Share

Bab 183

Author: Musim Gugur
Pada jam sepuluh malam, perjamuan akhirnya sudah selesai. Mellisa pun merasa lelah lantaran sudah naik pesawat dan mobil seharian, dia pun langsung kembali ke kamar setelah makan malam.

Setelah kembali ke vila, Sonia masih galau dengan ucapan Vivian tadi.

Reza memeluk Sonia, lalu mengecup lehernya. Berhubung sudah minum banyak alkohol, suara Reza pun terdengar agak serak, “Lagi mikirin apa?”

Sonia menarik pakaian di depan dada Reza, lalu menundukkan kepalanya dan berkata, “Kenapa kamu nggak kasih tahu aku kalau Pak Maxwell dan istrinya datang ke sini? Setidaknya aku bisa persiapkan hadiah.”

Entah Sonia sudah berpikir kebanyakan atau tidak, hanya saja dia merasa Rendi berusaha untuk mencari muka di depan Maxwell.

Nada bicara Reza semakin lembut lagi, tapi dia tidak bisa menyembunyikan rasa arogan di dirinya. “Maxwell mengendalikan teknik, sedangkan aku menguasai pasar di dalam negeri. Kerja sama di antara kami berdua itu saling menguntungkan. Jadi aku nggak perlu cari muka!”

“Tapi ….”
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 184

    Vivian melihat Sonia kembali dengan memegang kotak krimer, dia pun berkata, “Sonia suka banget makan yang manis-manis. Tapi Pak Reza khawatir dengan kesehatan Sonia, makanya dia nggak boleh sering makan yang manis-manis. Eh … hari ini Sonia malah nggak bisa menahan diri.”Mellisa melihat Sonia dengan tatapan berkilauan. “Hubungan Pak Reza dan Sonia bagus sekali, ya.”Sonia tersenyum tipis. “Dia terlalu bossy.”Vivian langsung tertawa. “Sonia, jujur saja sebenarnya aku cemburu banget sama kamu. Aku saja berharap pasanganku bisa bersikap bossy sama aku.”Setelah mendengar ucapan ini, mereka bertiga pun langsung tersenyum.…Malam harinya setelah mandi, Reza mengoles krim sunscreen di tubuh Sonia. Sonia tiba-tiba berkata, “Rendi ajak Pak Maxwell dan Bu Mellisa pergi menonton musik. Kamu seharusnya ikut mereka.”Sonia ragu apakah dia seharusnya memberi tahu Reza mengenai masalah yang dilihatnya tadi siang atau tidak?Hanya saja Sonia tidak dapat mendengar isi dari percakapan mereka. Sonia

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 185

    Mellisa membalas dengan terkejut, “Benarkah?”Vivian mengangguk dengan tersenyum.“Kalau begitu, ayo kita pergi lihat!” Mellisa menoleh untuk permisi dengan Maxwell, kemudian dia baru pergi bersama Vivian.Setelah mereka berdua pergi, seorang wanita berpakaian terusan merah berjalan kemari. Dia menyuguhkan teh sambil menyapa, “Pak Rendi, Pak Maxwell!”Rendi segera berdiri dan memperkenalkannya kepada Maxwell, “Dia Nona Jocey, orang yang memainkan musik tadi.”Maxwell sungguh terkejut. “Nona Jocey memang sangat hebat!”Jocey tersenyum dengan lembut. “Sebuah kehormatan bagiku bisa memainkan musik untuk Pak Maxwell.”Jocey langsung duduk di samping Maxwell. “Pak Maxwell ingin dengar musik apa lagi? Aku bisa nyanyi langsung di sini.”Rendi berkata dengan tersenyum, “Aku pergi telepon dulu. Jocey, kamu bantu aku layani Pak Maxwell, ya.”Jocey tersenyum manis. “Pak Maxwell adalah tamu VIP. Tenang saja.”Kemudian Rendi berpamitan dengan Maxwell, baru meninggalkan ruangan.Di dalam ruangan yan

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 186

    Keesokan paginya. Saat Sonia sudah terbangun dari tidur lelapnya, langit pun sudah terang. Cahaya matahari memancar di atas wajahnya.Reza duduk di samping ranjang sambil menatap Sonia dengan tatapan lembut. “Sudah bangun, ya?”Sonia mendekatkan dirinya, lalu menyandarkan kepalanya di atas paha Reza. Dia sangat malas sekarang.Reza mengulurkan tangannya mengusap kepala Sonia. “Apa aktivitasmu selama dua hari ini?”Sonia melebarkan sedikit matanya, lalu memberi tahu ke mana-mana saja dirinya selama dua hari ini. Dia juga sudah mengunjungi istana di dalam hutan itu, isi dari istana itu mirip dengan yang dia bayangkan.Saat Sonia masih kecil, dia masih ingat ada seorang tetangganya menceritakan buku cerita untuknya, dimulai dari Cinderella, Snow White, Little Mermaid …. Pada akhirnya mereka semua tinggal di dalam istana, dan hidup bahagia dengan sang Pangeran.Pada saat berjalan mendekati istana, Sonia seolah-olah bisa merasakan kehangatan di masa kecil dulu.Reza bertanya, “Apa kamu per

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 187

    Vivian menggandeng lengan Rendi sambil melambaikan tangan. Saat kedua kapal saling berpapasan, Sonia melihat sepertinya ada kalung permata merah di atas leher Vivian.Selesai makan, Sonia dan Reza pulang untuk tidur siang sejenak. Sore harinya mereka berdua ke tepi danau untuk memancing. Saat matahari hampir terbenam, pelayan pun datang untuk bertanya kepada Reza mengenai lokasi pesta nanti malam.Akhirnya malam pun sudah tiba. Mereka semua sedang berkumpul untuk makan malam bersama. Di atas meja persegi panjang terdapat kain meja yang berwarna putih. Selain itu, terdapat juga lampu meja berwarna perak, peralatan makan yang berwarna emas, dan juga hidangan yang lezat. Alhasil membuat orang-orang merasa sangat santai.Matahari sudah terbenam. Lampu-lampu di sekitar mulai terang. Bahkan, tercium aroma wangi daging panggang dari kejauhan.Setelah berinteraksi selama beberapa hari ini, mereka semua sudah semakin akrab lagi. Mereka tidak lagi merasa sungkan, alhasil suasana pun terasa sang

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 188

    Vivian mengeluarkan kotak dadu dan sebuah buku. “Ini buku hukumannya!”Mellisa mengangguk. “Seru!”Sonia tentu tidak berpendapat lain.Pelayan segera datang untuk mengocok dadu. Vivian menebak angka dua, Mellisa menebak angka lima, dan Sonia pun menebak angka tujuh.Vivian berlagak tenang terus menatap Sonia dengan mengangkat-angkat alisnya, seolah-olah sedang menantangnya saja.Pelayan lalu membuka, dan kali ini Vivian pun kalah!Kemudian Vivian membuka buku hukuman sendiri. “Berpelukan dengan semua lelaki di tempat ini selama satu menit.”“Kalau orang yang kalah tidak bersedia menerima hukuman, dia diperbolehkan minum tiga gelas atau bernyanyi.”Vivian melebarkan matanya tanda dirinya sangat terkejut. Dia berani memeluk Rendi dan juga Maxwell, tapi tidak dengan Reza yang dingin itu. Dia saja tidak berani banyak bicara dengan Reza, mana mungkin berpelukan dengannya.Vivian tidak berani melakukannya. Jadi pada akhirnya, dia memilih untuk bernyanyi.Suara Vivian sangatlah merdu. Mellisa

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 189

    Reza menggenggam tangan Sonia, dan bertanya dengan lembut, “Apa?”Wajah Sonia langsung memerah. Dia mendekatkan mulutnya ke telinga Reza, dan berbicara dengan nada manja, “Peluk dan cium aku, ya?”Nada bicara Sonia sangat lembut, ditambah lagi dengan aroma alkohol yang tercium di diri Sonia, detak jantung Reza langsung berdegup kencang. Dia menatap Sonia, lalu tersenyum. “Tentu saja boleh!”Selesai berbicara, Reza menggendong Sonia ke atas pahanya, lalu mencium bibir Sonia.Suara sorak dan tawa terdengar dari sekeliling.Wajah Sonia terasa sangat panas. Awalnya dia mengira hanya ciuman biasa saja, siapa sangka Reza malah menciumnya dengan menghayati seperti di malam hari. Dia sama sekali tidak menghiraukan orang-orang yang melihatnya.Kepala Sonia sudah mulai pusing. Dia spontan menggenggam erat lengan Reza, memaksa dirinya untuk menenangkan diri. Sonia mendorong Reza dan menundukkan kepalanya sambil berkata, “Terima kasih.”Kemudian Sonia langsung kembali ke mejanya. Dia berlagak tena

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 190

    Setelah Sonia meninggalkan acara, Vivian dan Mellisa melanjutkan obrolan mereka. Tak lama kemudian, Mellisa pun sudah hampir kehilangan kesadarannya.Maxwell datang memeluk Mellisa ke dalam pelukannya, lalu berbicara dengan suara lembut, “Istriku sudah lama nggak mabuk. Kurasa dia pasti sangat gembira hari ini.”Vivian juga sudah minum banyak, tapi dia masih bisa tersenyum. “Hari ini semuanya juga sangat gembira.”Maxwell menundukkan sedikit kepalanya terhadap Rendi. “Aku antar istriku pulang dulu. Kita jumpa besok.”Rendi membalas dengan tersenyum, “Sepertinya istrimu sudah mabuk berat. Aku akan suruh Vivian untuk bantu kamu.”Selesai berbicara, Rendi langsung memberikan isyarat mata terhadap Vivian.Wajah Vivian awalnya memerah lantaran mabuk. Tapi saat ini wajahnya seketika memucat. Dia juga terbengong di tempat.Rendi masih tetap tersenyum. Dia lalu mendesak Vivian, “Kenapa? Pergi sana!”Kali ini Vivian baru merespons, “Oh.” Kemudian, dia bersama Maxwell memapah Mellisa kembali ke

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 191

    Setelah kembali ke vila tempat tinggal Vivian dan Rendi, Rendi masih belum tidur. Dia pun merasa terkejut ketika melihat keberadaan Vivian. “Kenapa kamu pulangnya secepat ini?”Vivian bersandar di pagar sambil tersenyum. “Sepertinya aku sudah mengecewakanku. Maxwell nggak tertarik sama aku.”Rendi merasa sangat kecewa dan juga aneh. “Kenapa bisa begini?”“Mungkin pesonaku masih kalah sama istrinya, makanya dia nggak ingin khianati istrinya.” Vivian mengangkat-angkat pundaknya, lalu berjalan ke dalam kamar. “Aku capek, aku tidur dulu.”Rendi juga tidak berkata lain. “Kamu pergi istirahat sana.”Vivian juga tidak membalas lagi, dan langsung masuk ke kamar. Begitu pintu kamar ditutup, dia langsung menangis untuk meluapkan kesedihannya.Keesokan harinya, Sonia bangun dan menyadari dirinya sedang berada di dalam pelukan Reza. Sepertinya semalam Sonia sudah terlalu kelewatan. Alhasil tubuhnya terasa tidak nyaman, dan bahkan kepalanya juga terasa sangat pusing.Reza membujuk Sonia untuk sarap

Latest chapter

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2125

    “Sudah hampir pukul sembilan!”Sonia mengerutkan keningnya dengan kesal. “Tadinya aku berencana bangun pagian untuk pergi ke rumah. Tandy sudah hampir ujian akhir semester. Aku ingin memeriksa bagian mana yang ketinggalan, biar bisa beri bimbingan belajar buat dia.”Sonia menengadah kepalanya menatap Reza, lalu berkata dengan tersenyum, “Aku ini bukan guru bimbel yang bertanggung jawab. Untung saja Kak Diana nggak marah.”Reza mencubit pipi Sonia. “Kamu itu guru bimbel yang direkrut dengan susah payah. Meski dia marah, dia juga bisa memendamnya saja.”“Kamu malah berani ngomong lagi! Dia melakukannya juga demi kamu!” dengus Sonia dengan ringan.“Kalau begitu, demi balas budi kepada Kak Diana, aku pergi ajari Tandy saja?”Sonia kepikiran dengan gambaran paman dan keponakan yang sedang mengajar dan belajar itu. Tiba-tiba dia tertawa.Reza menggendong Sonia. “Hari ini kita tidak pulang. Kamu sudah sibuk gara-gara masalah Hallie. Hari ini kita tidak usah melakukan apa-apa, kita kembali ke

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2124

    “Jangan kemari. Kalau tidak, kalian bukan hanya tidak bisa dirawat di rumah sakit saja, kalian bahkan tidak bisa tinggal di Kota Jembara lagi!” Nada bicara Reza terdengar datar. “Aku sudah cukup memberi kalian muka dengan membiarkan kalian tinggal di Kota Jembara. Seharusnya kamu mengerti!”“Aku mengerti! Aku mengerti!” Hendri berkata, “Aku tahu apa yang sudah aku lakukan. Aku mengerti kalau kamu berbelas kasihan kepada kami!”“Kalau kamu mengerti, mohon jauhi Sonia. Jangan ganggu dia lagi!”“Tuan Reza!” Hendri berkata dengan buru-buru, “Waktu itu aku mengantar Sonia untuk melakukan pernikahan bisnis dengan Keluarga Herdian. Sekarang hubungan kalian sebaik ini. Aku tergolong telah berbuat baik. Bisakah dilihat dari masalah itu, kamu membantuku sekali lagi?”Kening Reza berkerut. Dia berkata dengan suara dingin, “Kenapa Sonia bisa punya ayah sepertimu!”Hendri sungguh merasa malu. “Aku tidak menjadi seorang ayah yang baik. Aku sungguh bersalah pada Sonia. Aku berharap kelak aku memiliki

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2123

    “Meskipun jelek, aku tetap menyukainya!” Reza memeluk Sonia ke dalam pelukannya. “Aku tahu masalah hari ini di luar dugaan, tapi kalau kejadian ini terulang lagi, aku berharap kamu tidak maju ke depan lagi!”Bagaimana kalau barang itu adalah bom? Siapa tahu ….Sonia memiringkan kepalanya bersandar di pundak Reza. “Waktu itu, aku nggak berpikir terlalu banyak. Cella menargetkanku. Nggak mungkin aku melibatkan Hallie.”“Cella memang bodoh. Padahal dia tahu alasan Keluarga Tamara bisa menjadi seperti sekarang, dia masih saja berani untuk tidak melepaskanmu!” Tatapan Reza kelihatan dingin. “Dia itu takut aku akan melupakannya. Bagus juga dia bisa datang, aku tidak akan melepaskannya lagi!”Sonia tidak menganggap masalah Cella. “Cukup usir dia dari Kota Jembara saja. Jangan kotori tanganmu demi dia.”“Aku akan mengatasinya!” Reza mengecup wajahnya. “Tidurlah!”Sonia berbaring di atas ranjang. Reza juga ikut berbaring di sisinya. Dia meniup punggung tangan Sonia sembari merangkul Sonia ke da

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2122

    Aska memelototinya. “Saat siang tadi, kamu bilang kamu bisa mengambil keputusan!”Jemmy berkata dengan lantang, “Kamu malah percaya sama omonganku agar kamu menemaniku main catur?”Aska terdiam membisu.Jemmy tersenyum. “Jujur saja, kamu juga tahu sendiri temperamen Morgan. Apa kamu tidak takut Hallie akan menderita nantinya?”“Tidak takut. Aku merasa tenang bisa menikahkannya dengan keluargamu!” balas Aska.“Kamu baru saja menemukan Jeje. Sekarang kamu malah buru-buru ingin menikahkannya. Sebenarnya apa yang sedang kamu pikirkan?” Jemmy tersenyum dingin.Aska segera berkata, “Aku hanya ingin menetapkannya saja. Tentu saja aku tidak buru-buru dalam soal pernikahan.”“Tenang saja, cucuku itu masih belum punya pacar! Biarkan Julia pulang dulu, tes DNA lebih penting!” balas Jemmy.Saat mengungkit soal Julia, Aska pun tidak berbicara lagi.Di sisi tangga, Hallie yang sudah mengganti pakaian baru dan hendak menuruni tangga kedengaran perbincangan mereka berdua. Dia menggigit bibirnya dan ke

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2121

    Setelah tiba di bawah gedung apartemen, Theresia mengambil tasnya dan menuruni mobil. “Mengenai isi perbincangan hari ini, aku akan suruh anggotaku untuk memasukkannya ke dalam kontrak. Saat hari Senin nanti, aku akan kirimkan kontrak perpanjangan untuk kami. Setelah kamu baca dengan saksama, kamu baru kirim kembali kepadaku.”“Baik!” Roger tersenyum lembut.Roger ikut menuruni mobil. Dia melihat wanita yang sedang berpamitan dengannya, lalu spontan berkata, “There, kita sudah kenal selama ini. Seharusnya kamu mengerti perasaanku kepadamu, bisa tidak kamu beri aku satu kesempatan?”Roger mengeluarkan sebuah cincin berlian dari dalam sakunya. “Cincin ini sudah lama bersamaku, tapi aku nggak punya keberanian untuk mengutarakan perasaanku. There, hari ini mungkin aku sedikit gegabah, tapi aku pasti bukan impulsif!”Cuaca hari ini sangat dingin. Lampu jalan memancarkan cahaya dingin, memancar ke atas berlian. Bahkan, berlian itu juga terasa sedikit dingin.Theresia berkata dengan suara lem

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2120

    Morgan mengangguk. “Kalau begitu, kita pulang dulu!”Sonia berpesan, “Jangan beri tahu Kakek!”“Aku mengerti!” balas Morgan, lalu membalikkan tubuhnya pergi mengendarai mobilnya. Hallie berpamitan dengan Sonia, Theresia, dan yang lain, kemudian memasuki bangku samping pengemudi.Saat Theresia melihat mobil berjalan pergi, dia mengalihkan pandangannya, lalu bertanya pada Sonia, “Apa tanganmu sakit?”“Nggak sakit lagi. Hanya luka kecil saja. Kamu juga cepat pulang sana!” Sonia tersenyum tipis.Theresia berkata dengan khawatir, “Cella memang gila. Meski dia telah dibawa ke kantor polisi, dia juga nggak akan ditahan terlalu lama. Kamu sendiri mesti lebih hati-hati. Orang seperti itu biasanya akan melakukan hal tanpa memperkirakan akibatnya.”“Aku akan melakukannya!” balas Sonia.“Kalau begitu, aku pergi dulu!” Theresia melambaikan tangannya kepada Sonia. Dia memalingkan kepalanya melihat Roger. “Ayo, kita pergi.”Reza baru kembali dari menelepon. Dia berkata pada Sonia, “Kita ke rumah saki

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2119

    Sonia segera membalikkan tubuhnya. Dia menyadari di bawah cahaya gelap, sesosok bayangan tubuh menerjang ke sisinya dengan memegang dua botol asam sulfat di tangannya. Satu di kiri dan satu di kanan. Kemudian, dia melemparkannya satu per satu ke sisi Sonia dan yang lain.“Sayang!” Reza segera berlari menarik Sonia ke dalam pelukannya. Dia menggunakan mantelnya untuk membungkus Sonia.Pada saat bersamaan, tubuh besar Morgan juga berdiri di depannya. Ketika melihat Sonia ditarik pergi oleh Reza, dia langsung menarik tangan Theresia, memutarkan tubuhnya melindungi Theresia di dalam pelukannya.Pada akhirnya, hanya tersisa Hallie sendiri. Dia melihat dengan mata kepalanya sendiri botol asam sulfat di depan wajahnya.“Hallie!” Sonia mendorong Reza, langsung melompat untuk menendang botol asam sulfat, kemudian jatuh menindih di atas tubuh Hallie.Botol asam sulfat yang satu lagi melayang bergesekan dengan kepala mereka berdua, lalu menghantam ke atas mobil Reza. “Bamm!” Terdengar suara ledak

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2118

    Saat Morgan kembali ke ruangan VIP, Reza pun telah tiba.Tadinya Hallie duduk di samping Sonia. Begitu Reza datang, dia pun langsung duduk di samping Morgan.Saat melihat Morgan telah kembali, Hallie segera berkata dengan tersenyum, “Kak Morgan, masakan sudah datang, rasanya benar-benar enak!”Morgan tidak membalas, melainkan melihat Reza. “Kapan kamu datangnya?”“Baru saja!” Reza tersenyum tipis, lalu menuangkan segelas alkohol untuk Morgan. “Arak hasil fermentasi Bos. Coba dicicip!”Sonia berkata, “Aku juga ingin minum!”Reza menuangkan setengah gelas untuk Sonia. “Cuma segini saja.”Daripada tidak ada, Sonia juga tidak boleh serakah. Dia menuangkan setengahnya ke gelas Hallie. “Sebelumnya saat di Istana Fers, aku lihat kamu jago minum. Cuaca sudah dingin. Ayo, kita minum bersama untuk menghangatkan tubuh.”Hallie tersenyum malu. “Aku itu memaksakan diriku buat minum. Sebenarnya aku gampang mabuk.”Mereka minum sembari mengobrol. Saat Reza mengobrol dengan Morgan, dia juga tidak lupa

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2117

    Theresia mengangkat pandangannya dan tersenyum lembut. Seketika seperti angin musim semi yang membuat bunga-bunga bermekaran.Setelah menghabiskan sebatang rokok, Morgan melangkah ke sisi restoran. Saat melewati jendela sebelah, dia menoleh sekilas, ternyata adalah seorang pria. Dia juga mengenakan sweater biru dan kelihatan sangat muda.Setelah sekilas pandang, Morgan mengalihkan pandangannya kembali, lalu melanjutkan langkahnya.Sesampainya di dalam restoran dan melewati koridor, tiba-tiba pintu kayu di sebelah kanan terbuka. Morgan mengangkat kepalanya dan matanya berpapasan dengan mata gadis yang keluar dari pintu. Satunya kelihatan syok, sedangkan yang satu lagi menatap dengan tatapan penuh makna.Setelah mereka kencan buta, mereka tidak pernah saling berhubungan lagi. Hari ini adalah pertama kalinya mereka bertemu lagi.Ternyata selama berada di satu kota, pasti akan ketemu.Theresia duluan bersuara, “Kamu masih belum pergi?”Seingat Theresia, Morgan mengatakan dia hanya akan tin

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status