Share

Bab 47

Ramon tak tahu apa yang terjadi, yang jelas setelah dokter datang, brankar Ardia di dorong keluar menuju ruang persalinan. Ramon hanya bisa menunggu di ruang tunggu, sambil harap-harap cemas.

Tanpa sebab, tiba-tiba Ardia mengalami pendarahan hebat hingga pingsan. Setahu Ramon, tangan dan kaki Ardia terikat bagaimana dia bisa melukai dirinya sendiri? Lalu kenapa darah bisa keluar begitu banyak? Jangan-jangan kandungan Ardia bermasalah, tekanan mental yang dialami, serta percobaan bunuh diri berkali-kali bisa menjadi penyebabnya.

Ramon hanya bisa berdoa dalam hati, semoga Ardia baik-baik saja. Kalau boleh meminta, dia berharap bayi dan ibunya bisa diselamatkan. Tapi kalau harus memilih, Ramon lebih memilih Ardia kembali sehat seperti sedia kala.

"Gimana, Suster?" tanya Ramon, kepada perawat yang tadi berada di ruangan Ardia. Wajah itu terlihat tegang dan ketegangan itu menular pada Ramon.

"Maaf, Pak. Terpaksa kami membawa kabar buruk." Mendengar itu jantung Ramon mendadak takikardi,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status