Share

Kebenaran kenangan Masa Lalu

Aku belum lama tertidur saat telepon berdering. Saat ini masih tengah malam dan hanya beberapa orang yang memiliki nomerku. Perutku melilit saat aku meraih ponsel. Itu dari Rudy.

"Halo." Kataku hampir takut pada apa yang akan dia katakan padaku.

"Hei, ini aku." Suaranya seperti dia baru saja menangis. Ya Tuhan... tolong jangan biarkan Grizelle meninggal. 

"Apakah dia baik-baik saja?" Tanyaku, berharap kali ini Tuhan benar-benar mendengar doaku.

"Dia akhirnya bangun. Dia sedikit bingung tapi dia mengenaliku saat dia membuka mata jadi dia baik-baik saja."

'Oh terima kasih Tuhan." Aku duduk di ranjang dan memutuskan kalau aku perlu berdoa lebih sering lagi.

"Maafkan aku, Aileen. Aku benar-benar minta maaf." Suaranya serak. Aku dapat merasakan rasa sakit dalam kata-katanya dan aku tidak perlu menanyakan apa maksudnya. Ini saatnya. Dia hanya tidak bisa mengatakannya.

"Tidak apa-apa. Rawat saja Grizelle. Aku benar-benar bahagia dia bai

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status