Share

Bab 15

"Ram, bisa antar Bu Lek RS Kariadi, nggak?" pinta Lilik pada Ramon yang sudah siap pergi itu.

"Kapan, Bu Lek," jawab Ramon, sambil mengingat tali sepatunya.

"Sekarang, Ram. Mumpung kamu lagi libur." Ramon yang tengah menunduk itu mendongakkan kepala, menatap Bu Leknya dengan tatapan heran.

"Mendadak banget sih, Bu Lek. Kan aku sudah janjian mau futsal bareng temen kuliah." Bukan mau menolak permintaan Lilik, tapi Ramon sudah terlanjur janji. Dia tipe orang yang kalau sudah janji bakal ditepati.

"Lha, Bu Lek baru dikabari tadi pagi. Makanya semua pesenan hari ini Bu Lek selesaikan awal, takut nggak keburu jadwal besuk," jelas Lilik panjang lebar.

"Aku pesenin taksi online aja, ya? Nggak enak sama temen-temen." Lilik melipat tangan di depan dada, menatap kesal pada keponakannya itu.

"Kalau naik taksi, aku bisa pesen sendiri. Aku mau diantar kamu, Ram." Sepertinya Lilik sudah tak bisa dibantah lagi.

"Tapi, Bu Lek ----" Ramon belum sempat menyelesaikan ucapannya, Lilik sudah memoton
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status