Yandi ingin sekali memaki Sonia. Kebetulan apaan?! Untuk apa Sonia malam-malam ke pelabuhan dan berpakaian seperti itu? Siapa juga yang bakal percaya!Setelah dokter datang memeriksa Yandi, Dokter berpesan beberapa hal yang perlu diperhatikan. Sonia pun mendengar dengan saksama, lalu menghafalnya.Saat Yandi melihat Dokter dan Sonia sedang berbicara, dia merasa Sonia sudah banyak berubah. Dia sudah tidak begitu mirip dengan dulu lagi.Jika Sonia adalah Sonia yang dulu, dia pasti tidak akan meladeni apa kata dokter.Baru saja dokter pergi, Yandi pun ingin pergi ke toilet. Hanya saja, Yandi lebih memilih untuk menahannya daripada memberi tahu Sonia.Sonia melirik Yandi sekilas, lalu menyuruh seorang perawat lelaki untuk memasuki kamar.Setelah bertahun-tahun bersama, Sonia sangat mengerti gerak-gerik dari Yandi.Perawat membantu Yandi ke toilet, lalu membantu membersihkan tubuhnya.Sonia kembali dengan menenteng sarapan, dia berkata, “Kalau kamu ingin buang air, kamu bisa langsung bilang
Sonia menatap Yandi dengan tenang, lalu berkata, “Aku tahu apa yang kamu pikirkan. Kamu merasa kita berdua seharusnya mati bersama dengan T-rex, ‘kan? Kita berdua masih hidup, makanya kamu merasa bersalah, dan sengaja hidup dengan sengsara. Dengan hidup seperti ini, kamu pun tidak lagi merasa bersalah terhadap T-rex dan yang lainnya!”Mata Yandi memerah, dan wajahnya berubah muram. “Bukannya seharusnya seperti itu? Kita bertujuh seharusnya senasib sepenanggungan. Tapi hanya mereka berlima saja yang mati, jadi atas dasar apa kita boleh hidup gembira?”“Jadi kamu benci aku karena hidupku bahagia? Maksudmu yang seharusnya mati itu aku, bukan T-rex?” ucap Sonia dengan suara serak.Yandi memalingkan kepalanya. “Aku nggak berpikir seperti itu!”“Kamu berpikir begitu!” Sonia melempar pisau buah ke atas selimut. “Bunuh aku saja! Setelah kamu bunuh aku, kamu baru bunuh diri. Kita bertujuh bisa berkumpul lagi!”Yandi memalingkan kepalanya, dan raut wajahnya berubah muram.Sonia menantang. “Bunuh
Pada hari Selasa, Jason pun kembali dari luar negeri. Dia sudah berjanji dengan Bondan dan yang lainnya untuk berkumpul bersama di Celestial Hotel.Pacar Jason, Chelsea, sengaja membawa teman-temannya untuk ikut meramaikan suasana.Saat hari masih belum gelap, mereka semua sudah berkumpul di Celestial Hotel. Saat Bondan dan yang lainnya masuk, tampak Chelsea dan teman-temannya sudah sampai. Mereka sedang mengobrol dengan gembiranya.Chelsea mengenakan terusan panjang seksi, dan tubuhnya terlihat sangat bahenol. Terlihat juga sepasang anting-anting permata berkilauan di telinganya.Setelah melihat Bondan, Chelsea langsung berdiri dan berkata dengan antusias tinggi, “Apa Kak Jason sudah datang?”Bondan membalas dengan tersenyum, “Bukannya Kak Jason lagi sama-sama kamu?”Chelsea membalas dengan suara manjanya, “Awalnya dia bilang mau jemput aku. Tapi dia tiba-tiba ada urusan, aku kira dia bakal datang bareng kalian!”Bondan berkata, “Mungkin bentar lagi!”Seorang teman wanita yang berada
“Ada yang ingin aku bicarakan dengan Bondan. Hadiahnya malaman, ya!” Jason tersenyum. “Kamu main dulu sana!”“Emm!” Chelsea melirik Jason sekilas, lalu melirik Yerin. Dia merasa sangat puas.Jason dan Bondan pergi berbicara di dalam ruang minuman, sedangkan Chelsea kembali mencari Helen dan yang lainnya. Suasana hatinya terasa sangat bagus, bahkan suaranya juga sudah semakin keras saja.Yerin menundukkan kepala, dan wajahnya menjadi pucat. Lantaran merasa tidak puas, dia meremas sofa yang didudukinya.Pacarnya Yusa membujuk dengan suara kecil, “Sepertinya Tuan Jason sayang banget sama Chelsea, untuk apa kamu melakukan semua ini?”Sejak Jason memasuki ruangan, dia tidak pernah sekali pun melirik Yerin. Jelas sekali bahwa dia sudah tidak memiliki perasaan apa-apa terhadap Yerin.“Tidak mungkin!” Yerin langsung menyeka air mata di sudut matanya. “Kak Jason, dia masih cinta sama aku. Dia sengaja berbuat begini untuk diperlihatkan kepadaku.”Sebelumnya pacarnya Yusa masih merasa kasihan ter
Chelsea mengangkat alisnya, dan tatapannya terlihat agak galak. “Kamu yang buat kesalahan, kamu malah nanya aku mesti gimana?”Kelly menundukkan kepalanya, dia bingung entah apa yang diinginkan pelanggan yang satu ini. Dia mengerutkan keningnya, “Kalau nggak, aku keluarkan bubble-nya?”Pacarnya Yusa juga mengenal Kelly, dia bertanya pada Yerin, “Bukannya dia itu sepupumu? Sepertinya Chelsea sengaja ingin persulit dia!”Yerin merasa malu untuk mengenal Kelly. Dia pun langsung mengatakan, “Apa hubungannya sama aku?!”Selesai berkata, Yerin langsung membalikkan tubuhnya, seolah-olah ingin putus hubungan dengan Kelly saja.Kelly mencari sebuah gelas yang bersih, lalu menuangkan teh ke dalamnya. Dia berjongkok sedikit, lalu memilih bubble dengan sendok.Chelsea bersandar di sofa sambil melirik Kelly, lalu lanjut bersenda gurau dengan Helen.Dari belakang tirai, Jason melirik ke depan, dan dia pun menemukan keberadaan Kelly. Dia mematikan rokoknya, dan raut wajahnya berubah sedikit serius.B
Helen tersenyum sinis sambil berkata, “Kamu bilang dia bukan adik sepupumu?”“Tentu saja bukan!” Yerin menatap Kelly dengan tatapan meremehkan. “Gimana ceritanya adik sepupuku bisa jadi kurir antar makanan?”Kelly tidak berkutik. Selama bekerja di toko, bukannya Kelly tidak pernah bertemu dengan pelanggan yang susah diatur. Hanya saja dia merasa sangat malu ketika dipermalukan di hadapan Jason.Selain menunduk, tidak ada yang bisa Kelly lakukan lagi. Dia lalu berkata dengan suara serius, “Aku bukan adik sepupunya Nona Yerin. Kalian sudah salah kenal, apa aku sudah boleh pergi?”Jason bertanya pada Chelsea, “Kamu masih emosi? Apa dia sudah boleh pergi?”Chelsea membalas dengan nada manja, “Sudahlah, berhubung aku lagi gembira, aku nggak persulit dia lagi.”“Chelsea-ku memang baik sekali!” Jason tersenyum lembut.“Aku cuma kasihan sama dia!” Chelsea membalas senyumannya.Ujung bibir Jason melengkung ke atas. Dia menyingkirkan tangan Chelsea, lalu berjalan ke sisi Kelly.Senyuman di wajah
Tangan Chelsea yang memegang hadiah itu terkaku. Dia langsung menatap Jason dengan wajah kebingungan. “Kak Jason, apa … apa maksudmu?”“Kita sudah berakhir!” Jason meletakkan kantongan ke tangan Chelsea. Dia melanjutkan ucapannya dengan suara dingin, “Suruh temanmu hapus foto Kelly. Kalau nggak, kamu tanggung akibatnya sendiri!”Selesai berbicara, Jason menarik Kelly yang kebingungan itu meninggalkan ruangan.Barang di tangan Chelsea langsung jatuh berserakan di lantai. Dia sangat panik saat ini. Chelsea spontan menjerit nama Jason, tapi lelaki itu tidak menggubrisnya sama sekali.Yerin berjalan kemari, lalu berkata dengan bangga, “Sekarang kamu tahu, ‘kan? Kak Jason nggak suka sama kamu, dia cuma main-main sama kamu!”Chelsea langsung menggampar Yerin. “Jadi kamu yang suruh sepupumu kemari? Kamu ingin jebak aku?!”Amarah Yerin yang ditampar itu pun langsung membeludak. Dia sengaja memancing emosi Chelsea. “Aku sengaja cari dia untuk kerjai kamu. Kak Jason begitu baik sama adik sepupuk
Jason mengambil sebungkus keripik kentang, lalu menumbuknya di atas kepala Kelly. “Jangan cemasin aku. Kita bukan orang yang sejenis. Kamu dan Chelsea juga berbeda. Yang kamu inginkan itu adalah ketulusan hati, sedangkan yang kuinginkan itu adalah kesenangan. Kamu harus mencintai pacarmu dengan baik. Kalau kamu bertemu cowok sepertiku, cepat lari, jangan sampai tertipu.”Setelah mendengar ucapan Jason, Kelly pun langsung tersenyum. Sebenarnya dia sadar bahwa dirinya dan Jason tidak tinggal di dunia yang sama.Mengenai masalah asmara, Kelly juga tidak punya waktu untuk memikirkannya.Kalau Kelly sudah mampu untuk berpacaran nanti, dia pasti akan mencari seseorang yang mencintainya. Seperti apa yang dikatakan di dalam dongeng, hanya mencintai orang itu sampai mati.Sepulangnya di rumah, Kelly mengganti pakaiannya, lalu masuk ke dapur untuk memasak. Sementara, Jason pergi ke ruang baca untuk menerima panggilan.Kelly sudah selesai memasak daging asam manis dan juga beberapa jenis makanan
“Meskipun jelek, aku tetap menyukainya!” Reza memeluk Sonia ke dalam pelukannya. “Aku tahu masalah hari ini di luar dugaan, tapi kalau kejadian ini terulang lagi, aku berharap kamu tidak maju ke depan lagi!”Bagaimana kalau barang itu adalah bom? Siapa tahu ….Sonia memiringkan kepalanya bersandar di pundak Reza. “Waktu itu, aku nggak berpikir terlalu banyak. Cella menargetkanku. Nggak mungkin aku melibatkan Hallie.”“Cella memang bodoh. Padahal dia tahu alasan Keluarga Tamara bisa menjadi seperti sekarang, dia masih saja berani untuk tidak melepaskanmu!” Tatapan Reza kelihatan dingin. “Dia itu takut aku akan melupakannya. Bagus juga dia bisa datang, aku tidak akan melepaskannya lagi!”Sonia tidak menganggap masalah Cella. “Cukup usir dia dari Kota Jembara saja. Jangan kotori tanganmu demi dia.”“Aku akan mengatasinya!” Reza mengecup wajahnya. “Tidurlah!”Sonia berbaring di atas ranjang. Reza juga ikut berbaring di sisinya. Dia meniup punggung tangan Sonia sembari merangkul Sonia ke da
Aska memelototinya. “Saat siang tadi, kamu bilang kamu bisa mengambil keputusan!”Jemmy berkata dengan lantang, “Kamu malah percaya sama omonganku agar kamu menemaniku main catur?”Aska terdiam membisu.Jemmy tersenyum. “Jujur saja, kamu juga tahu sendiri temperamen Morgan. Apa kamu tidak takut Hallie akan menderita nantinya?”“Tidak takut. Aku merasa tenang bisa menikahkannya dengan keluargamu!” balas Aska.“Kamu baru saja menemukan Jeje. Sekarang kamu malah buru-buru ingin menikahkannya. Sebenarnya apa yang sedang kamu pikirkan?” Jemmy tersenyum dingin.Aska segera berkata, “Aku hanya ingin menetapkannya saja. Tentu saja aku tidak buru-buru dalam soal pernikahan.”“Tenang saja, cucuku itu masih belum punya pacar! Biarkan Julia pulang dulu, tes DNA lebih penting!” balas Jemmy.Saat mengungkit soal Julia, Aska pun tidak berbicara lagi.Di sisi tangga, Hallie yang sudah mengganti pakaian baru dan hendak menuruni tangga kedengaran perbincangan mereka berdua. Dia menggigit bibirnya dan ke
Setelah tiba di bawah gedung apartemen, Theresia mengambil tasnya dan menuruni mobil. “Mengenai isi perbincangan hari ini, aku akan suruh anggotaku untuk memasukkannya ke dalam kontrak. Saat hari Senin nanti, aku akan kirimkan kontrak perpanjangan untuk kami. Setelah kamu baca dengan saksama, kamu baru kirim kembali kepadaku.”“Baik!” Roger tersenyum lembut.Roger ikut menuruni mobil. Dia melihat wanita yang sedang berpamitan dengannya, lalu spontan berkata, “There, kita sudah kenal selama ini. Seharusnya kamu mengerti perasaanku kepadamu, bisa tidak kamu beri aku satu kesempatan?”Roger mengeluarkan sebuah cincin berlian dari dalam sakunya. “Cincin ini sudah lama bersamaku, tapi aku nggak punya keberanian untuk mengutarakan perasaanku. There, hari ini mungkin aku sedikit gegabah, tapi aku pasti bukan impulsif!”Cuaca hari ini sangat dingin. Lampu jalan memancarkan cahaya dingin, memancar ke atas berlian. Bahkan, berlian itu juga terasa sedikit dingin.Theresia berkata dengan suara lem
Morgan mengangguk. “Kalau begitu, kita pulang dulu!”Sonia berpesan, “Jangan beri tahu Kakek!”“Aku mengerti!” balas Morgan, lalu membalikkan tubuhnya pergi mengendarai mobilnya. Hallie berpamitan dengan Sonia, Theresia, dan yang lain, kemudian memasuki bangku samping pengemudi.Saat Theresia melihat mobil berjalan pergi, dia mengalihkan pandangannya, lalu bertanya pada Sonia, “Apa tanganmu sakit?”“Nggak sakit lagi. Hanya luka kecil saja. Kamu juga cepat pulang sana!” Sonia tersenyum tipis.Theresia berkata dengan khawatir, “Cella memang gila. Meski dia telah dibawa ke kantor polisi, dia juga nggak akan ditahan terlalu lama. Kamu sendiri mesti lebih hati-hati. Orang seperti itu biasanya akan melakukan hal tanpa memperkirakan akibatnya.”“Aku akan melakukannya!” balas Sonia.“Kalau begitu, aku pergi dulu!” Theresia melambaikan tangannya kepada Sonia. Dia memalingkan kepalanya melihat Roger. “Ayo, kita pergi.”Reza baru kembali dari menelepon. Dia berkata pada Sonia, “Kita ke rumah saki
Sonia segera membalikkan tubuhnya. Dia menyadari di bawah cahaya gelap, sesosok bayangan tubuh menerjang ke sisinya dengan memegang dua botol asam sulfat di tangannya. Satu di kiri dan satu di kanan. Kemudian, dia melemparkannya satu per satu ke sisi Sonia dan yang lain.“Sayang!” Reza segera berlari menarik Sonia ke dalam pelukannya. Dia menggunakan mantelnya untuk membungkus Sonia.Pada saat bersamaan, tubuh besar Morgan juga berdiri di depannya. Ketika melihat Sonia ditarik pergi oleh Reza, dia langsung menarik tangan Theresia, memutarkan tubuhnya melindungi Theresia di dalam pelukannya.Pada akhirnya, hanya tersisa Hallie sendiri. Dia melihat dengan mata kepalanya sendiri botol asam sulfat di depan wajahnya.“Hallie!” Sonia mendorong Reza, langsung melompat untuk menendang botol asam sulfat, kemudian jatuh menindih di atas tubuh Hallie.Botol asam sulfat yang satu lagi melayang bergesekan dengan kepala mereka berdua, lalu menghantam ke atas mobil Reza. “Bamm!” Terdengar suara ledak
Saat Morgan kembali ke ruangan VIP, Reza pun telah tiba.Tadinya Hallie duduk di samping Sonia. Begitu Reza datang, dia pun langsung duduk di samping Morgan.Saat melihat Morgan telah kembali, Hallie segera berkata dengan tersenyum, “Kak Morgan, masakan sudah datang, rasanya benar-benar enak!”Morgan tidak membalas, melainkan melihat Reza. “Kapan kamu datangnya?”“Baru saja!” Reza tersenyum tipis, lalu menuangkan segelas alkohol untuk Morgan. “Arak hasil fermentasi Bos. Coba dicicip!”Sonia berkata, “Aku juga ingin minum!”Reza menuangkan setengah gelas untuk Sonia. “Cuma segini saja.”Daripada tidak ada, Sonia juga tidak boleh serakah. Dia menuangkan setengahnya ke gelas Hallie. “Sebelumnya saat di Istana Fers, aku lihat kamu jago minum. Cuaca sudah dingin. Ayo, kita minum bersama untuk menghangatkan tubuh.”Hallie tersenyum malu. “Aku itu memaksakan diriku buat minum. Sebenarnya aku gampang mabuk.”Mereka minum sembari mengobrol. Saat Reza mengobrol dengan Morgan, dia juga tidak lupa
Theresia mengangkat pandangannya dan tersenyum lembut. Seketika seperti angin musim semi yang membuat bunga-bunga bermekaran.Setelah menghabiskan sebatang rokok, Morgan melangkah ke sisi restoran. Saat melewati jendela sebelah, dia menoleh sekilas, ternyata adalah seorang pria. Dia juga mengenakan sweater biru dan kelihatan sangat muda.Setelah sekilas pandang, Morgan mengalihkan pandangannya kembali, lalu melanjutkan langkahnya.Sesampainya di dalam restoran dan melewati koridor, tiba-tiba pintu kayu di sebelah kanan terbuka. Morgan mengangkat kepalanya dan matanya berpapasan dengan mata gadis yang keluar dari pintu. Satunya kelihatan syok, sedangkan yang satu lagi menatap dengan tatapan penuh makna.Setelah mereka kencan buta, mereka tidak pernah saling berhubungan lagi. Hari ini adalah pertama kalinya mereka bertemu lagi.Ternyata selama berada di satu kota, pasti akan ketemu.Theresia duluan bersuara, “Kamu masih belum pergi?”Seingat Theresia, Morgan mengatakan dia hanya akan tin
Sonia tersenyum. “Mana lagi yang kamu suka? Pilih beberapa lagi.”Hallie segera menggeleng. “Yang satu ini sudah cukup mahal!”Pramuniaga memberi tahu Hallie mengenai cara perawatan perhiasan. Hallie mendengar dengan sangat serius, lalu bertanya dengan suara kecil, “Berapa harga perhiasan ini?”Pramuniaga berkata, “Anggota VIP biasanya dapat diskon 2%. Setelah diskon, harganya 31.320.000.000!”Hallie menarik napas dalam-dalam.Perhiasan terasa berat di tangannya.Dania mengantar kepergian mereka. Saat melihat Morgan yang menuruni mobil, dia pun berkata dengan kaget, “Kalian jadikan Tuan Morgan sebagai sopir kalian? Perhiasanku ini memang pantas dijual ke kalian!”Morgan tersenyum datar. “Nona Dania memang pintar bicara. Pantas saja Sonia bisa tenang menyerahkan semuanya untuk dikelolamu.”“Aku merasa sangat terhormat bisa mendapatkan kepercayaan Bos!” Dania tersenyum lembut. “Asalkan dia nggak mengusirku, seumur hidupku, aku akan mengikutinya!”Setelah mereka berbasa-basi sejenak, Soni
Setelah mencoba beberapa set, Hallie merasa semuanya sangat cantik dan tidak bisa mengambil keputusan. Akhirnya, dia jatuh hati pada satu set kalung yang didominasi oleh mutiara dan berlian merah muda.Kalungnya berupa rantai mutiara dengan liontin yang dihiasi tujuh berlian merah muda besar, tampak mewah dan elegan!Anting-antingnya juga satu set dengan desain mutiara dan berlian merah muda yang sama.“Ini cantik sekali. Aku suka yang ini!” Dalam sekilas mata, Hallie langsung jatuh cinta dengan set kalung ini.Pramuniaga berkata dengan sungka, “Maaf, Nona. Ini adalah barang andalan toko kami, hanya bisa dipesan khusus oleh pelanggan VIP tingkat atas. Sementara ini, kamu tidak bisa mencobanya.”Hallie melihat ke sisi Sonia. “Sayang sekali, padahal benar-benar cantik!”Sonia berkata kepada pramuniaga, “Keluarkan, biarkan dia mencobanya.”Pramuniaga tidak kenal dengan Sonia. “Maaf sekali, peraturannya memang seperti ini. Gimana kalau aku rekomendasi yang mirip.”Hallie terus menatap kalu