Share

Bab 24 : Dia

Jenazah Suamiku

Bab 24 : Dia

Tadi malam aku sudah langsung chat Dokter Zulfan dan menyetujui tawaran kerja darinya itu. Dia sangat senang karena nggak bakalan kewalahan lagi kerja sendirian, gitu katanya.

Jadi, hari ini aku libur dulu kursus komputernya. Setelah mengantar Winka ke Sekolah, kuputuskan untuk mampir ke makam almarhum Bang Wawan. Aku harus minta izin juga dengannya dan menceritakan semua yang kualami ini.

Seperti biasa, sebelum mengobrol dengannya, tak lupa kukirim doa-doa untuk untuk almarhum suamiku tercinta. Semoga kamu tenang di alam sana, Sayang. Aku dan Winka baik-baik saja di sini, keluargamu memperlakukan kami dengan sangat baik. Kutarik napas panjang dan mulai membuka surah yasin, lalu membacanya helai demi helai.

Setengah jam kemudian, doa-doa sudah selesai kukirimkan untuk dia, yang alamnya sudah berbeda denganku namun masih selalu ada di dalam hati ini.

"Bang Wawan ... Sayang ... Bagaimana kabarmu?" Kuusap nisan yang

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Asnidar Ummu Syifa
sdh ada rasa itu si Restu,,hahahaha....
goodnovel comment avatar
Sri Wahyuni
Restu cemburu wulan hehehehe
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status