Share

Jatuh Talak Saat Hamil
Jatuh Talak Saat Hamil
Penulis: Aniepesek

bab 1

"kamu ceraikan saja istrimu itu Za, dia sudah mulai tak waras masak ngobrolnya sama kucing kan aneh." ujar ibu mertua, meminta Mas Reza untuk menceraikanku.

Memang apa salahnya ketika aku bercanda sama kucing yang aku pelihara, apa cuma karena itu ibu mertua sampai mengatai ku tak waras.

Sedangkan mas Reza masih diam, aku hanya bisa menatapnya dengan tatapan memohon agar dia tak menceraikan ku karena saat ini aku tengah hamil, dan mas Reza tau itu, aku berharap mas Reza tak menuruti kemauan ibunya itu.

"Memang apa salah ku bu, sehingga ibu meminta mas Reza menceraikan ku? " tanya ku sambil menatap ibu mertua. Dengan mata yang mulai mengembun.

"Salah mu banyak, sudah pemalas gak pernah bantu-bantu di tambah juga gak waras, saya gak sudi memiliki menantu gak waras seperti mu." ujarnya benar-benar membuatku sakit hati, lantas jika memang dia tak ingin memiliki menantu seperti ku mengapa dulu dia merestui hubungan ku dengan mas Reza, dan tadi katanya aku pemalas, padahal semua pekerjaan rumah aku yang mengerjakannya lantas malas ku dimana?.

Mas Reza masih diam saja dia sama sekali tak membela ku seperti sebelum-sebelumnya, entah lah apa sebenarnya yang terjadi pada Mas Reza tapi akhir-akhir ini sikap nya memang berubah dia tak lagi sehangat dulu, sikap nya kini kian dingin dan seperti menjauhi ku. Entah apa yang salah dariku sehingga Mas Reza berubah seperti ini.

"Kenapa kamu hanya diam saja Mas, kamu gak akan menceraikan ku, kan mas, ingat mas aku tengah hamil anak mu, kenapa kamu malab ingin menceraikan ku," ucap ku sambil menatap mas Reza dengan mata berkaca-kaca, berharap mas Reza akan luluh, tapi mas Reza memalingkan wajah nya, seakan tak ingin manatap wajahku.

"Alah palingan kamu cuma hamil bohongan agar Reza tak menceraikan mu," ujar ibu mertua ku lagi, meragukan kehamilanku.

"Aku hamil beneran bu, kenapa ibu tega menuduhku hamil bohongan"

"Saya gak percaya, udah lah Za cepat kamu ceraikan dia, ibu sudah muak melihat wajah nya."pintanya lagi menatap Mas Reza.

"Jangan Mas, aku mohon jangan ceraikan aku, bagaimana nasib anak kita nanti Mas, jika kamu menceraikan ku," aku memohon dengan air mata yang tak dapat ku bendung lagi.

"Aku talak satu kamu Risma, mulai saat ini kamu bukan istri ku lagi." ujarnya dengan lantang.

Deg

Suara lantang mas Reza membuat ku membeku sesaat, sungguh rasanya aku masih tak percaya bahwa mas Reza akan tega menalak ku dalam keadaan hamil muda seperti ini.

Tungkaiku terasa lemas tak mampu menahan bobotku, badan ini hampir saja jatuh jika tanganku tak berpegangan pada kursi yang ada di depanku.

sedangkan ibu mertua terlihat tersenyum puas setalah kata-kata talak itu terucap.

Setelah mas Reza menalak ku tadi, dia langsung pergi entah ke mana sedangkan ibu nya mas Reza, masih duduk di ruang tamu sambil menonton tv, dia begitu tenang seolah-olah tak terjadi apa-apa, aku yang memang sudah membereskan semua pakaian ku, menarik koper dan menghampiri ibunya mas Reza, niat hati ini berpamitan,.

"Risma, pamit bu, jaga diri ibu baik-baik," ucap ku sambil meraih punggung tangannya tapi dia malah menepis tangan ku dengan kasar, begitu bencinya dia pada ku, padahal aku tak pernah merasa membuatnya marah, lantas apa yang membuat ibu mas Reza bisa begitu tak suka terhadap ku.

Tin.. Tin...

Terdengar bunyi klakson di luar, pasti Adam sudah sampai, ya tadi aku sempat menelpon Adam agar menjemput ku tapi aku tak menceritakan tentang aku yang sudah di ceraikan oleh mas Reza, aku takut adik ku itu akan marah, dan membuat keributan di sini, biarlah aku akan menceritakan semuanya bila nanti sudah sampai di rumah.

"Kok, bawa koper segala Mbak, emang nya mau nginep lama di rumah ibu, dan kenapa mata Mbak sembab kayak habis nangis gitu,"

Adam mencecar ku dengan pertanyaan nya membuat ku sedikit bingung mau menjawab apa.

"Mbak, gak papa kok Dam, tadi cuma kelilipan aja, udah lah ayo pulang Mbak udah kangen sama ibu,"

"Sini Mbak kopernya biar aku tarok di depan," pinta nya sambil meraih koper yang ada di samping ku.

*********

Tak butuh waktu lama aku sudah sampai di rumah ibu, rumah yang selalu membuat ku nyaman dan tenang.

"Assalamualaikum" ucap ku setelah turun dari motor Adam dan melangkah masuk ke dalam rumah.

"Wealaikumsalam, kamu sudah datang nak, suami mu mana dan kenapa kamu meminta Adam untuk menjemput mu?" ibu celingukan mencari keberadaan Mas Reza.

"Ibu," aku langsung menghambur ke dalam pelukan ibu, dengan air mata yang mengalir begitu saja, rasanya hanya ibu yang bisa memahami dan mengerti akan keadaan ku saat ini.

"Kamu kenapa Ris, kenapa dateng-dateng malah nangis seperti ini, ada masalah apa kamu sebenarnya?"

Aku tak bisa mengucapkan sepatah kata pun hanya mampu menangis dalam dekapan ibu, aku hanya ingin menumpahkan semua uneg-uneg yang telah lama aku pendam sendiri tanpa ada orang yang tau.

"Keysa, tolong ambilkan Mbak mu air minum" ibu memanggil Keysa adik bungsu ku.

"Ya bu" keysa menjawab dan langsung pergi ke dapur untuk mengambilkan Mbak nya air minum seperti yang di suruh kan ibu nya.

"Ini Mbak air nya, minum dulu biar Mbak sedikit tenang,"

aku pun meraih air yang keysa letakkan di atas meja, meminumnya hingga habis.

"Makasih key"

"Sama-sama mbak"

"Sekarang coba cerita sama ibu, apa yang sebenarnya terjadi, sehingga membuat mu menangis seperti tadi"

"Mas, Mas Reza menceraikan ku bu," aku menjawab sambil menunduk tak berani menatap wajah ibu.

"Kenapa Reza sampai tega menceraikan mu Ris, apa kalian punya masalah,"

Aku hanya menggelang sebagai jawaban, karena memang aku tak pernah memiliki masalah dengan Mas Reza.

"Lantas apa penyebab Reza menceraikan mu, bukan kah kemarin kamu bilang sama ibu kalau kamu sedang hamil, apakah Reza tak tau kalau kamu sedang hamil sehingga dia begitu mudah nya menceraikan mu.?" ibu kembali bertanya.

"Mas Reza tau bu, bahkan dia sangat tau, tapi mas Reza seakan tak perduli, dia lebih mendengarkan ucapan ibu nya yang selalu menjelek-jelak ku, dan Mas Reza tega menceraikan ku, itu juga atas permintaan ibu nya" jawab ku sambil menahan isak tangis.

" Ya allah, menyesal rasanya ibu dulu mengizinkan mu menikah dengan Reza, Ris, jika ibu tau akhirnya akan seperti ini mungkin ibu tak akan pernah merestui hubungan kalian. "

"Mungkin ini sudah takdirku bu aku harus menjalani kehidupan seperti ini,"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status