Share

Bab 14

Hampir tengah malam ketika mobil travel yang ditumpangi Hadi berhenti di depan rumah sederhana itu. Setelah berterimakasih pada sopir dan menutup pintu mini bus, Hadi segera memasuki rumah.

Tujuan utamanya adalah kamarnya sendiri, di mana Alina menghabiskan waktunya sejak sakit. Pelan Hadi membuka pintu yang tak tertutup sempurna, dia mendapati Alina tengah pulas dalam tidurnya. Hatinya lega luar biasa, melihat dada Alina turun naik, karena bernafas. Sejak meninggalkan rumah subuh tadi, hal yang dia takutkan adalah Alina "pergi" tanpa ada dirinya mendampingi.

Pelan Hadi meletakkan tas ranselnya di sisi lemari, setelah mengambil amplop pemberian Lilik. Hatinya bersyukur, berkat uang itu dia bisa pulang naik mobil travel. Andai tidak, entah bagaimana nasibnya. Mungkin harus tidur di bangku terminal.

"Pa." Panggilan dari Alina membuat Hadi menoleh, dan berjalan ke arah tempat tidur.

Hadi tersenyum, menggenggam jemari istrinya. "Papa pulang bareng Ramon, kan?" Dalam bayangan Alina, Ra
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status