Johan memejamkan matanya menghirup aroma parfum di tubuh Frida. Dia pun bertanya dengan kesal, “Apa kamu berpacaran dengan No Word?”Frida terdiam sejenak, lalu membalas, “Nggak!”“Jadi, kenapa kamu pergi pacaran tiap hari?” Terdengar kekesalan dari nada bicara Johan.Frida membalas dengan datar, “Aku sudah menolaknya. Aku keluar karena kami lagi mengembangkan sebuah aplikasi. Dia kerja kantoran, jadi cuma ada waktu di malam hari.”“Pokoknya nggak boleh! Aku nggak suka kamu bersama dia!” Johan mendengus dingin.“Kenapa nggak suka?”Johan mengembuskan napasnya di telinga Frida, lalu berkata, “Kamu itu punyaku.”Tiba-tiba tubuh Frida terkaku. Namun, dia segera menenangkan dirinya. “Johan, besok kalau kamu ingat dengan ucapanmu malam ini, kamu pasti akan menyesalinya.”Lengan Johan menopang di atas dinding. Dia mengangkat kepalanya dengan perlahan menatap mata Frida. Tatapannya terlihat agak linglung. “Frida ….”“Emm,” balas Frida sambil menundukkan kepalanya.“Aku ingin menciummu.” Johan
Selama beberapa hari ini Tandy disibukkan dengan ujian akhir semesternya. Hari ini, akhirnya dia bebas!Ujian akhir semester telah berakhir, Sonia juga tidak perlu mengajar Tandy di akhir pekan lagi. Begitu hasil ujian diumumkan, Diana pun menghubungi Sonia untuk menyampaikan rasa terima kasihnya. Dia bertanya kapan Sonia akan pulang ke rumahnya untuk kumpul hari raya dengan keluarganya, dia ingin mempersiapkan sedikit buah tangan untuk dibawa pulang Sonia.Setelah panggilan diakhiri, Sonia pun menerima transfer bonus dari Diana.Jujur saja, Sonia sungguh kaget ketika melihat nominalnya. Dia kembali menelepon Diana mengatakan nominal itu terlalu besar.Diana malah berkata dengan tersenyum, “Tidak banyak sama sekali. Semua sesuai dengan perjanjian kita. Awalnya Ibu ingin aku membelikan hadiah untukmu, tapi aku tidak tahu kamu suka perhiasan yang bagaimana. Jadi, aku transfer saja uangnya. Kamu bisa beli apa pun dengan uang itu.”Sonia menolak beberapa kali, tetapi Diana masih bersikeras
Erline melirik sekeliling. “Kecilkan suaramu. Jangan sampai kedengaran sama si Celine.”“Dia lagi makan di luar!” balas Kally dengan suara kecil, “Dia hanya asistennya Pak Reza. Memangnya dia berhak ikut campur sama kehidupan pribadi Pak Reza!”Erline menarik Kally untuk duduk. “Tadi Pak Reza suruh aku pesan makanan untuk dua orang. Dia juga memesan sup ayam kolagen, sepertinya untuk Nona Sonia.”“Sudah pasti!” Kally kegirangan hingga kedua matanya berkilauan. “Aduh! Pengin banget nonton di dalam!”“Aku juga!”Mereka berdua sungguh penasaran dengan kelanjutan cerita di dalam ruangan sana.Di dalam ruangan, Reza menarik Sonia untuk duduk di atas pangkuannya, lalu menunduk mencium keningnya. “Dingin tidak?”“Nggak, kok. Tadi aku bawa mobil sendiri.” Sonia tersenyum.Reza menggendongnya. “Ayo kita makan.”“Nggak buru-buru. Kamu kerja dulu.” Sonia memeluk leher Reza.“Kalau kamu di sini, mana mungkin aku bisa fokus kerja.” Reza tersenyum lembut, menggendongnya ke sisi sofa.“Sebelumnya sia
Sonia sedang duduk di atas pangkuan Reza. Ketika mendengar suara pintu dibuka, Sonia langsung terbelalak dan segera membalikkan kursi.Ketika Celine masuk, kebetulan dia melihat kursi sedang dalam keadaan diputar.Meja kerja yang besar itu menutupi kaki Sonia. Celine hanya dapat melihat bayangan punggung Reza. Dia spontan melirik ke sisi lain, lalu tampak tas dan beberapa sketsa di atas meja tamu. Namun, tidak ditemukan bayangan Sonia.Sonia lagi tidak berada di ruangan? Ke mana dia?Sonia sedang memeluk pinggang Reza sambil berondok di depan dada Reza. Reza yang tersenyum lantaran merasa lucu itu malah dibelalaki oleh Sonia.Reza bertanya, “Ada urusan apa?”Celine pun terbengong. Si lelaki membelakanginya dan berbicara dengan suara seraknya. Suara itu malah terdengar sangat seksi bagi Celine. Jantungnya berdegup kencang. Dia pun menarik napas dalam-dalam, lalu bertanya, “Pak Reza, di mana … Nona … Sonia?”“Ada urusan apa kamu mencarinya?” Suara Reza berubah dingin. Dia menunduk meliha
Jason melihat Bondan, alhasil Bondan pun mengerti dan langsung berkata, “Bagaimana kalau kita makan di Restoran Jade saja, ya? Sepertinya menu kepiting di sana enak juga.”Kali ini, Jason melirik Reza. “Bagaimana menurutmu? Kalau kamu nggak ingin makan ikan, bagaimana kalau kita makan kepiting?”Raut wajah Reza kembali normal. Dia mengangguk dengan pelan. “Boleh!”Jason pun langsung tersenyum, lalu berpesan pada Bondan, “Telepon Restoran Jade, suruh mereka sisakan kepiting ukuran paling jumbo untuk kita.”Bondan pun tersenyum. “Oke!”Mereka bermain kartu sejenak. Saat ini, Johan juga sudah kembali dari pelabuhan. Dia menggantikan Bondan untuk bermain dua ronde. Dengar-dengar malam ini mereka akan makan malam di Restoran Jade. Dia pun pergi ke balkon untuk menelepon Gina.Jarang-jarang Reza tidak membawa Sonia untuk berkumpul. Dia merasa ini adalah sebuah kesempatan yang sangat bagus.Tentu saja, Johan datang kesiangan. Dia tidak kedengaran percakapan mereka sebelumnya, tentu saja dia t
Reza terlihat tidak acuh. “Masalah itu sudah berlalu lama. Aku tidak ingat lagi!”“Tapi aku mengingatnya dengan sangat jelas! Sewaktu pulang kuliah, aku pun menceritakan masalah ini sama ibuku. Kata Ibu, kalau kamu bisa menjadi menantunya, setelah aku tamat kuliah nanti, dia akan mempersiapkan mahar untukku,” ucap Gina dengan nada bercanda.Raut wajah Reza berubah muram. Dia tidak lagi berbicara.Gina pun hanya tersenyum. Menyadari Reza tidak tertarik dengan cerita masa lalunya, dia pun mengalihkan topik pembicaraan dengan canggung, “Oh ya, kakak sepupuku juga pernah masuk militer. Tugasnya adalah untuk menjalankan misi negara. Dia sudah lama nggak pulang ke rumah. Dengar-dengar belakangan ini dia akan pulang, nanti aku akan kenalkan kalian. Siapa tahu kalian saling kenal!”Reza mengangguk. “Emm.”“Reza.” Baru saja Gina hendak berbicara, Reza malah berdiri dan berjalan pergi.Alhasil, Gina tidak bisa melanjutkan ucapannya dan merasa sangat canggung. Melihat bayangan punggung si lelaki,
Reza berpikir sejenak, lalu berkata dengan tersenyum datar, “Sebenarnya aku tidak mempermasalahkannya. Lagi pula, kondisi kami sekarang juga tidak ada bedanya dengan menikah. Hanya saja, dia ingin menikah, tentu saja aku akan mengikuti kemauannya.”Bahkan, Reza juga ingin mempublikasi hubungan mereka. Jadi, mereka tidak perlu bersembunyi. Jika menikah akan membahagiakan Sonia, Reza juga tidak keberatan. Sebab, dia tahu setiap wanita suka mengikat pernikahan demi rasa aman.Jason pun tersenyum. Dia merenung sejenak, lalu berkata, “Aku merasa Sonia bukanlah tipe wanita yang akan memaksamu untuk menikah.”Reza mengembuskan asap rokok. “Dia pernah mengungkit dua kali.”Kening Jason spontan berkerut. Dia pun tidak melanjutkan omongannya. Mereka berdua berbicara sejenak, baru kembali ke ruangan.Di ruangan sebelah, asisten Sutradara Nathan datang berbisik di sampingnya. Raut wajah Nathan langsung berubah. Dia memanggil supervisor dan wakil sutradara untuk keluar ruangan.Ada banyak orang yan
Setelah selesai berbicara, Nathan pun terbengong. Dia tidak menyangka Gina juga berada di ruangan.Sementara itu, Gina sedang duduk di samping Reza, lalu menyalakan rokok untuknya. Dari sudut pandang di depan pintu, terlihat bahwa jarak mereka berdua sangatlah dekat.Nathan spontan melirik ke sisi Sonia. Dia merasa mereka datang tidak tepat pada waktunya!Reza mengangkat kepalanya dan langsung menemukan Sonia di dalam kerumunan. Dia merasa gugup, refleks mencabut rokok dari mulutnya.Gina duduk di tempat layaknya tidak terjadi apa-apa. Beberapa saat kemudian, Gina berdiri, lalu berkata dengan tersenyum, “Pak Nathan, Pak Leka, kalian juga makan di sini, ya?”Nathan membalas dengan tersenyum, “Iya, dengar-dengar kamu dan Pak Reza sedang makan di sini. Jadi, kami datang untuk memberi salam.”Kemudian, Nathan berjalan pergi menuangkan segelas alkohol ke gelas Reza. “Terima kasih atas bantuan Pak Reza selama satu tahun ini. Aku bersulang untukmu.”Tatapan Reza beralih dari wajah Sonia. Nada
Setelah mencoba beberapa set, Hallie merasa semuanya sangat cantik dan tidak bisa mengambil keputusan. Akhirnya, dia jatuh hati pada satu set kalung yang didominasi oleh mutiara dan berlian merah muda.Kalungnya berupa rantai mutiara dengan liontin yang dihiasi tujuh berlian merah muda besar, tampak mewah dan elegan!Anting-antingnya juga satu set dengan desain mutiara dan berlian merah muda yang sama.“Ini cantik sekali. Aku suka yang ini!” Dalam sekilas mata, Hallie langsung jatuh cinta dengan set kalung ini.Pramuniaga berkata dengan sungka, “Maaf, Nona. Ini adalah barang andalan toko kami, hanya bisa dipesan khusus oleh pelanggan VIP tingkat atas. Sementara ini, kamu tidak bisa mencobanya.”Hallie melihat ke sisi Sonia. “Sayang sekali, padahal benar-benar cantik!”Sonia berkata kepada pramuniaga, “Keluarkan, biarkan dia mencobanya.”Pramuniaga tidak kenal dengan Sonia. “Maaf sekali, peraturannya memang seperti ini. Gimana kalau aku rekomendasi yang mirip.”Hallie terus menatap kalu
Setelah Aska melihat kepergian mereka, dia duduk di posisi Sonia tadi, lalu berkata dengan tersenyum, “Lebih baik kamu saja yang menemaniku. Anak muda tidak punya kesabaran. Jadi, kamu mesti melihat dengan jelas, kelak aku bisa menemanimu lebih lama. Kamu mesti segera menyadari hal ini, jangan sering memancing emosiku!”Jemmy membereskan catur sembari berkata dengan suara datar, “Kita masih belum memastikan kalau Hallie adalah putrinya Julia, bukannya kamu terlalu terburu-buru?”Raut wajah Aska menjadi serius. “Jemmy, sudah 20 tahun. Kalau Hallie bukan cucuku, apa kamu merasa Jeje masih bisa ditemukan lagi?”Jemmy mendengus. “Jadi, kamu tidak peduli dengan kesalahan itu?”Kening Aska berkerut. “Kesalahan apa? Setidaknya sekarang kemungkinan Hallie itu cucuku. Salah, kemungkinan besar dia itu cucuku.”Jemmy menghela napas. “Aku takut kamu akan kecewa!”Aska melambaikan tangannya. “Sudah bertahun-tahun, aku juga sudah sering kecewa. Hallie itu seorang anak malang. Seperti yang kamu katak
Jemmy berkata, “Besok aku akan pulang ke Kota Atria!”Sonia mengangkat kepalanya dengan syok. “Kamu tidak tunggu Bibi Julia?”Jemmy menggeleng. “Setelah kulihat-lihat, seharusnya Julia tidak akan pulang dalam waktu dekat.”Sonia tidak paham. “Bukannya Bibi Julia sangat peduli dengan putrinya? Kalau dia tahu sudah ditemukan, kenapa dia nggak langsung pulang?”Meskipun pameran lukisan itu sangat penting, seharusnya tidak sepenting putrinya, ‘kan?“Aku tidak tahu!” Jemmy meletakkan sebuah pion, lalu berkata dengan serius, “Beberapa tahun lalu, Aska juga menemukan petunjuk Jeje. Setiap kalinya dia selalu dengan tidak sabaran untuk memberi tahu Julia, tapi hasil tes DNA selalu bukan. Jadi, Julia sudah tidak percaya lagi dengan Aska. Dia pasti mengira kali ini Aska lagi membohonginya lagi.”Sonia merasa syok. “Ternyata begitu!”Morgan yang berada di samping berkata, “Kali ini berbeda. Kakek Aska benar-benar menganggap Hallie sebagai cucunya!!”Sonia memegang pion sembari berpikir, kemudian d
Reza kembali melilit leher Sonia dengan syal. “Hari ini cuaca dingin. Jangan sembarangan pergi di sore hari. Nanti setelah pulang kerja, aku akan jemput kamu di rumah Tuan Aska.”“Emm!” Sonia mengangguk.Reza juga mengecup kening Sonia.Mereka berdua mengendarai mobil masing-masing, berpisah di area parkiran bawah tanah. Sonia mengendarai mobil menuju ke rumah Aska.Saat di perjalanan, Sonia menerima pesan dari Ranty. Isinya berupa sebuah berita.Sonia membuka untuk membacanya. Isinya adalah berita penangkapan Welly atas perbuatan pemindahan dana perusahaan, menerima suap, dan juga berjudi.Ada juga reporter yang melaporkan kondisi terkini Keluarga Dikara. Keluarga Dikara telah bangkrut. Perusahaan dan semua aset telah disegel. Keluarga konglomerat selama ratusan tahun itu telah menjadi sejarah di Kota Jembara.Di bawah berita, ada banyak suara orang yang bersenang-senang atas penderitaan mereka dan juga suara makian. Sonia tidak melihat lagi. Dia menurunkan ponselnya, lalu fokus dalam
Reza melihat kondisi mobil di depan sana, lalu berkata dengan tersenyum datar, “Kamu merasa dia terlalu buru-buru, kamu pun merasa tidak nyaman?”Sonia menggeleng. “Kalau jadi orang lain, mereka juga ingin tahu identitas dirinya sendiri, nggak sabar untuk bisa bertemu dengan anggota keluarganya sendiri. Masalah ini adalah masalah yang wajar. Kita nggak boleh menyalahkannya. Aku hanya lihat Pak Guru dan Hallie begitu gembira, aku jadi merasa sangat khawatir kalau Hallie bukan anak dari Bibi Julia.”“Kalau begitu, segera lakukan tes DNA, tidak usah menunggu sampai putri Tuan Aska pulang,” ucap Reza, “Kalau ditunda semakin lama, semuanya akan semakin merepotkan.”Aska sudah menganggap Hallie sebagai cucu luarnya. Dia telah memberikan banyak perasaan kepada Hallie. Semakin lama, perasaan akan semakin mendalam, rasa kecewa juga akan semakin bertambah besar.Sonia memberi tahu maksud Jemmy kepada Reza. “Kakek sudah mengatakannya dengan sangat jelas. Pak Guru ingin menggunakan Hallie untuk me
Selesai makan, pelayan membereskan kamar tamu untuk Hallie.Rose mengambil pakaian tidur dari kamarnya untuk diberikan kepada Hallie. “Pakaian tidur ini baru kubeli. Aku masih nggak pernah mengenakannya. Kamu coba dulu, cocok nggak? Tinggi badan kita hampir imbang, seharusnya nggak masalah.”“Nggak usah. Aku lihat ada jubah tidur di dalam lemari!” balas Hallie dengan tersenyum.“Nggak nyaman kalau tidur pakai jubah tidur. Kamu pakai ini saja. Nggak usah sungkan sama aku!” ucap Rose.“Bukan sungkan! Kelak ini adalah rumahku. Mana mungkin aku akan bersikap sungkan?” Hallie tersenyum. “Aku cuma nggak suka pakai pakaian orang lain.”Senyuman di wajah Rose langsung terkaku. “Oh, begitu, ya. Baiklah, kamu pakai jubah tidur dulu. Besok aku bawa kamu jalan-jalan untuk beli yang baru.”“Oke, maaf sudah merepotkanmu!” Kedua mata Hallie berkilauan. Dia bertanya dengan tersenyum, “Rose, apa kamu tinggal di sini?”Rose membalas, “Bukan, terkadang aku akan tinggal beberapa hari di sini untuk menemani
Morgan menyipitkan matanya, lalu memutar bola matanya untuk melihat Sonia. Keningnya kelihatan sedikit berkerut.Sonia segera berkata dengan tersenyum, “Oke, oke, aku nggak tanya lagi. Aku nggak tanya lagi, deh!”Usai berbicara, Sonia bergumam sendiri, “Bisa jadi Theresia juga nggak suka sama kamu. Dia itu berkompeten dan juga cantik, entah ada berapa cowok yang lagi mengejarnya!”Raut wajah Morgan langsung berubah muram. “Apa hubungannya dia dikejar berapa banyak cowok sama aku?”Sonia berkata, “Nggak ada hubungannya. Kalian memang sudah nggak ada hubungan lagi!”Morgan terdiam membisu.Mereka berdua mengobrol beberapa saat mengenai masalah Hallie. Ada sebuah mobil masuk ke dalam gerbang. Ujung bibir Sonia spontan melengkung ke atas. “Reza sudah datang. Aku ke sana sebentar.”Morgan berkata, “Aku akui pilihanmu waktu itu memang benar. Kamu pacaran dengan baik. Jangan kecewain dia!”Sonia tersenyum, lalu mengangguk dengan serius. “Pasti!”“Pergi sana!”“Emm.”Sonia berjalan ke sisi mobi
Kedua mata Sonia berkilauan. Mengenai alasannya, sepertinya dia bisa menebaknya.Jemmy melanjutkan, “Aska merindukan Julia. Dia ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk memanggil Julia pulang. Kalau dia melakukan tes DNA sekarang, kemudian ternyata Hallie bukan Jeje, apa dia masih punya alasan untuk memanggil Julia pulang?”Kening Sonia berkerut. “Bagaimana kalau bukan? Apa Bibi Julia akan merasa ditipu oleh Pak Guru? Dia akan semakin membenci Pak Guru saja?”Jemmy menghela napas. “Selama beberapa tahun ini, mereka juga bukannya tidak pernah salah. Aska tidak bisa berpikir panjang lagi. Dia hanya ingin bertemu dengan Julia.”Ponsel Sonia berdering. Dia melihat Sonia sekilas, lalu pergi ke samping untuk mengangkat telepon. “Paman Reza!”Reza bertanya, “Kamu lagi di mana?”“Aku lagi di rumah Pak Guru!”“Aku ke sana sekarang!” Reza sedang mengendarai mobil. “Oh, ya, tadi Ibu telepon aku. Katanya tadi sore Hallie keluar, katanya mau jalan-jalan di sekitar. Hanya saja, dia masih belum pulang.
Hallie menggeleng. “Ketika aku melihat Kakek Aska, aku merasa sangat akrab sama dia. Aku punya firasat. Kakek Aska itu kakek luarku!”Aska menatap Hallie dengan ramah. “Anak baik. Selama beberapa tahun ini, kamu pasti sudah hidup menderita di luar sana. Setelah ibumu kembali, dia pasti akan merasa sangat gembira.”“Ibuku?” tanya Hallie dengan penasaran.“Iya, aku sudah menghubungi ibumu. Dia akan segera kembali!” Suara Aska terdengar terisak-isak. “Selama beberapa tahun ini, dia tidak menikah lagi juga demi menunggumu!”Mata Hallie memerah. “Aku berharap aku bisa segera bertemu dengan Ibu!”Saat mereka semua melanjutkan obrolan mereka, langit sudah gelap. Morgan pun telah pulang. Aska segera menceritakan masalah Hallie kepadanya.Sejak kecil, Morgan sering mendengar Aska menceritakan soal Jeje. Tidak disangka setelah bertahun-tahun, malah masih bisa ditemukan.Terlebih, Sonia malah menemukannya di Hondura. Semua ini terlalu kebetulan!Morgan pun menatap Sonia dengan tatapan syok.Sonia