“Begini, dong!”Kedua mata Kelly berlinangkan air mata. Dia menatap Sonia, lalu berkata, “Sonia, aku sungguh beruntung bisa mengenalmu!”Sonia pun tersenyum, “Sama-sama, temanku.”Mereka berdua mengobrol beberapa saat, tiba-tiba Reza kembali menghubungi Sonia, bertanya Sonia sedang di mana?Kelly pun tersenyum. “Cepat pulang sana. Jangan bikin Paman Reza-mu mencemaskanmu!”Sonia mengakhiri panggilan membantu Kelly untuk merekrut perawat. “Kondisi tubuhmu masih lemas. Kamu perlu diopname selama beberapa hari. Kamu istirahat yang tenang, ya. Besok setelah habis ngajar, aku bakal datang jenguk kamu lagi.”“Emm, kamu nggak usah cemasin aku.” Kelly mengangguk.Sonia meninggalkan kamar pasien. Dia pergi membayar biaya rumah sakit, baru mengendarai mobil kembali ke Imperial Garden.…Jason sedang kumpul bersama klien. Pada sekitar jam sepuluh malam, Jason keluar dari ruangan VIP Nine Street Mansion. Dia berjalan ke dalam toilet sambil bertelepon.Saat Jason keluar, Yerin pun sedang menungguny
Saat ini, Yerin sudah ditindih di atas ranjang ruangan operasi. Dokter terkejut hingga tidak tahu harus berbuat apa. Salah satu pengawal yang berwajah serius berkata, “Segera jalankan operasi! Gugurkan anak di dalam kandungannya!”“Jangan! Jangan lukai anakku! Jangan!” Yerin tak berhenti meronta.Si lelaki menahan pundaknya, lalu menotok bagian leher Yerin, membuatnya langsung kehilangan tenaganya. Dia hanya bisa menatap sang dokter dengan tatapan putus asa.Raut wajah si dokter juga terlihat panik. Dia tidak berani bergerak dan juga tidak berani untuk tidak bergerak. Dia terpaksa berkata dengan waswas, “Aku akan lakukan pemeriksaan dulu!”Si dokter wanita membuka pakaian Yerin, mulai melakukan USG.Namun si dokter malah terbengong ketika melihat layar komputernya. Dia spontan melihat kedua lelaki berbadan kekar, lalu berkata, “Dia tidak sedang mengandung!”Kali ini, Yerin benar-benar sudah kehilangan semangat hidupnya. Ketika kepikiran reaksi emosi ketika si lelaki mengetahui kenyata
Sebelumnya Yandi pernah menempati rumah Juno. Setelah Yandi pindah, tidak ada yang menempati rumah itu lagi.Model rumah ini mirip dengan rumah Jason. Semuanya sudah dipersiapkan dengan lengkap. Jadi, Kelly bisa langsung tinggal di sana.“Nanti akan ada pembantu yang datang untuk beres-beres rumah. Jadi, kamu nggak usah bersihin apa-apa. Kamu cukup jaga diri kamu sendiri saja,” ucap Sonia, “Kamu tinggal di kamar utama saja!”“Aku di kamar tamu saja,” balas Kelly. Bagaimanapun, dia hanya menumpang tinggal di rumah orang lain.Sonia juga tidak berkata lain. Dia membantu Kelly untuk meletakkan barang bawaannya ke dalam kamar tamu.Kamar tamu juga sangat luas, ada balkon dan juga kamar mandi tersendiri.Sonia meletakkan barang bawaannya, lalu bertanya, “Apa kamu sudah mengundurkan diri dari pekerjaan kurir antar makanan?”“Sudah!” Kelly mengangguk. “Sekarang aku hanya bekerja di perusahaan saja. Aku akan mulai bekerja besok.”“Kesehatanmu lebih penting. Kalau kamu masih nggak enak badan, k
Artis baru itu bernama Thalia. Dia baru saja tamat kuliah. Aktingnya masih tergolong jauh jika dibandingkan dengan Gina. Dia sering melakukan kesalahan, hanya saja dia sangat berusaha keras. Sonia sering melihatnya sedang menghafal skenario dan latihan akting di pojok.Seorang reporter datang untuk berkunjung ke lokasi syuting. Dia mengambil foto dan rekaman di belakang layar. Tak lama kemudian, berita itu pun menjadi topik hangat.Tampak foto Gina dan Thalia sedang berjalan di pinggir jalan. Banyak netizen yang memuji kecantikan dan kegigihan dari Thalia. Sementara, foto Gina malah terlihat agak kabur bahkan kelima indranya tidak kelihatan jelas.Berita ini tentu memicu banyak komentar negatif netizen. Kebanyakan dari mereka sedang memarahi Thalia.[ Siapa lagi? Pansos, ya! ][ Dia kira Gina itu gampang diajak kompromi, ya? Dasar nggak tahu diri! ][Baru saja masuk ke dunia hiburan, malah sudah cari sensani. Kalau bukan karena aku suka sama film Sutradara Nathan, aku juga berharap dia
Sepertinya berkat ucapan Sonia, hubungan Thalia dengan Sonia pun semakin akrab lagi. Dia bahkan bisa menyuruh asistennya untuk mengambilkan kotak makan untuk Sonia. Ketika sedang senggang, dia pun akan mengobrol dengan Sonia.Setelah berhubungan sebanyak dua kali, Thalia menyadari Sonia adalah tipe wanita dingin. Jadi, dia tidak mengganggu Sonia lagi. Saat Sonia sedang melukis sketsa, Thalia pun duduk di sampingnya untuk membaca skenario atau menghafal dialognya saja.Tidak dipungkiri, Thalia memang sangat giat. Dia bukan hanya menghafal dialognya saja, dia bahkan menghafal dialog lawan mainnya. Thalia merasa dengan begitu dia akan lebih mendalami perannya dan bisa lebih berguna dalam aktingnya.Darren juga sering pergi mencari Sonia. Jadi, dia juga semakin akrab dengan Thalia.Sekarang, Sonia menghabiskan kebanyakan waktunya untuk makan siang di lokasi syuting. Terkadang dia juga akan makan di restoran Yandi. Thalia dan Darren terus menguntit ke mana perginya Sonia, lalu berebut untuk
Ketika sampai di akhir cerita, hampir semua penonton di bioskop meneteskan air mata. Begitu pula dengan Thalia, dia menangis hingga terisak-isak.Waktu itu tokoh utama mengandung anak si lelaki. Kehidupannya setelah melahirkan anak sangatlah menderita. Kemudian, si wanita baru bertemu dengan suaminya sekarang. Dia sungguh berterima kasih karena bisa menikah dengan lelaki ini.Si wanita bahkan tidak memberi tahu si tokoh utama lelaki … anak yang dibesarkan dia dan suaminya sekarang … sebenarnya adalah darah daging mereka.Mereka berdua berpisah, tidak lagi bertemu untuk selama-lamanya.…Film berdurasi dua jam ini selesai pada sekitar jam sepuluh malam.Reza sudah berdiri di depan untuk menunggu Sonia. Ketika melihat keberadaan Sonia, dia langsung menuruni mobil sambil mengambil jaket.Sonia masih belum menyadari kedatangan Reza. Dia membalikkan tubuhnya untuk berpamitan dengan Thalia.Thalia seketika tertegun ketika melihat lelaki bertubuh tinggi dengan wajah tampan di belakang Sonia.
Tatapan Sonia sangatlah jernih. “Kalau pada saat itu, kamu masih ingin mempertahankan anak ini, aku berjanji sama kamu, aku akan lindungi kamu meski Jason bersikeras ingin menggugurkan kandunganmu!”Kelly terus menatap Sonia. Beberapa saat kemudian, dia baru berkata, “Sonia, aku sudah buat keputusan. Aku ingin beri tahu dia!”Sonia mengangguk. “Akhir pekan ini semuanya akan berkumpul di Kasen. Kalau kamu sudah memutuskannya, kamu bisa beri tahu dia di sana.”“Emm!” Kelly mengangguk.Mungkin keputusan Kelly tergolong gegabah. Hanya saja, Kelly tidak ingin berpikir terlalu panjang lagi. …Keesokan harinya, Sonia pergi ke lokasi syuting.Pagi harinya, Sonia terus disibukkan dengan masalah busana. Ketika istirahat di siang hari, Thalia pergi mengambilkan nasi kotak untuk Sonia dan Darren, lalu mengajak mereka berdua untuk makan bersama.Asistennya Gina kembali dengan mengambil nasi kotak. Dia pun berkata dengan kesal, “Hubungan si Thalia sama Sonia bagus juga. Sepertinya dia tahu ada Pak
Thalia berkata dengan kegirangan, “Teman dari kecil?”“Bukan, hanya pernah melakukan sesuatu bersama.”“Oh!” Thalia terlihat iri. “Biasanya Pak Reza suka ngapain? Apa benar setiap harinya dia akan menghadiri pesta malam mewah, acara amal …. Ke mana-mana selalu naik pesawat pribadi? Bisa keluarin uang triliunan dengan gampangnya?”Sonia tersenyum. “Kamu tahu dari mana?”“Dari novel!” balas Thalia dengan wajah lugunya.Tiba-tiba Sonia kepikiran dengan Yeni, dia pun tersenyum. “Nggak. Biasanya dia sibuk sekali, jarang hadir dalam acara pesta begitu. Mengenai uang triliunan itu, itu memang benar. Hanya saja, uang itu untuk investasi bisnis.”Tiba-tiba Thalia kepikiran sesuatu, lalu berkata, “Dengar-dengar Pak Reza adalah salah satu sponsor dalam film kali ini. Pantas saja Pak Delon dan yang lainnya baik banget sama kamu!”Darren langsung menyela, “Pak Delon dan yang lain bisa bersikap baik sama Sonia juga bukan karena Pak Reza. Semuanya karena kemampuan dari Sonia. Lagi pula, mereka juga m
Jemmy berkata, “Besok aku akan pulang ke Kota Atria!”Sonia mengangkat kepalanya dengan syok. “Kamu tidak tunggu Bibi Julia?”Jemmy menggeleng. “Setelah kulihat-lihat, seharusnya Julia tidak akan pulang dalam waktu dekat.”Sonia tidak paham. “Bukannya Bibi Julia sangat peduli dengan putrinya? Kalau dia tahu sudah ditemukan, kenapa dia nggak langsung pulang?”Meskipun pameran lukisan itu sangat penting, seharusnya tidak sepenting putrinya, ‘kan?“Aku tidak tahu!” Jemmy meletakkan sebuah pion, lalu berkata dengan serius, “Beberapa tahun lalu, Aska juga menemukan petunjuk Jeje. Setiap kalinya dia selalu dengan tidak sabaran untuk memberi tahu Julia, tapi hasil tes DNA selalu bukan. Jadi, Julia sudah tidak percaya lagi dengan Aska. Dia pasti mengira kali ini Aska lagi membohonginya lagi.”Sonia merasa syok. “Ternyata begitu!”Morgan yang berada di samping berkata, “Kali ini berbeda. Kakek Aska benar-benar menganggap Hallie sebagai cucunya!!”Sonia memegang pion sembari berpikir, kemudian d
Reza kembali melilit leher Sonia dengan syal. “Hari ini cuaca dingin. Jangan sembarangan pergi di sore hari. Nanti setelah pulang kerja, aku akan jemput kamu di rumah Tuan Aska.”“Emm!” Sonia mengangguk.Reza juga mengecup kening Sonia.Mereka berdua mengendarai mobil masing-masing, berpisah di area parkiran bawah tanah. Sonia mengendarai mobil menuju ke rumah Aska.Saat di perjalanan, Sonia menerima pesan dari Ranty. Isinya berupa sebuah berita.Sonia membuka untuk membacanya. Isinya adalah berita penangkapan Welly atas perbuatan pemindahan dana perusahaan, menerima suap, dan juga berjudi.Ada juga reporter yang melaporkan kondisi terkini Keluarga Dikara. Keluarga Dikara telah bangkrut. Perusahaan dan semua aset telah disegel. Keluarga konglomerat selama ratusan tahun itu telah menjadi sejarah di Kota Jembara.Di bawah berita, ada banyak suara orang yang bersenang-senang atas penderitaan mereka dan juga suara makian. Sonia tidak melihat lagi. Dia menurunkan ponselnya, lalu fokus dalam
Reza melihat kondisi mobil di depan sana, lalu berkata dengan tersenyum datar, “Kamu merasa dia terlalu buru-buru, kamu pun merasa tidak nyaman?”Sonia menggeleng. “Kalau jadi orang lain, mereka juga ingin tahu identitas dirinya sendiri, nggak sabar untuk bisa bertemu dengan anggota keluarganya sendiri. Masalah ini adalah masalah yang wajar. Kita nggak boleh menyalahkannya. Aku hanya lihat Pak Guru dan Hallie begitu gembira, aku jadi merasa sangat khawatir kalau Hallie bukan anak dari Bibi Julia.”“Kalau begitu, segera lakukan tes DNA, tidak usah menunggu sampai putri Tuan Aska pulang,” ucap Reza, “Kalau ditunda semakin lama, semuanya akan semakin merepotkan.”Aska sudah menganggap Hallie sebagai cucu luarnya. Dia telah memberikan banyak perasaan kepada Hallie. Semakin lama, perasaan akan semakin mendalam, rasa kecewa juga akan semakin bertambah besar.Sonia memberi tahu maksud Jemmy kepada Reza. “Kakek sudah mengatakannya dengan sangat jelas. Pak Guru ingin menggunakan Hallie untuk me
Selesai makan, pelayan membereskan kamar tamu untuk Hallie.Rose mengambil pakaian tidur dari kamarnya untuk diberikan kepada Hallie. “Pakaian tidur ini baru kubeli. Aku masih nggak pernah mengenakannya. Kamu coba dulu, cocok nggak? Tinggi badan kita hampir imbang, seharusnya nggak masalah.”“Nggak usah. Aku lihat ada jubah tidur di dalam lemari!” balas Hallie dengan tersenyum.“Nggak nyaman kalau tidur pakai jubah tidur. Kamu pakai ini saja. Nggak usah sungkan sama aku!” ucap Rose.“Bukan sungkan! Kelak ini adalah rumahku. Mana mungkin aku akan bersikap sungkan?” Hallie tersenyum. “Aku cuma nggak suka pakai pakaian orang lain.”Senyuman di wajah Rose langsung terkaku. “Oh, begitu, ya. Baiklah, kamu pakai jubah tidur dulu. Besok aku bawa kamu jalan-jalan untuk beli yang baru.”“Oke, maaf sudah merepotkanmu!” Kedua mata Hallie berkilauan. Dia bertanya dengan tersenyum, “Rose, apa kamu tinggal di sini?”Rose membalas, “Bukan, terkadang aku akan tinggal beberapa hari di sini untuk menemani
Morgan menyipitkan matanya, lalu memutar bola matanya untuk melihat Sonia. Keningnya kelihatan sedikit berkerut.Sonia segera berkata dengan tersenyum, “Oke, oke, aku nggak tanya lagi. Aku nggak tanya lagi, deh!”Usai berbicara, Sonia bergumam sendiri, “Bisa jadi Theresia juga nggak suka sama kamu. Dia itu berkompeten dan juga cantik, entah ada berapa cowok yang lagi mengejarnya!”Raut wajah Morgan langsung berubah muram. “Apa hubungannya dia dikejar berapa banyak cowok sama aku?”Sonia berkata, “Nggak ada hubungannya. Kalian memang sudah nggak ada hubungan lagi!”Morgan terdiam membisu.Mereka berdua mengobrol beberapa saat mengenai masalah Hallie. Ada sebuah mobil masuk ke dalam gerbang. Ujung bibir Sonia spontan melengkung ke atas. “Reza sudah datang. Aku ke sana sebentar.”Morgan berkata, “Aku akui pilihanmu waktu itu memang benar. Kamu pacaran dengan baik. Jangan kecewain dia!”Sonia tersenyum, lalu mengangguk dengan serius. “Pasti!”“Pergi sana!”“Emm.”Sonia berjalan ke sisi mobi
Kedua mata Sonia berkilauan. Mengenai alasannya, sepertinya dia bisa menebaknya.Jemmy melanjutkan, “Aska merindukan Julia. Dia ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk memanggil Julia pulang. Kalau dia melakukan tes DNA sekarang, kemudian ternyata Hallie bukan Jeje, apa dia masih punya alasan untuk memanggil Julia pulang?”Kening Sonia berkerut. “Bagaimana kalau bukan? Apa Bibi Julia akan merasa ditipu oleh Pak Guru? Dia akan semakin membenci Pak Guru saja?”Jemmy menghela napas. “Selama beberapa tahun ini, mereka juga bukannya tidak pernah salah. Aska tidak bisa berpikir panjang lagi. Dia hanya ingin bertemu dengan Julia.”Ponsel Sonia berdering. Dia melihat Sonia sekilas, lalu pergi ke samping untuk mengangkat telepon. “Paman Reza!”Reza bertanya, “Kamu lagi di mana?”“Aku lagi di rumah Pak Guru!”“Aku ke sana sekarang!” Reza sedang mengendarai mobil. “Oh, ya, tadi Ibu telepon aku. Katanya tadi sore Hallie keluar, katanya mau jalan-jalan di sekitar. Hanya saja, dia masih belum pulang.
Hallie menggeleng. “Ketika aku melihat Kakek Aska, aku merasa sangat akrab sama dia. Aku punya firasat. Kakek Aska itu kakek luarku!”Aska menatap Hallie dengan ramah. “Anak baik. Selama beberapa tahun ini, kamu pasti sudah hidup menderita di luar sana. Setelah ibumu kembali, dia pasti akan merasa sangat gembira.”“Ibuku?” tanya Hallie dengan penasaran.“Iya, aku sudah menghubungi ibumu. Dia akan segera kembali!” Suara Aska terdengar terisak-isak. “Selama beberapa tahun ini, dia tidak menikah lagi juga demi menunggumu!”Mata Hallie memerah. “Aku berharap aku bisa segera bertemu dengan Ibu!”Saat mereka semua melanjutkan obrolan mereka, langit sudah gelap. Morgan pun telah pulang. Aska segera menceritakan masalah Hallie kepadanya.Sejak kecil, Morgan sering mendengar Aska menceritakan soal Jeje. Tidak disangka setelah bertahun-tahun, malah masih bisa ditemukan.Terlebih, Sonia malah menemukannya di Hondura. Semua ini terlalu kebetulan!Morgan pun menatap Sonia dengan tatapan syok.Sonia
Sonia makan siang bersama Ranty.Saat makan, mereka berdua terus membahas soal Morgan dan Theresia. Satunya tampan dan satunya cantik. Ranty merasa sangat percaya diri terhadap perjodohannya kali ini.Di satu sisi, Sonia berharap semua bisa berjalan sesuai dengan kemauan Ranty. Namun di sisi lain, akal sehatnya memberitahunya bahwa mereka berdua tidak memungkinkan!Tentu saja Ranty tidak ingin menghancurkan rasa optimis Ranty.Selesai makan, Ranty menerima panggilan dari perusahaan. Dia pun mesti kembali ke perusahaan untuk mengurus pekerjaannya. Kebetulan Sonia juga menerima panggilan dari Mandy. Ada dua lembar desain yang memerlukan sarannya. Mandy meminta bantuan Sonia untuk merevisinya.Sonia kembali ke Imperial Garden. Setelah dia merevisi dua lembar desain, waktu setengah hari pun telah berlalu. Sonia ingin menelepon abangnya untuk menanyakan hasil kencan buta. Belum sempat dia menelepon, tiba-tiba dia menerima panggilan dari Aska.“Pak Guru!” Sonia meregangkan tubuhnya, lalu berj
“Emm, aku tidur siang!” Theresia meregangkan tubuhnya.Nada bicara Theresia begitu terang-terangan. Ranty pun tidak berpikir kebanyakan. Dia hanya bertanya, “Bagaimana dengan pertemuan tadi siang?”Theresia terdiam sejenak, lalu berkata dengan tersenyum, “Sepertinya nggak begitu cocok.”Morgan membangkitkan tubuhnya, lalu bersandar di atas ranjang melihat ke sisi wanita yang sedang bertelepon. Dia yang membungkus tubuhnya dengan jubah tidur sedang membelakangi Morgan dan berkata pada orang di ujung telepon bahwa mereka berdua tidak cocok.“Nggak cocok?” Ranty merasa agak kecewa. “Kenapa? Apa kamu nggak suka sama dia? Atau dia yang nggak suka sama kamu?”Theresia berkata dengan nada bercanda, “Kami saling nggak suka.”“Jadi, kalian nggak nonton opera?”“Nggak!”“Kakak temanku memang lebih besar beberapa tahun dari kamu, tapi nggak kelihatan sama sekali. Apalagi dia itu orangnya agak kalem. Dia bukan nggak suka sama kamu. Kalau kamu punya perasaan sama dia, aku rasa kalian bisa coba untuk