Malam harinya, di Nine Street Mansion.Saat Ranty masuk, resepsionis pun merasa terkejut.Ruangan VIP Matias malam ini sedang digunakan oleh Cella. Kenapa Ranty bisa datang pada saat ini?Ranty adalah calon istri Matias. Cella sudah beberapa kali datang berkunjung. Padahal ada banyak ruangan kosong, dia malah bersikeras ingin menggunakan ruangan VIP Matias. Seharusnya dia memiliki motif lain!Resepsionis berjalan maju dengan takut. “Nona Ranty, Tuan Matias lagi nggak ada di sini!”“Aku bukan mencarinya. Aku cari Cella!” Hari ini Ranty mengenakan pakaian set olahraga berwarna abu-abu dengan rambut dikuncir tinggi dan anting-anting besar. Usai berbicara, Ranty pun langsung naik ke lantai atas, pergi ke ruangan VIP Matias.Resepsionis berkata pada rekan kerja di sampingnya, “Aku merasa akan terjadi sesuatu!”Rekan kerja menjawab, “Jelas sekali Cella lagi menantang Nona Ranty! Aku tahu pasti akan ada hari ini!”“Bagaimana ini? Apa perlu kita suruh sekuriti untuk ke atas?”“Kita nggak usah
Teman-teman Cella tidak berani bergerak lagi. Semua orang di Kota Jembara juga pernah mendengar nama Ranty. Mereka tahu bahwa Ranty sangatlah sadis dan tidak bermanusiawi. Dia terkenal sebagai tokoh yang tidak boleh disinggung. Hanya saja, ini pertama kalinya mereka melihat dengan mata kepala mereka sendiri!Dalam sesaat, semuanya mereka syok! Biasanya mereka juga berkelahi. Hanya saja, jika dibandingkan dengan apa yang dilakukan Ranty tadi, mereka tidak berada di level yang sama!Cella sungguh kaget ketika diperlakukan kasar oleh Ranty. Dia mencoba untuk meronta lagi. “Ranty, aku nggak akan lepasin kamu. Aku akan biarkan ayahku tahu masalah ini. Kamu sekeluarga pasti akan ketiban sial!”“Plak!” Ranty kembali melayangkan tamparan ke wajah Cella. “Meski kamu panggil kakekmu, Keluarga Tamara juga nggak diperbolehkan untuk buat masalah di Kota Jembara!”Kali ini, kedua pipi Cella sudah bengkak. Ujung bibirnya juga sudah berdarah. Lagi-lagi dia dicekik Ranty. Akhirnya Cella menunjukkan ek
“Aku nggak peduli. Dia mesti dengar apa kataku!” Ranty tersenyum dengan sangat lebar.…Setelah mereka berdua pergi, beberapa saat kemudian, Cella dipapah teman-temannya untuk duduk di sofa. Kedua pipi Cella sudah bengkak parah. Bagian mata dan ujung bibirnya juga memar. Bahkan, rambut panjang Cella berantakan. Cella menahan rasa sakitnya untuk mencari ponsel. Dia segera menghubungi seseorang. Begitu panggilan terhubung, Cella langsung menangis kuat dan berkata dengan terisak-isak, “Ayah, cepat kemari. Aku dipukul!”Orang di ujung telepon merasa sangat kaget. “Cella, kamu lagi di mana? Siapa yang memukulmu?”“Ayah nggak usah tahu. Yang penting kamu segera ke sini!” Cella masih menangis.Erwin merasa marah dan juga sakit hati. “Siapa yang memukulmu? Berani sekali! Apa dia sudah bosan hidup!”Suara tangis Cella semakin keras lagi. Baru saja dia hendak berbicara, tiba-tiba terdengar suara bantingan kuat.Pintu ruangan kembali didobrak. Kali ini, masuk 7-8 orang ke dalam ruangan dengan Ro
Sonia melihat anggur merah di dalam gelasnya sembari menggeleng dengan perlahan. “Ranty, apa kamu tahu kenapa aku nggak bersedia buat ekspos hubungan aku dan Reza?”Ranty mengangguk. “Aku tahu, karena pertimbanganmu terlalu banyak!”Sonia berkata dengan suara datar, “Di satu sisi, aku merasa cukup bagus bisa berhubungan sama Reza dengan merendah. Kami saling menyukai satu sama lain, nggak ada hubungannya dengan faktor lain. Kalau sampai ada yang masuk ke dunia kami, mereka hanya akan mengganggu ketenangan hubungan kami saja.”“Di sisi lain, Reza sudah terlepas dari tentara bayaran. Sekarang dia itu penerus dan presdir dari Herdian Group, tapi berbeda sama aku. Aku masih belum benar-benar terlepas dari masa lalu. Aku masih ada kakakku, Yirla, dan ….”Sonia tertegun sejenak, lalu melanjutkan, “Aku sangat mencintai Reza, tapi aku nggak ingin melibatkan masalahku ke dirinya. Aku tahu dia nggak takut, bahkan rela memikul beban bersamaku, tapi aku nggak bersedia. Aku hanya ingin membawakan k
Reza sudah menunggu setengah jam di luar. Dia sengaja datang lebih awal, tetapi dia juga tidak memberi tahu Sonia dan juga tidak menelepon untuk mendesak Sonia.Yose menghubungi Reza untuk memberi tahu masalah postingan sudah dihapus semuanya. Hanya saja, entah dihapus peretas atau pengunggah postingan itu. Yose juga sudah mencari alamat IP orang itu. Hanya saja, pengunggah postingan sudah melarikan diri. Saking buru-buru, dia bahkan tidak sempat mengemas barang-barang di rumahnya.Reza mengangguk dengan perlahan. “Temukan dia!”“Baik!” balas Yose dengan segera.“Selain itu, utus orang untuk ikuti Tandy dan Tasya. Lindungi keselamatan mereka.”“Tuan Reza harap tenang. Robi sudah mengaturnya!”Saat ini Reza menerima panggilan masuk lagi. Dia melirik tampilan layar ponsel sekilas, tatapannya langsung menjadi muram. Dia segera mematikan panggilan Robi, lalu mengangkatnya. “Kakek!”Suara Jemmy terdengar berat. “Tadi ada yang beri tahu aku nama Sonia sedang menjadi perbincangan orang-orang
Di bawah pancaran cahaya lampu di malam hari, kedua mata Sonia kelihatan berkilauan. Ketika melihat Reza, ujung bibir Sonia langsung melengkung ke atas. “Apa kamu sudah menunggu dari tadi?”“Nggak, aku baru saja sampai!” Tatapan Reza sangat lembut. Dia melepaskan jas untuk membungkus tubuh Sonia. Suaranya terdengar lembut. “Kamu minum?”Ranty yang berdiri di samping pun tersenyum. “Tenang saja. Dia minumnya bareng aku. Aku nggak akan biarkan Sonia mabuk.”Reza mengangguk dengan perlahan, lalu bertanya pada Ranty, “Kamu mau ke mana? Biar aku suruh anggotaku untuk mengantarmu!”Reza tahu Sonia bersama dengan Ranty. Dia pun menyuruh sopir untuk mengendarai mobil yang satu lagi.Ranty pun tersenyum. “Terima kasih. Kamu bawa Sonia-mu pulang sana!”Sopir yang mengendarai mobil di belakang menuruni mobil, lalu membuka pintu mempersilakan Ranty untuk memasuki mobil. Ranty berjalan pergi. Sebelumnya, dia menoleh untuk melambaikan tangan ke sisi Sonia. “Selamat malam, Cantik!”Sonia merasa kemun
Sonia merasa agak kaget. Sejak semalam postingan diunggah, Pretty tidak sekali pun menghubungi Sonia. Siapa sangka, ternyata dia sedang diam-diam membantu Sonia. Dapat diketahui betapa percayanya Pretty terhadap Sonia!“Nanti aku akan telepon dia untuk ucapin terima kasih!” balas Sonia dengan tersenyum lembut.“Nggak usah, Pretty buat grup baru. Dia masukin ratusan kru lokasi syuting di dalamnya. Siapa yang memberi komentar bagus buat kamu, dia bakal transfer duit ke mereka. Sekarang semua orang di lokasi syuting lagi nggak fokus kerja. Semuanya lagi sibuk untuk belain kamu!” cerita Amelia dengan tersenyum.Sonia terdiam membisu. Jadi, semua anggota kru lokasi syuting membela Sonia demi mendapatkan uang dari Pretty?Tiba-tiba Sonia ingin ketawa.“Kemungkinan aku nggak akan kembali ke lokasi syuting untuk beberapa saat ini. Kalau ada apa-apa, kamu bisa hubungi aku via telepon,” pesan Sonia.“Emm, aku mengerti!” Amelia berkata, “Sonia, kamu cukup di rumah saja. Kamu juga nggak usah hirau
Yana tidak mengetahui apa yang terjadi. Dia terus menceritakan apa yang dilihatnya, misalnya ada seorang wanita sedang menggendong seekor anjing imut. Kemudian, fokus Yana tertuju pada pakaian lucu yang dikenakan si anjing. Selain itu, Yana pun menceritakan ada seorang nenek yang mengenakan topi aneh ….Sonia mengobrol dengan Yana. Ekspresinya kelihatan sangat santai, tetapi langkah kakinya semakin cepat saja. Tak lama kemudian, mereka pun tiba di supermarket.Para pria yang membuntuti Sonia saling bertukar pandang. Mereka berkumpul di sekitar supermarket untuk menunggu kesempatan yang cocok.Tiba-tiba terdengar suara yang sama di dalam headset mereka. “Kalian jalan sekitar 200 meter ke sebelah timur.”Beberapa pria itu menunjukkan ekspresi kaget. Mereka sudah berhasil menemukan sasaran mereka. Kenapa mereka malah disuruh untuk pergi?Hanya saja, mereka juga tidak berani melawan perintah. Semuanya langsung berjalan ke sisi timur. Setelah berjalan sekitar 200 meter menjauh, terdengar pe
Theresia mengangkat pandangannya dan tersenyum lembut. Seketika seperti angin musim semi yang membuat bunga-bunga bermekaran.Setelah menghabiskan sebatang rokok, Morgan melangkah ke sisi restoran. Saat melewati jendela sebelah, dia menoleh sekilas, ternyata adalah seorang pria. Dia juga mengenakan sweater biru dan kelihatan sangat muda.Setelah sekilas pandang, Morgan mengalihkan pandangannya kembali, lalu melanjutkan langkahnya.Sesampainya di dalam restoran dan melewati koridor, tiba-tiba pintu kayu di sebelah kanan terbuka. Morgan mengangkat kepalanya dan matanya berpapasan dengan mata gadis yang keluar dari pintu. Satunya kelihatan syok, sedangkan yang satu lagi menatap dengan tatapan penuh makna.Setelah mereka kencan buta, mereka tidak pernah saling berhubungan lagi. Hari ini adalah pertama kalinya mereka bertemu lagi.Ternyata selama berada di satu kota, pasti akan ketemu.Theresia duluan bersuara, “Kamu masih belum pergi?”Seingat Theresia, Morgan mengatakan dia hanya akan tin
Sonia tersenyum. “Mana lagi yang kamu suka? Pilih beberapa lagi.”Hallie segera menggeleng. “Yang satu ini sudah cukup mahal!”Pramuniaga memberi tahu Hallie mengenai cara perawatan perhiasan. Hallie mendengar dengan sangat serius, lalu bertanya dengan suara kecil, “Berapa harga perhiasan ini?”Pramuniaga berkata, “Anggota VIP biasanya dapat diskon 2%. Setelah diskon, harganya 31.320.000.000!”Hallie menarik napas dalam-dalam.Perhiasan terasa berat di tangannya.Dania mengantar kepergian mereka. Saat melihat Morgan yang menuruni mobil, dia pun berkata dengan kaget, “Kalian jadikan Tuan Morgan sebagai sopir kalian? Perhiasanku ini memang pantas dijual ke kalian!”Morgan tersenyum datar. “Nona Dania memang pintar bicara. Pantas saja Sonia bisa tenang menyerahkan semuanya untuk dikelolamu.”“Aku merasa sangat terhormat bisa mendapatkan kepercayaan Bos!” Dania tersenyum lembut. “Asalkan dia nggak mengusirku, seumur hidupku, aku akan mengikutinya!”Setelah mereka berbasa-basi sejenak, Soni
Setelah mencoba beberapa set, Hallie merasa semuanya sangat cantik dan tidak bisa mengambil keputusan. Akhirnya, dia jatuh hati pada satu set kalung yang didominasi oleh mutiara dan berlian merah muda.Kalungnya berupa rantai mutiara dengan liontin yang dihiasi tujuh berlian merah muda besar, tampak mewah dan elegan!Anting-antingnya juga satu set dengan desain mutiara dan berlian merah muda yang sama.“Ini cantik sekali. Aku suka yang ini!” Dalam sekilas mata, Hallie langsung jatuh cinta dengan set kalung ini.Pramuniaga berkata dengan sungka, “Maaf, Nona. Ini adalah barang andalan toko kami, hanya bisa dipesan khusus oleh pelanggan VIP tingkat atas. Sementara ini, kamu tidak bisa mencobanya.”Hallie melihat ke sisi Sonia. “Sayang sekali, padahal benar-benar cantik!”Sonia berkata kepada pramuniaga, “Keluarkan, biarkan dia mencobanya.”Pramuniaga tidak kenal dengan Sonia. “Maaf sekali, peraturannya memang seperti ini. Gimana kalau aku rekomendasi yang mirip.”Hallie terus menatap kalu
Setelah Aska melihat kepergian mereka, dia duduk di posisi Sonia tadi, lalu berkata dengan tersenyum, “Lebih baik kamu saja yang menemaniku. Anak muda tidak punya kesabaran. Jadi, kamu mesti melihat dengan jelas, kelak aku bisa menemanimu lebih lama. Kamu mesti segera menyadari hal ini, jangan sering memancing emosiku!”Jemmy membereskan catur sembari berkata dengan suara datar, “Kita masih belum memastikan kalau Hallie adalah putrinya Julia, bukannya kamu terlalu terburu-buru?”Raut wajah Aska menjadi serius. “Jemmy, sudah 20 tahun. Kalau Hallie bukan cucuku, apa kamu merasa Jeje masih bisa ditemukan lagi?”Jemmy mendengus. “Jadi, kamu tidak peduli dengan kesalahan itu?”Kening Aska berkerut. “Kesalahan apa? Setidaknya sekarang kemungkinan Hallie itu cucuku. Salah, kemungkinan besar dia itu cucuku.”Jemmy menghela napas. “Aku takut kamu akan kecewa!”Aska melambaikan tangannya. “Sudah bertahun-tahun, aku juga sudah sering kecewa. Hallie itu seorang anak malang. Seperti yang kamu katak
Jemmy berkata, “Besok aku akan pulang ke Kota Atria!”Sonia mengangkat kepalanya dengan syok. “Kamu tidak tunggu Bibi Julia?”Jemmy menggeleng. “Setelah kulihat-lihat, seharusnya Julia tidak akan pulang dalam waktu dekat.”Sonia tidak paham. “Bukannya Bibi Julia sangat peduli dengan putrinya? Kalau dia tahu sudah ditemukan, kenapa dia nggak langsung pulang?”Meskipun pameran lukisan itu sangat penting, seharusnya tidak sepenting putrinya, ‘kan?“Aku tidak tahu!” Jemmy meletakkan sebuah pion, lalu berkata dengan serius, “Beberapa tahun lalu, Aska juga menemukan petunjuk Jeje. Setiap kalinya dia selalu dengan tidak sabaran untuk memberi tahu Julia, tapi hasil tes DNA selalu bukan. Jadi, Julia sudah tidak percaya lagi dengan Aska. Dia pasti mengira kali ini Aska lagi membohonginya lagi.”Sonia merasa syok. “Ternyata begitu!”Morgan yang berada di samping berkata, “Kali ini berbeda. Kakek Aska benar-benar menganggap Hallie sebagai cucunya!!”Sonia memegang pion sembari berpikir, kemudian d
Reza kembali melilit leher Sonia dengan syal. “Hari ini cuaca dingin. Jangan sembarangan pergi di sore hari. Nanti setelah pulang kerja, aku akan jemput kamu di rumah Tuan Aska.”“Emm!” Sonia mengangguk.Reza juga mengecup kening Sonia.Mereka berdua mengendarai mobil masing-masing, berpisah di area parkiran bawah tanah. Sonia mengendarai mobil menuju ke rumah Aska.Saat di perjalanan, Sonia menerima pesan dari Ranty. Isinya berupa sebuah berita.Sonia membuka untuk membacanya. Isinya adalah berita penangkapan Welly atas perbuatan pemindahan dana perusahaan, menerima suap, dan juga berjudi.Ada juga reporter yang melaporkan kondisi terkini Keluarga Dikara. Keluarga Dikara telah bangkrut. Perusahaan dan semua aset telah disegel. Keluarga konglomerat selama ratusan tahun itu telah menjadi sejarah di Kota Jembara.Di bawah berita, ada banyak suara orang yang bersenang-senang atas penderitaan mereka dan juga suara makian. Sonia tidak melihat lagi. Dia menurunkan ponselnya, lalu fokus dalam
Reza melihat kondisi mobil di depan sana, lalu berkata dengan tersenyum datar, “Kamu merasa dia terlalu buru-buru, kamu pun merasa tidak nyaman?”Sonia menggeleng. “Kalau jadi orang lain, mereka juga ingin tahu identitas dirinya sendiri, nggak sabar untuk bisa bertemu dengan anggota keluarganya sendiri. Masalah ini adalah masalah yang wajar. Kita nggak boleh menyalahkannya. Aku hanya lihat Pak Guru dan Hallie begitu gembira, aku jadi merasa sangat khawatir kalau Hallie bukan anak dari Bibi Julia.”“Kalau begitu, segera lakukan tes DNA, tidak usah menunggu sampai putri Tuan Aska pulang,” ucap Reza, “Kalau ditunda semakin lama, semuanya akan semakin merepotkan.”Aska sudah menganggap Hallie sebagai cucu luarnya. Dia telah memberikan banyak perasaan kepada Hallie. Semakin lama, perasaan akan semakin mendalam, rasa kecewa juga akan semakin bertambah besar.Sonia memberi tahu maksud Jemmy kepada Reza. “Kakek sudah mengatakannya dengan sangat jelas. Pak Guru ingin menggunakan Hallie untuk me
Selesai makan, pelayan membereskan kamar tamu untuk Hallie.Rose mengambil pakaian tidur dari kamarnya untuk diberikan kepada Hallie. “Pakaian tidur ini baru kubeli. Aku masih nggak pernah mengenakannya. Kamu coba dulu, cocok nggak? Tinggi badan kita hampir imbang, seharusnya nggak masalah.”“Nggak usah. Aku lihat ada jubah tidur di dalam lemari!” balas Hallie dengan tersenyum.“Nggak nyaman kalau tidur pakai jubah tidur. Kamu pakai ini saja. Nggak usah sungkan sama aku!” ucap Rose.“Bukan sungkan! Kelak ini adalah rumahku. Mana mungkin aku akan bersikap sungkan?” Hallie tersenyum. “Aku cuma nggak suka pakai pakaian orang lain.”Senyuman di wajah Rose langsung terkaku. “Oh, begitu, ya. Baiklah, kamu pakai jubah tidur dulu. Besok aku bawa kamu jalan-jalan untuk beli yang baru.”“Oke, maaf sudah merepotkanmu!” Kedua mata Hallie berkilauan. Dia bertanya dengan tersenyum, “Rose, apa kamu tinggal di sini?”Rose membalas, “Bukan, terkadang aku akan tinggal beberapa hari di sini untuk menemani
Morgan menyipitkan matanya, lalu memutar bola matanya untuk melihat Sonia. Keningnya kelihatan sedikit berkerut.Sonia segera berkata dengan tersenyum, “Oke, oke, aku nggak tanya lagi. Aku nggak tanya lagi, deh!”Usai berbicara, Sonia bergumam sendiri, “Bisa jadi Theresia juga nggak suka sama kamu. Dia itu berkompeten dan juga cantik, entah ada berapa cowok yang lagi mengejarnya!”Raut wajah Morgan langsung berubah muram. “Apa hubungannya dia dikejar berapa banyak cowok sama aku?”Sonia berkata, “Nggak ada hubungannya. Kalian memang sudah nggak ada hubungan lagi!”Morgan terdiam membisu.Mereka berdua mengobrol beberapa saat mengenai masalah Hallie. Ada sebuah mobil masuk ke dalam gerbang. Ujung bibir Sonia spontan melengkung ke atas. “Reza sudah datang. Aku ke sana sebentar.”Morgan berkata, “Aku akui pilihanmu waktu itu memang benar. Kamu pacaran dengan baik. Jangan kecewain dia!”Sonia tersenyum, lalu mengangguk dengan serius. “Pasti!”“Pergi sana!”“Emm.”Sonia berjalan ke sisi mobi