Share

Aku Minta Maaf

Sepuluh jam berlalu dengan Vivian yang terus berkutat dengan obat-obatan untuk menyembuhkan para tentara yang mengalami efek mengerikan dari racun yang diberikan oleh Aldrich dan sekutunya.

"Kamu harus istirahat," ucap Raven sembari merangkul pundak Vivian tiba-tiba.

Vivian yang sedari tadi berkonsentrasi merawat para tentara pun menoleh. "Kurang sedikit lagi, tinggal beberapa orang yang belum minum penawarnya," jawabnya sambil memejamkan matanya rapat-rapat selama beberapa detik.

Melihat Vivian yang menahan pusing, Raven pun menunjuk salah satu tenaga medis. "Kamu dan yang lainnya urus beberapa orang ini, dia membutuhkan istirahat," titah Raven.

Vivian yang terkejut mendengar ucapan Raven langsung memaksa matanya untuk terbuka. "Apa maksud kamu, ini sudah menjadi tu—"

"Itu bukan hanya tugasmu, tapi juga tugas mereka. Kamu sudah cukup bekerja," potong Raven sembari menarik tubuh Vivian untuk masuk ke dalam pelukannya.

"Benar Nyonya, Anda sudah bekerja keras. Sisanya biar kami yang mela
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Si Mendhut
kok pemanasan? hehehehe
goodnovel comment avatar
Riana Tepuna
pemanasan siapa
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status