Jangan kecewain dia!”Sonia tersenyum, lalu mengangguk dengan serius. “Pasti!”“Pergi sana!”“Emm.”Sonia berjalan ke sisi mobi
Kedua mata Sonia berkilauan. Mengenai alasannya, sepertinya dia bisa menebaknya.Jemmy melanjutkan, “Aska merindukan Julia. Dia ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk memanggil Julia pulang. Kalau dia melakukan tes DNA sekarang, kemudian ternyata Hallie bukan Jeje, apa dia masih punya alasan untuk memanggil Julia pulang?”Kening Sonia berkerut. “Bagaimana kalau bukan? Apa Bibi Julia akan merasa ditipu oleh Pak Guru? Dia akan semakin membenci Pak Guru saja?”Jemmy menghela napas. “Selama beberapa tahun ini, mereka juga bukannya tidak pernah salah. Aska tidak bisa berpikir panjang lagi. Dia hanya ingin bertemu dengan Julia.”Ponsel Sonia berdering. Dia melihat Sonia sekilas, lalu pergi ke samping untuk mengangkat telepon. “Paman Reza!”Reza bertanya, “Kamu lagi di mana?”“Aku lagi di rumah Pak Guru!”“Aku ke sana sekarang!” Reza sedang mengendarai mobil. “Oh, ya, tadi Ibu telepon aku. Katanya tadi sore Hallie keluar, katanya mau jalan-jalan di sekitar. Hanya saja, dia masih belum pulang.
Hallie menggeleng. “Ketika aku melihat Kakek Aska, aku merasa sangat akrab sama dia. Aku punya firasat. Kakek Aska itu kakek luarku!”Aska menatap Hallie dengan ramah. “Anak baik. Selama beberapa tahun ini, kamu pasti sudah hidup menderita di luar sana. Setelah ibumu kembali, dia pasti akan merasa sangat gembira.”“Ibuku?” tanya Hallie dengan penasaran.“Iya, aku sudah menghubungi ibumu. Dia akan segera kembali!” Suara Aska terdengar terisak-isak. “Selama beberapa tahun ini, dia tidak menikah lagi juga demi menunggumu!”Mata Hallie memerah. “Aku berharap aku bisa segera bertemu dengan Ibu!”Saat mereka semua melanjutkan obrolan mereka, langit sudah gelap. Morgan pun telah pulang. Aska segera menceritakan masalah Hallie kepadanya.Sejak kecil, Morgan sering mendengar Aska menceritakan soal Jeje. Tidak disangka setelah bertahun-tahun, malah masih bisa ditemukan.Terlebih, Sonia malah menemukannya di Hondura. Semua ini terlalu kebetulan!Morgan pun menatap Sonia dengan tatapan syok.Sonia
Sonia makan siang bersama Ranty.Saat makan, mereka berdua terus membahas soal Morgan dan Theresia. Satunya tampan dan satunya cantik. Ranty merasa sangat percaya diri terhadap perjodohannya kali ini.Di satu sisi, Sonia berharap semua bisa berjalan sesuai dengan kemauan Ranty. Namun di sisi lain, akal sehatnya memberitahunya bahwa mereka berdua tidak memungkinkan!Tentu saja Ranty tidak ingin menghancurkan rasa optimis Ranty.Selesai makan, Ranty menerima panggilan dari perusahaan. Dia pun mesti kembali ke perusahaan untuk mengurus pekerjaannya. Kebetulan Sonia juga menerima panggilan dari Mandy. Ada dua lembar desain yang memerlukan sarannya. Mandy meminta bantuan Sonia untuk merevisinya.Sonia kembali ke Imperial Garden. Setelah dia merevisi dua lembar desain, waktu setengah hari pun telah berlalu. Sonia ingin menelepon abangnya untuk menanyakan hasil kencan buta. Belum sempat dia menelepon, tiba-tiba dia menerima panggilan dari Aska.“Pak Guru!” Sonia meregangkan tubuhnya, lalu berj
“Emm, aku tidur siang!” Theresia meregangkan tubuhnya.Nada bicara Theresia begitu terang-terangan. Ranty pun tidak berpikir kebanyakan. Dia hanya bertanya, “Bagaimana dengan pertemuan tadi siang?”Theresia terdiam sejenak, lalu berkata dengan tersenyum, “Sepertinya nggak begitu cocok.”Morgan membangkitkan tubuhnya, lalu bersandar di atas ranjang melihat ke sisi wanita yang sedang bertelepon. Dia yang membungkus tubuhnya dengan jubah tidur sedang membelakangi Morgan dan berkata pada orang di ujung telepon bahwa mereka berdua tidak cocok.“Nggak cocok?” Ranty merasa agak kecewa. “Kenapa? Apa kamu nggak suka sama dia? Atau dia yang nggak suka sama kamu?”Theresia berkata dengan nada bercanda, “Kami saling nggak suka.”“Jadi, kalian nggak nonton opera?”“Nggak!”“Kakak temanku memang lebih besar beberapa tahun dari kamu, tapi nggak kelihatan sama sekali. Apalagi dia itu orangnya agak kalem. Dia bukan nggak suka sama kamu. Kalau kamu punya perasaan sama dia, aku rasa kalian bisa coba untuk