Share

Bab 2416

Penulis: Angin
Akan tetapi, kekuatan Tugu Langit Tanpa Batas terlalu mengerikan. Kekuatannya membentuk tekanan spasial yang menakutkan. Di bawah tekanan itu, kecepatan Akram menjadi sangat lambat. Begitu melambat, dia pun terkena hantaman Tugu Langit Tanpa Batas.

Namun, tingkat kekuatan Akram sedikit lebih tinggi dari Wayan. Tubuhnya terkena Tugu Langit Tanpa Batas, tap itu hanya membuatnya jatuh dari langit dan mendarat di reruntuhan di tanah. Hal itu tidak merenggut nyawanya.

“Huh!”

“Seram sekali.”

“Akram berada di puncak Alam Ajaib. Tapi di bawah serangan Tugu Langit Tanpa Batas, dia bahkan nggak punya kesempatan untuk melawan.”

Di kejauhan, orang-orang yang menyaksikan pertarungan Akram dan Chandra spontan berseru kaget.

Sementara itu, Akram yang berada di sekitar reruntuhan bergegas berdiri dan berdiri melayang di udara. Saat ini, rambutnya acak-acakan. Darah mengalir di sudut mulutnya, kondisinya tampak begitu kacau.

“Sialan. Mati sana!”

Akram marah. Sebuah pedang panjang muncul di tangannya. D
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Muh hasim
cerita nya mantap lanjutkan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2517

    Kerangka itu berbicara dengan suara tersendat-sendat. Mungkin karena dia sudah cukup lama tidak berbicara. “Apa kamu Tardas?” tanya Chandra lagi.Dia tidak yakin dengan identitas dari kerangka itu. “Benar, aku adalah Tardas,” jawabnya. Chandra langsung menghela napas lega lalu berkata, “Karena kamu masih hidup, jadi aku bisa membawamu pergi.”Dia berjalan mendekat dan mencoba untuk memutus rantai itu. Namun, sebuah kekuatan yang sangat dahsyat langsung memancar dan membuat tubuh Chandra terlempar. Kerangka Tardas berkata, “Tidak ada gunanya. Makhluk super kuat saja tidak bisa memutus rantai ini, jadi bagaimana mungkin kamu bisa memutusnya?”Chandra seketika langsung menyerah lalu berkata, “Sekarang, mungkin merupakan era paling gemilang bagi seluruh alam semesta, sekaligus saatnya hari akhir. Setiap umat manusia memiliki segel di dalam tubuh mereka yang membuat mereka sulit untuk menerobos dan meningkatkan kekuatan mereka.”Tardas mengangguk lalu berkata, “Aku tahu, hari ini akan t

  • Jenderal Naga   Bab 2516

    Chandra tidak pernah membayangkan, kalau jiwa Mosik masih terpendam di dalam Teratai Iblis. Bahkan sisa jiwanya masih tetap ada setelah Teratai Iblis terbentuk kembali. Selain itu, Chandra juga tidak pernah mengira kalau sisa jiwa Mosik akan muncul ketika Chandra tiba di Mayar dan mengaktifkan Teratai Iblis. Chandra menatap bayangan di hadapannya dengan raut wajah bingung lalu berkata, “Kenapa kamu baru muncul ketika aku berada di Mayar dan mengaktifkan Teratai Iblis?”Bayangan Mosik berkata, “Karena aku datang ke sini bersama Ketua Klan Ambara dengan membawa Tardas si penguasa manusia. Aku meninggalkan beberapa jejak di sini dan sisa jiwaku bisa merasakan jejak itu ketika kamu mengaktifkan Teratai Iblis di sini.”Chandra semakin bingung setelah mendengar penjelasan Mosik. Mosik bisa merasakan kebingungan Chandra lalu berkata, “Masalah ini melibatkan banyak hal. Kamu tidak akan mengerti, sekalipun aku menjelaskannya panjang lebar sekarang. Hal yang perlu kamu tahu sekarang adalah aku

  • Jenderal Naga   Bab 2515

    “Sabit Penghakiman?”Chandra langsung mengerutkan keningnya setelah mendengar penjelasan Weni. “Apa itu Sabit Penghakiman?” tanya Weni bingung. Sabit yang berada di dalam diri Weni juga merupakan Sabit Penghakiman. Namun, tidak banyak orang yang mengetahuinya dan Chandra juga tidak pernah menceritakannya kepada Weni. Tiba-tiba saja roh penunggu muncul dan Chandra langsung berkata, “Roh penunggu!”Roh penunggu langsung terdiam sejenak lalu berkata, “Tuan terlalu sopan padaku.”“Apa yang terjadi pada Sasa?” tanya Chandra. Roh penunggu langsung melirik Weni dan gadis itu langsung menyadarinya. Dia pun berkata dengan sopan sambil tersenyum, “Aku mau berjalan-jalan dulu di luar.”Tidak lama kemudian, dia sudah pergi lalu Chandra pun kembali bertanya, “Kamu bisa memberitahuku sekarang, kan?”Roh penunggu mengangguk lalu berkata, “Sasa sudah melanggar dan mengusik Aturan Langit sampai hampir tewas karena membantumu. Dia pasti sudah mati jika bukan karena Weni yang menolongnya.”“Apa?”Ch

  • Jenderal Naga   Bab 2514

    Sasa kembali membantu Chandra. Namun, bantuannya kali ini justru menarik Sabit Penghakiman yang bahkan seorang Kaisar Agung sekalipun akan musnah ketika menghadapinya. Untung saja, Weni muncul di saat genting.Dia menyadari Sasa berada dalam bahaya, jadi dia segera mengeluarkan Sabit Penghakiman dari dalam tubuhnya dan menangkis serangan Sabit asing ke arah Sasa. Dalam sekejap mata, Sabit Penghakiman asing itu menghilang. Wajah Sasa berubah pucat ketakutan. Walaupun dia sudah tahu konsekuensi dari perhitungannya, dia tetap saja ketakutan ketika menghadapi kematian. Untung saja, Weni datang menyelamatkannya. Sasa berjuang untuk bangkit lalu duduk bersila di atas tanah sambil menyeka keringat di wajahnya dan berkata, “Weni, terima kasih.”Weni menghampiri Sasa. Gadis itu telah tumbuh menjadi seorang gadis cantik yang kecantikannya tak tertandingi seperti ibunya. “Tante Sasa, Tante kenapa? Apa yang terjadi?” tanya Weni setelah melihat luka di tubuh Sasa. “Tidak apa-apa, aku baik-baik

  • Jenderal Naga   Bab 2513

    Di sebuah tempat terbuka.Chandra sudah berkonsentrasi penuh sepanjang waktu. Sampai akhirnya, dia kelelahan lalu duduk untuk beristirahat.“Kak Sasa, Mayar ini sangatlah luas. Aku sama sekali tidak memiliki petunjuk apa pun. Aku seperti mencari jarum dalam jerami,” ujar Chandra yang sudah mencari selama 30 tahun, tapi tidak berhasil menemukan apa pun.Sasa yang berada di dalam Istana Abadi langsung mengerutkan keningnya lalu berkata setelah berpikir sejenak, “Chandra, tenang saja. Aku akan memperhitungkan semuanya untukmu.”Kemudian Sasa langsung berusaha untuk membuat perhitungan. Namun, tiba-tiba saja roh penunggu menghampiri Sasa. Dia mengenakan jubah hitam dan tongkat di tangannya. Dia berkata kepada Sasa dengan tegas, “Sasa, kamu mau mati, ya?”Sasa berkata tanpa daya, “Chandra sedang kesulitan. Kalau begini terus, dia tidak akan bisa menemui Tardas.”Si roh penunggu berkata dengan raut wajah serius, “Kamu harusnya tahu, kamu sedang menghitung siapa? Orang itu adalah Penguasa Du

  • Jenderal Naga   Bab 2512

    Tanah di tempat itu dipenuhi dengan tengkorak. Tengkorak biasa akan membusuk dengan cepat. Namun, sudah ribuan tahun tapi tengkorak yang ada di sini masih utuh. Itu membuktikan bahwa prajurit yang datang ke sini adalah prajurit yang super kuat. Benar juga, siapa lagi yang berani datang ke sini kalau mereka bukan orang-orang terkuat?“Sebenarnya Tardas terjebak di mana?”Chandra melihat ke sekeliling. Jurang ini sangat luas. Sekilas, dia tidak bisa melihat ujung jurang. Chandra yang bingung pun hanya bisa berjalan dengan hati-hati. Tanah di bawah kakinya penuh dengan tulang mayat. Hal ini membuatnya kian bingung. Mungkinkah pernah terjadi pertempuran di sini? Mengapa ada begitu banyak mayat?Chandra tidak percaya setiap makhluk yang datang ke sini pasti mati. Satu-satunya penjelasan yang masuk akal yaitu pernah terjadi pertempuran sengit di sini di masa lalu, yang melibatkan banyak makhluk. Namun, semuanya telah mati.Setiap kali Chandra menginjak tulang di tanah, tulang-tulang itu lang

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status