Share

bab 2

Author: Aniepesek
last update Last Updated: 2023-02-18 15:26:09

"Kasian ya si Risma, saat hamil muda seperti itu harusnya ada suaminya yang mendampingi, tapi ini malah dengan tega nya si Reza itu malah menceraikan nya."

"Dan parahnya lagi, si ibunya Reza malah nyebar fitnah kalau anak yang Risma kandung itu, di bilang bukan anak Reza, kan gila tuh si ibunya Reza, udah anaknya gak bertanggung jawab malah seenaknya nyebar fitnah, iih amit-amit kalau aku sampai dapat besan model begituan" celetuk salah satu ibu-ibu yang lagi asik membahas soal perceraian Risma.

"Ya, ya kenapa si Bu Lusi begitu tega nyebar fitnah seperti itu, padahal jelas-jelas suami Risma itu Reza, dan denger-denger juga kalau si Reza itu di guna-guna agar benci sama si Risma dan menceraikan nya, katanya sih, si Risma itu bukan mantu idaman seperti yang dia ingin kan"

"Sudah lah bu ibu, kita doa kan saja semoga Risma bisa sabar menghadapi ujian ini dan nanti akan allah beri pengganti yang lebih baik dari Reza" ujar Bu Emi.

"Amiin" jawab mereka serempak, mengaminkan perkataan bu Emi.

**

"Mama akan selalu berusaha untuk kuat menghadapi masalah ini sayang, walaupun kelak kamu lahir tanpa seorang ayah, tapi mama berjanji nak, mama akan berusaha untuk selalu membuat mu bahagia" aku mengusap-usap perut ku yang mulai membuncit, karena menurut bidan usia kandungan ku sudah 3 bulan, walaupun tanpa sosok suami yang menemani tapi yang penting anak ku bukan hasil berzinah, tapi ayah nya yang tak memiliki rasa tanggung jawab sehingga begitu tega menelantarkan ku dan anak yang masih aku kandung.

Selesai shalat isya aku pun membuka f* hanya sekedar ingin melihat-lihat saja guna mengusir rasa jenuh.

Tapi perhatian ku malah bertumpu pada sebuah postingan Emeli adik Mas Reza, di foto itu terlihat mas Reza yang sedang bertukar cincin dengan wanita yang tak aku kenal, tanpa sadar air mata ku tiba-tiba luruh, entah kenapa aku masih belum bisa melupannya, dan kenapa juga aku masih selalu berharap bahwa mas Reza akan kembali pada ku.

Dan nyatanya semua itu hanya menjadi hayalan semata, yang tak akan pernah terwujud, karena sebentar lagi mas Reza akan menikah dengan wanita pilihan ibu nya.

Aku buru-buru menghapus air mata ku, saat mendengar langkah kaki di luar kamar, karena aku tak ingin membuat ibu khawatir.

Tok tok tok...

"Boleh ibu masuk Ris?,"

Terdengar suara ibu dari luar pintu, "Masuk aja bu gak di kunci kok," balasku dari dalam kamar.

Ceklek

Saat pintu terbuka ibu langsung melangkah mendekati ku.

"Oh ya Ris ibu ke sini, cuman mau ngingetin kamu buat makan aja, kasian anak kamu kalau sampai kelaparan, ibu hanya tak ingin kamu sakit, masalah mu tak usah terlalu kamu pikirin, biarlah semua berjalan dengan sendirinya, kamu cukup fokus pada kandungan mu saja," ujar Ibu ikut duduk di sampingku.

"Iya bu Risma akan berusaha untuk mengikhlaskan semua nya mungkin ini memang sudah menjadi takdir ku, bu"

"Ya sudah ibu keluar dulu, ibu tunggu di meja makan ya"

"Ya bu,"

Ya memang benar apa yang di katakan ibu, bahwa aku harus berusaha untuk melupakan semua nya, dan mengubur semua harapan ku pada mas Reza.

Aku pun Meletakkan ponsel di atas kasur dan melangkah menuju dapur menyusul ibu. Yang telah keluar lebih dulu.

🏵🏵

Waktu begitu cepat berlalu, tak terasa usia kandungan ku sudah 4 bulan, dan esok akan di adakan acara selamettan kecil-kecilan oleh bapak dan ibu, walaupun tak di rayakan dengan mewah seperti orang-orang lainnya, tapi aku tetap bersyukur karena masih bisa mengadakan syukuran walaupun sederhana.

Esok harinya ibu tengah sibuk berkutat di dapur menyiapkan masakan untuk orang-orang yang akan hadir nanti, ibu tidak sendiri dia di bantu oleh tentangga yang memang dekat dari rumah, saat aku sibuk membantu mengelap piring dan pralatan lainnya.

Tiba-tiba ada paman Mas Reza yang datang, dia terlihat bingung saat melihat ada banyak orang yang ada di sini, bapak menyambutnya dengan baik dan mempersilahkan nya untuk masuk.

"Ada acara apa, kok terlihat sangat sibuk," terdengar suara Om Firman bertanya pada bapak.

"Selamatan 4 bulanan nya Risma" jawab bapak.

Terlihat om Firman begitu terkejut mendengar jawaban bapak.

"Loh bukannya kata Reza dan Lusi, Risma itu tidak hamil, apa mereka telah membohongi ku" ujar om Firman yang terlihat menahan kesal dan malu, mungkin dia merasa tak enak karena sudah datang di waktu yang tak tepat, di acara selamatan ku, sedangkan Ibu mas Reza berkata bahwa aku tidak hamil, dan Om firman rumahnya memang lumayan jauh mungkin dia tak mendengar desas-desus tentang kehamilan ku dan fitnah ibu nya mas Reza.

Sehingga dia percaya saja dengan ucapan mas Reza dan ibunya.

"Saya ke sini cuman ingin menyerahkan surat dari pengadilan, dan saya benar-benar minta maaf atas perbuatan Reza, saya sebagai pengganti ALM.bapak Reza benar-benar merasa malu atas perbuatannya yang tega menceraikan Risma dalam keadaan hamil seperti ini,"

"Andai saya tau dari awal bahwa Risma hamil, mungkin saya akan melarang Reza untuk menceraikan Rizma" ujar nya lagi.

"Sudah lah tak perlu di sesali mungkin ini memang sudah menjadi takdir anak ku." ujar bapak.

"Makan dulu Om," ujar ku setelah Meletakkan nasi serta lauk di atas meja.

"Maaf kan Reza ya, om benar-benar minta maaf atas nama Reza."

"Tak usah meminta maaf seperti itu om, karena bukan om yang salah tapi mas Reza." jawab ku.

" Silahkan di nikmati Om, aku pamit dulu mau bantu-bantu di dapur" ujar ku dan meninggalkan om Firman sama bapak yang masih duduk di depan om Firman.

**************

"Tadi om kamu, marah-marah sama ibu, karena tidak jujur tentang kehamilan Risma, katanya dia malu karena tadi saat om kamu mengantarkan surat cerai kalian, di sana tengah mengadakan selametan 4 bulanan Risma." ujar bu Lusi pada Reza yang tengah duduk di ruwang tamu.

"Sudah lah bu, gak usah di fikirin ucapan om Firman"

"Kamu benar juga Za, ngapain juga ibu harus mikirin ucapan Om mu itu, yang terpenting sekarang kamu sudah resmi bercerai secara hukum dan agama dengan si Risma itu," ujar bu Lusi antusias.

"Dan kamu juga bisa melangsungkan pernikahan mu dengan Kalista, ibu sudah tak sabar ingin memiliki menantu seperti Kalista, dia udah cantik, baik, dan juga kaya lagi, gak kayak si Risma itu udah jelek, gak waras lagi. "

"Udah bu gak usah bahas Risma lagi, aku mau mandi dulu nanti mau ketemu sama Kalista."

"Kalau kamu ketemu sama Kalista bilang sama dia, kalau pernikahan kalian akan di adakan seminggu lagi,"

"Terserah ibu, aku ngikut aja, ya sudah aku mau mandi dulu," ujarnya dan segera bangkit dari duduk nya.

"Berpenampilan yang ganteng, agar Kalista semakin terpesona sama kamu." Ujar bu Lusi pada Reza yang mulai menjauh.

Satu minggu telah berlalu. Kini mas Reza tengah melangsungkan pernikahan nya dengan Kalista, wanita yang baru aku tahu namaya, karena melihat unggahan Emeli yang memberi coption di unggahan itu dengan menyebut nama mas Reza dan istri barunya itu.

Mereka sedang berbahagia sedangkan aku di sini masih terpuruk dalam kesedihan, walaupun aku sudah berusaha untuk melupakan nya tapi itu semua tak mudah bagi ku, untuk melupakan semua kenangan manis bersama mas Reza.

"Aku tak boleh lemah aku harus kuat demi kamu nak, kita akan melewati ini bersama, mama yakin kita pasti bisa,"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Jatuh Talak Saat Hamil   bab 50

    50Kehidupan Risma dan Andre semakin tentram dan bahagia, dulu Risma mendapat seorang suami yang tega menalaknya dan memilih wanita lain, namun Risma sekarang sangat bersyukur karena Allah telah memberinya seorang pengganti yang lebih menyayangi dirinya bahkan bisa di bilang Risma selalu di ratukan oleh Andre, Andre tak pernah sekalipun berbuat kasar pada Risma bahkan meninggikan suaranya pun Andre belum pernah. "Sayang lagi ngelamunin apa sih.?" Andre memeluk tubuh Risma dari arah belakang."Nggak ada apa-apa kok Mas.""Kinara boboknya nyenyak banget ya." ucap Andre menoleh kearah kasur di mana Kinara sedang tertidur dengan pulas, Kinara memang masih satu kamar dengan Risma walaupun Risma sudah menyewa seorang baby sitter namun Risma tak ingin lepas tangan begitu saja, apalagi Kinara masih asi. "Makasih ya Mas.""Untuk,?" Tanya Andre sambil membalik tubuh Risma. "Untuk semuanya, makasih karena Mas selama ini tak pernah berlaku kasar padaku, bahkan Mas tak pernah protes walaupun k

  • Jatuh Talak Saat Hamil   bab 49

    49 Satu tahun telah berlalu kini kehidupan Reza semakin tak karuan bahkan Emeli memilih meninggalkan Reza yang semakin gila dengan minuman dan tak hentinya melakukan judi membuat Emeli tak kuat dengan sifat abangnya itu, Emeli memilih ngontrak tak lagi mau tinggal serumah dengan abangnya. "Mel, gimana Abang Lo masih gak berubah dia masih doyan minum.?""Nggak tau gue udah lama banget gak bertemu dia, dan udah gak tau kabarnya lagi.""Lo gak pernah pulang ke rumah lagi Mel.?""Nggak gue masih tinggal di kontrakan gak mau gue lihat bang Reza yang tiap harinya pulang mabuk dan selalu saja gemar berjudi hingga hutangnya di mana-mana.""Mungkin ini adalah hukuman buat bang Reza dulu dia jahat banget sama mbak Risma bahkan menalak mbak Risma saat mbak Risma tengah hamil, dan malah memilih menikah dengan wanita lain. Dan sekarang kehidupan bang Reza malah semakin tak karuan, entahlah gue bingung sebenarnya gue merasa kasian melihat keadaan bang Reza tapi gue juga merasa kecewa sama bang Re

  • Jatuh Talak Saat Hamil   bab 48

    48Reza baru saja pulang karena mendapat kabar jika ibunya sudah tiada, Reza memasuki rumahnya, kakinya tiba-tiba lemas saat melihat tubuh ibunya yang sudah terbaring kaku di tutupi oleh lain jarik, banyak warga yang membacakan surat yasin di samping sang ibu, Emeli menangis tergugu, di samping ibunya. Dengan langkah berat Reza mendekati jasad sang ibu, Reza membuka kain yang menutup wajah ibunya, saat melihat wajah sang ibu yang sudah pucat pasi, Reza tak kuasa manahan air matanya, rasa penyesalan tiba-tiba menelusup kerongga dadanya. "Apakah Mas puas, melihat ibu yang sudah tak bernyawa seperti ini,?" Ujar Emeli, dengan suara lirih. Namun Reza tak menanggapi ucapan adiknya itu, Reza memeluk tubuh bu Lusi diiringi oleh isak tangisnya."Maafkan Reza bu, maaf," lirih Reza sambil tergugu. Jasad bu Lusi pun di mandikan oleh warga, selesai di mandikan dan di kafanin, barulah jenazah itu di salatkan. Setelahnya mereka membawa jasad bu Lusi untuk di kebumikan. Dipemakaman umum yang ada

  • Jatuh Talak Saat Hamil   bab 47

    47Reza masih saja bersenang-senang dengan wanita sewaannya, dia tak memikirkan keadaan sang ibu yang sedang koma di rumah sakit, ibunya yang sedang bertaruh antara hidup dan mati, namun Reza malah asik bersenang-senang dengan wanita di club malam. "Ada apa dengan ibu dok,?" Emeli bertanya dengan nada cemas saat melihat raut wajah dokter yang sangat sendu. "Maaf mbak, saya harus menyampaikan jika ibu mbak sudah tak tek tertolong," Lirih dokter itu, membuat Emeli syok dan hampir saja limbung jika tangannya tak berpegangan pada tembok. "Jangan bercanda dok, ibu saya gak mungkin mati, ibu saya pasti masih hidup, dokter bohongkan,?" Emeli mengguncang tubuh dokter itu. "Maaf mbak, saya tak sedang bercanda saya serius," Jawab dokter itu dengan sungguh-sungguh membuat Emeli jatuh bersimpu di lantai. "Nggak, nggak mungkin, ibu gak mungkin pergi secepet ini," Raung Emeli di iringi dengan tangissannya yang mulai pecah. "Yang sabar mbak, agar ibu mbak bisa tenang di alam sana, saya permisi

  • Jatuh Talak Saat Hamil   bab 46

    46"Aku harus apa sekarang bagaimana caranya agar aku bisa mendapatkan uang banyak untuk biaya pengobatan ibu, sedangkan bang Reza malah seperti itu," Emeli hanya bisa menghela nafas kasar. Kala memikirkan biaya rumah sakit yang pastinya tak sedikit jumlahnya nanti yang harus ia tanggung. "Mel," Teman-teman Emeli datang mengunjungi Emeli yang sedang ada di rumah sakit."Kalian kesini,?" Emeli bangkit menyapa teman-teman nya. "Gimana kabar nyokap Lo Mel,?""Masih koma, gak tau gue lihat kondisi nyokap kek gini,""Yang sabar Mel, doakan saja, semoga nyokap lo cepat sadar.""Makasih loh, kalian udah mau repot-repot datang kesini,""Santai aja kali Mel, kita kan bestie.""Abang Lo mana,?""Gak tau, tadi dia keluar,""Boleh gak sih kita lihat kondisi nyokap Lo,""Boleh aja tapi harus gantian,""Ok lah,"Teman-teman Emeli masuk secara bergantian keruang rawat Bu Lusi. ***Malam harinya Risma dan Ande masih menikmati masa-masa pengantin barunya, Risma merasa sangat bahagia mendapat perlak

  • Jatuh Talak Saat Hamil   45

    45 bu Lusi lumpuh. Saat Risma dan Andre telah pergi Emeli kembali duduk di kursi yang ada di depan ruang rawat ibunya itu. "Ya Allah apakah Ini adalah karma untuk ibu," gumam Emeli yang kembali mengingat semua kenangan buruk di masalalu yang pernah ibunya lakukan pada Risma. "Apa yang kamu pikirin Mel," ucap Reza yang baru saja kembali. "Abang dari mana,?" Emeli malah balik bertanya. "Abang dari luar, ini abang beliin cemilan buat kamu juga," Reza mengulurkan sebuah bungkusan kearah Emeli. Namun Emeli enggan menerima cemilan yang Reza belikan. "Di situasi begini abang masih bisa foya-foya, abang sebenarnya kasian gak sih sama ibu, yang sedang terbaring koma, seharusnya uang yang di beri mbak Risma tadi abang simpan untuk biaya pengobatan ibu, bukan untuk foya-foya, kita akan membayar dengan apa biaya rumah sakit ini bang, kalau kita gak punya uang, apalagi abang sekarang sudah gak kerja. Begitu pun aku yang hanya kerja paruh waktu dengan penghasilan yang tak seberapa aku tak yak

  • Jatuh Talak Saat Hamil   beb 44

    44Risma yang mendengar kabar jika mantan ibu mertuanya kecelakaan pun berinisiatif untuk menjenguk karena bagaimana pun mantan mertuanya itu masih nenek Alvin. "Aku boleh kan Mas menjenguk bu Lusi,?" Tanya Risma pada Andre. "Boleh aja nanti bira Mas yang antar kamu kerumah sakit," Balas Andre. "Ok, mas," "Sekarang kita sarapan aja dulu, kamu mau ikut mas ke kantor nggak,?""Mau sih Mas, sama Alvin juga kan,""Iya sama Alvin,"***Siang harinya Andre mengantarkan Risma untuk kerumah sakit, sesuai dengan perkataannya tadi pagi. "Dimana ya Mas ruangan rawatnya,?""Kamu tanya aja sama perawat disini,""Permisi Sus, ruangan rawat pasien bernama bu Lusi di mana ya sus,?""Ada di sebelah kanan bu, ibu maju aja kamar pasien ada di sana.""Makasih sus,""Sama-sama bu,""Ayo mas, Al,"Mereka pun melangkah menuju ruangan bu Lusi sesuai petunjuk suster tadi.. "Itu sepertinya Mas Reza, dan Emeli mas," Risma menunjuk Reza dan yang Emeli yang sedang duduk di kurai depan ruang rawat. "Ayo ki

  • Jatuh Talak Saat Hamil   bab 43

    43"Hallo Za, ibumu sekarang ada di rumah sakit kamu cepat kesini," Ujar bu Juli pada Reza saat panggilannya telah di angkot oleh Reza. "Ini siapa ya, ibu saya sedang di pasar jadi gak usah mengada-ngada," Balas Reza yang merasa tak percaya. "Saya bu Juli Za, saya serius cepat kamu kesini kondisi ibumu sangat memprihatinkan." Ujar bu Juli, Reza pun langsung bangkit dari tempat duduknya lalu segera berlari keluar dari dalam rumahnya dia benar-benar khawatir dengan keadaan ibunya saat mendengar perkataan Bu Juli. **Sedangkan di rumah sakit Bu Lusi sudah di tangani oleh dokter, namun semua dokter yang ada di sana malah menghilangkan kepalanya saat detak jantung Bu Lusi semakin lemah. "Ini gimana dok, detak jantung pasien semakin menurun.?" "Kita akan coba sebaik mungkin jika pasien tetap tak bisa kita selamatkan, mungkin ini memang jalan takdirnya.""Bu, ibu sana gimana keadaannya,?"Tanya Reza yang baru saja sampai di rumah sakit. "Belum tau dokter masih belum ada yang keluar, ib

  • Jatuh Talak Saat Hamil   bab 42

    42 karma"Terserah ibu dan Abang saja, aku tak mau ikutan dalam rencana kalian," Ujar Emeli. "Awas aja kamu juga minta uangnya kalau ibu dan abangmu berhasil," Balas bu Lusi, pada anak gadisnya itu. "Gak akan bu," jawab emeli berlalu keluar dari rumahnya. "Ini kita harus ngapain bu, jika kita hanya berdiam diri saja, maka otomatis kita tak akan pernah bisa menguasi Alvin.""Kita ambil paksa aja Za, kalau mereka gak mau ngasih secara baik-baik," usul bu Lusi, padahal dulu dia sendiri yang tak ingin mengakui Alvin sebagai cucunya, namun sekarang setelah Alvin lahir, bu Lusi dengan seenaknya ingin mengambil Alvin, bukan karena benar-benar sayang namun hanya ingin memanfaatkan Alvin hanya demi uang. "Kalau di ambil paksa secara terang-terangan jelas itu tak akan bisa bu, secara Andre memberikan penjagaan yang ketat pada Alvin, kita harus mencari waktu yang tepat untuk bisa mengambil Alvin dari sana.""Lalu kita harus gimana Za, kalau kita menculikanya yang ada kita malah masuk penjar

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status