Setelah kembali ke belakang, Rose baru berkata dengan gembira, “Aku sungguh gembira untuk melihat raut panik Stella tadi!”“Kamu sih gembira, tapi Sonia malah merasa penat,” balas Juno dengan tersenyum datar.Sonia meneguk air, lalu berkata dengan mengerutkan keningnya, “Aku itu hanya seorang desainer saja. Meskipun diekspos, seharusnya juga nggak akan viral!”Juno mengangkat-angkat alisnya. “Aku ingatkan kamu sebentar. Pengikut Instagram-mu sudah melewati 10 juta pengikut!”Sonia masih saja tidak percaya. “Penggemarku itu cuma suka dengan hasil desainku, bukan seperti penggemar fanatik pada umumnya. Mereka semua punya akal sehat.”Juno tersenyum datar. “Kalau begitu, kita lihat saja nanti!”…Saat Reza sedang membahas masalah proyek baru dengan Chandra, tiba-tiba dia menerima panggilan dari Tandy. Reza mengangkatnya. “Halo?”“Paman Reza, apa kamu sudah nonton siaran langsung konferensi pers GK hari ini?”Kening Reza tampak berkerut. “Tidak, ada apa?”“Sekarang aku kirim kepadamu. Kamu
Mereka berjalan keluar dari pintu belakang. Kebetulan Reza sedang menuruni mobil, lalu melangkahkan kakinya ke sisi Sonia.Siapa sangka ada juga penggemar yang sedang berjaga di pintu belakang. Ketika melihat Sonia keluar, mereka langsung memberi aba-aba kepada penggemar lain, penggemar yang lain langsung berlari untuk mengerumuninya.Reza menggunakan jas untuk melindungi Sonia di dalam pelukannya, lalu segera memasuki mobil. Sekuriti juga datang untuk mengusir para penggemar.Ketika Sonia melihat raut penuh antusias para penggemar, dia tiba-tiba menghentikan langkahnya. Dia melirik Reza sekilas, lalu berjalan ke sisi kerumunan.“King!”“King!” Sonia berjalan menghampiri mereka. Para penggemar langsung bersorak keras. Suara jeritan itu sungguh memekakkan telinga.Reza menatap Sonia dengan tatapan bingung. Hanya saja, dia segera mengikuti langkah Sonia untuk melindunginya.Sonia mengangkat tangannya. Semua orang seketika terdiam. Mereka menatap Sonia dengan penuh antusias, bahkan berli
Di Kediaman Keluarga Dikara.Mereka sekeluarga melarikan diri dari aula konferensi pers. Tobias masih merasa sangat syok. Mengenai yang lain, mereka masih sedang membahas masalah Sonia adalah King. Semua sungguh terasa tidak masuk akal.Tobias berjalan mondar-mandir di dalam rumah. Tiba-tiba dia menoleh untuk bertanya, “Di mana Hendri?”Putra sulung Tobias, Bagas, segera menjawab, “Hendri lagi temani Reviana dan Stella!”“Untuk apa hirauin si Stella lagi?” Tobias segera berkata, “Cepat telepon dia untuk segera kemari!”“Oke! Oke!” Bagas segera menghubungi Hendri. Panggilan berdering beberapa saat baru diangkat. “Hendri, Ayah ada urusan mencarimu.”Tobias langsung merebut ponsel Bagas untuk bertanya, “Hendri, kamu lagi di mana?”Hendri membalas dengan suara serius, “Stella jatuh pingsan. Kami baru saja membawanya ke rumah. Ada banyak reporter di luar sana!”“Kamu tidak usah peduliin dia lagi. Segera bawa Sonia ke rumah, lalu publikasikan identitasnya sebagai bagian dari Keluarga Dikara.
Hendri yang berdiri di samping ranjang menghela napas, lalu berjalan meninggalkan kamar.Stella membuka matanya dengan perlahan. Tersimpan rasa benci dan dendam di dalam tatapannya. Dia meremas selimut dengan erat. Kuku panjangnya menancap ke dalam telapak tangan, membuat selimut sutra berwarna putih itu dinodai dengan warna merah.Perasaan yang tadinya berada di surga malah jatuh ke neraka sungguh mengerikan! Stella sungguh membenci Sonia yang lagi-lagi merusak masa depannya. Dia telah menghancurkan segalanya!Kenapa Sonia bisa menjadi King?Kenapa masalah berkembang menjadi seperti ini?Pantas saja Juno begitu memercayai Sonia ketika di Arkava Studio waktu itu!Juno mengetahui identitas Sonia, itu berarti Welmus juga mengetahuinya. Namun, Welmus malah tidak memberi tahu Stella di saat telepon waktu itu! Jika Welmus memberitahunya, dia juga tidak perlu bersikap begitu waspada! Mereka pasti ingin mempermalukan Stella!Sekarang Stella telah kehilangan segalanya. Semuanya sudah berakhir!
Reviana kelihatan putus asa. “Sebelumnya kita sudah memilih Stella dan melepaskan Sonia. Dia pasti sangat membenci kita. Meskipun dia itu King, semuanya juga tidak ada hubungannya sama kita.”Hendri berkata, “Yang kita lakukan sebelumnya memang sedikit keterlaluan. Hanya saja, kita tetap sedarah. Sonia tidak bisa memungkirinya.”Reviana tersenyum dingin. “Dia itu orangnya kejam. Dia tidak akan mengakui kita! Aku bahkan curiga semua ini adalah jebakannya. Dia sengaja membuat Stella menjadi terkenal, lalu menjatuhkannya! Dia sengaja mengungkapkan identitas King-nya juga demi balas dendam terhadap Stella dan juga kita! Bisa jadi, dia sengaja membuat Stella melihat hasil desainnya!”Kening Hendri berkerut. “Kamu jangan berpikir sembarangan. Sonia tidak mungkin berbuat seperti itu!”“Jadi, kenapa sekarang dia malah memublikasikan identitas King-nya?” Terlintas raut dingin di wajah Reviana. “Dia pasti sengaja. Dia sengaja membuat jebakan ini untuk menjebak Stella. Sonia memang kejam sekali!”
“Sonia, kenapa setiap kali Stella memiliki sedikit prestasi, kamu pasti ingin menjatuhkannya! Kalau kamu benci aku pilih kasih sama dia, kamu bisa serang aku! Kenapa kamu mesti melukai Stella? Apa kamu baru akan puas setelah dia mati?” jerit Reviana dengan histeris. Terdengar nada benci dan gusar di dalam suaranya!Tatapan Sonia berubah dingin. “Kenapa sampai saat ini kamu masih saja merasa aku lagi mencelakainya? Apa aku yang suruh dia mencuri hasil karyaku untuk mengikuti program acara TV? Apa aku juga yang suruh dia jangan mengakui kesalahannya, lalu fitnah aku? Atau aku yang memaksanya untuk bersikap arogan, kemudian membayar akun-akun Instagram untuk menyerangku?”Reviana membalas dengan dingin, “Kamu pelakunya! Kamu pasti sengaja perlihatkan hasil desainmu kepada Stella, ‘kan? Kamu sengaja ingin menjebaknya!”Kening Sonia berkerut. Dia sungguh kaget dengan ucapan Reviana. “Bu Reviana, apa kamu dan Stella itu selalu merasa ada yang ingin mencelakai kalian? Oke, meski aku sengaja p
Ada urusan perusahaan yang harus diselesaikan Reza. Setelah selesai telepon, dia kembali ke dalam ruangan. Namun, Reza tidak bisa melihat batang hidung Sonia lagi.Reza terbengong sejenak. Baru saja dia hendak menelepon Sonia, tampak ponsel Sonia diletakkan di atas meja dan jendela ruangan terbuka. Dari kaca jendela, dapat terlihat seorang wanita sedang duduk memeluk kakinya di bawah pohon. Sinar matahari menembus daun pepohonan dan menciptakan bayangan di punggung Sonia. Dia tampak kesepian dan suram.Hati Reza terasa tegang. Dia segera pergi mencari Sonia.Setelah berjalan ke halaman, Reza baru menyadari ternyata Sonia sedang memberi makan kelinci. Saat terdengar ada suara langkah kaki, Sonia mengangkat kepalanya, lalu tersenyum lebar.Senyuman Sonia sangat indah dan menawan. Reza merasa apa yang dilihatnya di dalam ruangan tadi hanyalah halusinasi belaka.Reza duduk di samping Sonia. Kelinci yang satu lagi berlari ke ujung kaki Reza, juga minta untuk diberi sayuran hijau.Sonia berk
Sonia menyerahkan sayur hijau terakhir kepada kelinci, lalu menepuk-nepuk tangannya. “Ayo, kita pergi!”“Emm!” Reza menggandeng tangan Sonia.Sonia bertanya, “Kamu mau kembali ke perusahaan, ‘kan? Biar aku pulang sendiri saja!”“Aku tidak kembali ke perusahaan lagi!” Reza melihat jam tangannya. “Aku temani kamu sore hari ini.”Sonia mengangkat-angkat alisnya. “Apa kamu takut aku akan kenapa-napa? Kamu tenang saja! Setelah Stella terkena masalah, semua akun yang dibeli agensinya juga sudah dicabut. Mengenai Stella, sekarang dia masih dalam penanganan dokter. Mana mungkin dia punya tenaga untuk mencari masalah sama aku?”“Aku hanya ingin menemanimu saja!” Reza menggenggam tangan Sonia. “Ayo, kita pergi!”Setelah Reza mengurus masalah perusahaan, dia pun mematikan ponselnya. Seharian ini dia menemani Sonia untuk membaca buku, menonton film, dan juga duduk santai berjemur di depan balkon.Sonia juga mematikan ponselnya untuk menikmati keheningan di sore hari ini.Pada keesokan sorenya, Cin
Setelah mencoba beberapa set, Hallie merasa semuanya sangat cantik dan tidak bisa mengambil keputusan. Akhirnya, dia jatuh hati pada satu set kalung yang didominasi oleh mutiara dan berlian merah muda.Kalungnya berupa rantai mutiara dengan liontin yang dihiasi tujuh berlian merah muda besar, tampak mewah dan elegan!Anting-antingnya juga satu set dengan desain mutiara dan berlian merah muda yang sama.“Ini cantik sekali. Aku suka yang ini!” Dalam sekilas mata, Hallie langsung jatuh cinta dengan set kalung ini.Pramuniaga berkata dengan sungka, “Maaf, Nona. Ini adalah barang andalan toko kami, hanya bisa dipesan khusus oleh pelanggan VIP tingkat atas. Sementara ini, kamu tidak bisa mencobanya.”Hallie melihat ke sisi Sonia. “Sayang sekali, padahal benar-benar cantik!”Sonia berkata kepada pramuniaga, “Keluarkan, biarkan dia mencobanya.”Pramuniaga tidak kenal dengan Sonia. “Maaf sekali, peraturannya memang seperti ini. Gimana kalau aku rekomendasi yang mirip.”Hallie terus menatap kalu
Setelah Aska melihat kepergian mereka, dia duduk di posisi Sonia tadi, lalu berkata dengan tersenyum, “Lebih baik kamu saja yang menemaniku. Anak muda tidak punya kesabaran. Jadi, kamu mesti melihat dengan jelas, kelak aku bisa menemanimu lebih lama. Kamu mesti segera menyadari hal ini, jangan sering memancing emosiku!”Jemmy membereskan catur sembari berkata dengan suara datar, “Kita masih belum memastikan kalau Hallie adalah putrinya Julia, bukannya kamu terlalu terburu-buru?”Raut wajah Aska menjadi serius. “Jemmy, sudah 20 tahun. Kalau Hallie bukan cucuku, apa kamu merasa Jeje masih bisa ditemukan lagi?”Jemmy mendengus. “Jadi, kamu tidak peduli dengan kesalahan itu?”Kening Aska berkerut. “Kesalahan apa? Setidaknya sekarang kemungkinan Hallie itu cucuku. Salah, kemungkinan besar dia itu cucuku.”Jemmy menghela napas. “Aku takut kamu akan kecewa!”Aska melambaikan tangannya. “Sudah bertahun-tahun, aku juga sudah sering kecewa. Hallie itu seorang anak malang. Seperti yang kamu katak
Jemmy berkata, “Besok aku akan pulang ke Kota Atria!”Sonia mengangkat kepalanya dengan syok. “Kamu tidak tunggu Bibi Julia?”Jemmy menggeleng. “Setelah kulihat-lihat, seharusnya Julia tidak akan pulang dalam waktu dekat.”Sonia tidak paham. “Bukannya Bibi Julia sangat peduli dengan putrinya? Kalau dia tahu sudah ditemukan, kenapa dia nggak langsung pulang?”Meskipun pameran lukisan itu sangat penting, seharusnya tidak sepenting putrinya, ‘kan?“Aku tidak tahu!” Jemmy meletakkan sebuah pion, lalu berkata dengan serius, “Beberapa tahun lalu, Aska juga menemukan petunjuk Jeje. Setiap kalinya dia selalu dengan tidak sabaran untuk memberi tahu Julia, tapi hasil tes DNA selalu bukan. Jadi, Julia sudah tidak percaya lagi dengan Aska. Dia pasti mengira kali ini Aska lagi membohonginya lagi.”Sonia merasa syok. “Ternyata begitu!”Morgan yang berada di samping berkata, “Kali ini berbeda. Kakek Aska benar-benar menganggap Hallie sebagai cucunya!!”Sonia memegang pion sembari berpikir, kemudian d
Reza kembali melilit leher Sonia dengan syal. “Hari ini cuaca dingin. Jangan sembarangan pergi di sore hari. Nanti setelah pulang kerja, aku akan jemput kamu di rumah Tuan Aska.”“Emm!” Sonia mengangguk.Reza juga mengecup kening Sonia.Mereka berdua mengendarai mobil masing-masing, berpisah di area parkiran bawah tanah. Sonia mengendarai mobil menuju ke rumah Aska.Saat di perjalanan, Sonia menerima pesan dari Ranty. Isinya berupa sebuah berita.Sonia membuka untuk membacanya. Isinya adalah berita penangkapan Welly atas perbuatan pemindahan dana perusahaan, menerima suap, dan juga berjudi.Ada juga reporter yang melaporkan kondisi terkini Keluarga Dikara. Keluarga Dikara telah bangkrut. Perusahaan dan semua aset telah disegel. Keluarga konglomerat selama ratusan tahun itu telah menjadi sejarah di Kota Jembara.Di bawah berita, ada banyak suara orang yang bersenang-senang atas penderitaan mereka dan juga suara makian. Sonia tidak melihat lagi. Dia menurunkan ponselnya, lalu fokus dalam
Reza melihat kondisi mobil di depan sana, lalu berkata dengan tersenyum datar, “Kamu merasa dia terlalu buru-buru, kamu pun merasa tidak nyaman?”Sonia menggeleng. “Kalau jadi orang lain, mereka juga ingin tahu identitas dirinya sendiri, nggak sabar untuk bisa bertemu dengan anggota keluarganya sendiri. Masalah ini adalah masalah yang wajar. Kita nggak boleh menyalahkannya. Aku hanya lihat Pak Guru dan Hallie begitu gembira, aku jadi merasa sangat khawatir kalau Hallie bukan anak dari Bibi Julia.”“Kalau begitu, segera lakukan tes DNA, tidak usah menunggu sampai putri Tuan Aska pulang,” ucap Reza, “Kalau ditunda semakin lama, semuanya akan semakin merepotkan.”Aska sudah menganggap Hallie sebagai cucu luarnya. Dia telah memberikan banyak perasaan kepada Hallie. Semakin lama, perasaan akan semakin mendalam, rasa kecewa juga akan semakin bertambah besar.Sonia memberi tahu maksud Jemmy kepada Reza. “Kakek sudah mengatakannya dengan sangat jelas. Pak Guru ingin menggunakan Hallie untuk me
Selesai makan, pelayan membereskan kamar tamu untuk Hallie.Rose mengambil pakaian tidur dari kamarnya untuk diberikan kepada Hallie. “Pakaian tidur ini baru kubeli. Aku masih nggak pernah mengenakannya. Kamu coba dulu, cocok nggak? Tinggi badan kita hampir imbang, seharusnya nggak masalah.”“Nggak usah. Aku lihat ada jubah tidur di dalam lemari!” balas Hallie dengan tersenyum.“Nggak nyaman kalau tidur pakai jubah tidur. Kamu pakai ini saja. Nggak usah sungkan sama aku!” ucap Rose.“Bukan sungkan! Kelak ini adalah rumahku. Mana mungkin aku akan bersikap sungkan?” Hallie tersenyum. “Aku cuma nggak suka pakai pakaian orang lain.”Senyuman di wajah Rose langsung terkaku. “Oh, begitu, ya. Baiklah, kamu pakai jubah tidur dulu. Besok aku bawa kamu jalan-jalan untuk beli yang baru.”“Oke, maaf sudah merepotkanmu!” Kedua mata Hallie berkilauan. Dia bertanya dengan tersenyum, “Rose, apa kamu tinggal di sini?”Rose membalas, “Bukan, terkadang aku akan tinggal beberapa hari di sini untuk menemani
Morgan menyipitkan matanya, lalu memutar bola matanya untuk melihat Sonia. Keningnya kelihatan sedikit berkerut.Sonia segera berkata dengan tersenyum, “Oke, oke, aku nggak tanya lagi. Aku nggak tanya lagi, deh!”Usai berbicara, Sonia bergumam sendiri, “Bisa jadi Theresia juga nggak suka sama kamu. Dia itu berkompeten dan juga cantik, entah ada berapa cowok yang lagi mengejarnya!”Raut wajah Morgan langsung berubah muram. “Apa hubungannya dia dikejar berapa banyak cowok sama aku?”Sonia berkata, “Nggak ada hubungannya. Kalian memang sudah nggak ada hubungan lagi!”Morgan terdiam membisu.Mereka berdua mengobrol beberapa saat mengenai masalah Hallie. Ada sebuah mobil masuk ke dalam gerbang. Ujung bibir Sonia spontan melengkung ke atas. “Reza sudah datang. Aku ke sana sebentar.”Morgan berkata, “Aku akui pilihanmu waktu itu memang benar. Kamu pacaran dengan baik. Jangan kecewain dia!”Sonia tersenyum, lalu mengangguk dengan serius. “Pasti!”“Pergi sana!”“Emm.”Sonia berjalan ke sisi mobi
Kedua mata Sonia berkilauan. Mengenai alasannya, sepertinya dia bisa menebaknya.Jemmy melanjutkan, “Aska merindukan Julia. Dia ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk memanggil Julia pulang. Kalau dia melakukan tes DNA sekarang, kemudian ternyata Hallie bukan Jeje, apa dia masih punya alasan untuk memanggil Julia pulang?”Kening Sonia berkerut. “Bagaimana kalau bukan? Apa Bibi Julia akan merasa ditipu oleh Pak Guru? Dia akan semakin membenci Pak Guru saja?”Jemmy menghela napas. “Selama beberapa tahun ini, mereka juga bukannya tidak pernah salah. Aska tidak bisa berpikir panjang lagi. Dia hanya ingin bertemu dengan Julia.”Ponsel Sonia berdering. Dia melihat Sonia sekilas, lalu pergi ke samping untuk mengangkat telepon. “Paman Reza!”Reza bertanya, “Kamu lagi di mana?”“Aku lagi di rumah Pak Guru!”“Aku ke sana sekarang!” Reza sedang mengendarai mobil. “Oh, ya, tadi Ibu telepon aku. Katanya tadi sore Hallie keluar, katanya mau jalan-jalan di sekitar. Hanya saja, dia masih belum pulang.
Hallie menggeleng. “Ketika aku melihat Kakek Aska, aku merasa sangat akrab sama dia. Aku punya firasat. Kakek Aska itu kakek luarku!”Aska menatap Hallie dengan ramah. “Anak baik. Selama beberapa tahun ini, kamu pasti sudah hidup menderita di luar sana. Setelah ibumu kembali, dia pasti akan merasa sangat gembira.”“Ibuku?” tanya Hallie dengan penasaran.“Iya, aku sudah menghubungi ibumu. Dia akan segera kembali!” Suara Aska terdengar terisak-isak. “Selama beberapa tahun ini, dia tidak menikah lagi juga demi menunggumu!”Mata Hallie memerah. “Aku berharap aku bisa segera bertemu dengan Ibu!”Saat mereka semua melanjutkan obrolan mereka, langit sudah gelap. Morgan pun telah pulang. Aska segera menceritakan masalah Hallie kepadanya.Sejak kecil, Morgan sering mendengar Aska menceritakan soal Jeje. Tidak disangka setelah bertahun-tahun, malah masih bisa ditemukan.Terlebih, Sonia malah menemukannya di Hondura. Semua ini terlalu kebetulan!Morgan pun menatap Sonia dengan tatapan syok.Sonia