Share

Jerat CEO: Jodoh Salah Tarik
Jerat CEO: Jodoh Salah Tarik
Author: Nychinta

Bab 1. Mengacaukan Pernikahan Mantan

“Dasar wanita murahan.”

Makian itu membuat Diva yang sedang berada di tengah kerumunan pesta pernikahan terkejut. Dia menoleh ke sumber suara, lalu melihat sejumlah pasang mata menatapnya dengan pandangan merendahkan.

“Hari ini adalah hari pernikahan Nico dan Nadya, bisa-bisanya dia dengan tidak tahu malu datang ke sini? Apa dia masih mau berusaha merebut kekasih sahabatnya sendiri?” sahut seorang tamu lainnya.

“Namanya juga wanita kelas bawah, mana tahu malu, sih?”

Walau mendengar jelas berbagai komentar mengenai dirinya, Diva hanya terdiam. Dia mengabaikan cacian tersebut dan mengalihkan pandangan ke arah pelaminan. Sepasang pengantin tampak tersenyum bahagia selagi menyalami satu persatu tamu yang menghampiri mereka. 

Di saat ini, Diva mendengus. Wanita murahan? Berusaha merebut kekasih sahabatnya? 

Omong kosong! Orang-orang yang tadi mencacinya sama sekali tidak tahu apa-apa. 

Kenyataannya, pasangan pengantin bernama Nadya dan Nico yang ada di pelaminan itu adalah sahabat baik dan juga kekasih Diva sendiri! Dirinyalah yang diselingkuhi!

Selagi Diva menahan rasa sakit dan pedih di hatinya, mendadak sebuah panggilan terdengar. “Diva?!”

Diva menoleh, menatap seorang wanita paruh baya dengan pakaian anggun yang warnanya senada dengan tema acara pernikahan ini. 

“Tante Farha …,” sapa Diva datar.

Tante Farha, dia adalah ibunda Nico. Wanita yang selama ini selalu berusaha memisahkan Diva dari putranya. Tak hanya itu, Farha bahkan sampai menghina Diva sebagai wanita rendahan kelas bawah menjijikkan yang tidak pantas untuk putranya.

“Untuk apa kamu datang ke sini!?” tanya Farha dengan wajah mengerikan, tampak marah dan siap menelan Diva bulat-bulat. “Pesta ini tidak menerimamu!”

Mendengar kalimat itu, Diva berujung menyunggingkan sebuah senyuman. Hal tersebut membuat Farha semakin melotot.

“Kenapa kamu tertawa? Apa yang lucu?!” tegur Farha.

“Tante … Tante sungguh lucu,” ucap Diva sebelum memiringkan kepalanya, menatap Farha seperti menatap tontonan terkonyol sedunia. “Aku diundang, jadi tentu harus datang. Itu namanya etika.” Dia menaikkan alisnya. “Tapi, mungkin aku terlalu banyak berharap. Karena sekarang aku tahu Tante tidak tahu etika menjamu tamu.”

“Kamu–!”

“Maaf, Tante, Diva tidak punya banyak waktu. Masih ada urusan lagi setelah ini, jadi Diva pamit dulu, mau mengucapkan selamat untuk kedua pengantin,” potong Diva selagi berjalan melewati Farha.

Karena ada banyak yang melihat, Farha tidak bisa menghentikan Diva dengan kasar, takut reputasinya menjadi korban.

Sesampainya di atas panggung pelaminan, Diva berseru, “Selamat atas pernikahan sialan kalian, ya!” 

Ucapan Diva yang sangat lantang membuat kedua mempelai memasang wajah buruk.

“Untuk apa kamu datang?” Nico berkata dengan spontan. Alisnya menekuk tajam, tampak khawatir. Mungkin bajingan ini tahu kesalahannya dan takut karma datang terlalu cepat.

“Kenapa tidak? Aku diundang oleh istrimu yang cantik ini,” ucap Diva dengan percaya diri. Dia menaikkan alis kanannya. “Kenapa? Lebih berharap aku menangis di pojokan melihat kalian tersenyum bahagia seperti sekarang?” imbuhnya dengan nada menyindir, membuat Nico bungkam.

Di saat ini, Nadya maju satu langkah ke arah Diva. Sebuah senyuman keji terlukis di wajahnya. “Hebat juga kamu, Diva. Mukamu tebal sekali sampai nekat datang ke sini,” ucapnya.

Diva tersenyum. “Tenang, aku tidak punya muka setebal dirimu, Nadya. Lagi pula, kalau aku di posisimu, aku akan merasa malu karena telah merebut sampah bekas sahabat baikku sendiri.”

Wajah Nadya berubah buruk. “Kamu!”

“Sshh.” Diva menempelkan jari telunjuk ke bibirnya, membuat Nadya bungkam. “Jangan berbuat onar. Malu dilihat tamu lainnya,” peringatnya membuat Nadya melotot. 

Tak ingin berbasa-basi lebih jauh lagi, Diva pun menyodorkan kotak hadiahnya ke tangan Nadya. “Untuk kalian, semoga suka. Aku pamit.”

Kemudian, dia turun dari altar dan berjalan lurus meninggalkan ballroom.

Melihat kepergian Diva, Nadya mengepalkan tangannya. Dia sengaja mengundang Diva untuk melihat wajah menyedihkan wanita itu ketika melihatnya menikahi Nico, tapi … sekarang yang dia dapatkan malah rasa kesal! Semua karena Diva tidak terlihat hancur!

Menatap kotak hadiah dari Diva di tangan, Nadya merasa semakin marah. “Aku tidak perlu sampah ini!” Dia membanting hadiah itu ke tanah, menyebabkan kotaknya terbuka dan satu makhluk kecil hitam pun lari melewati kaki Nadya. “Ahhh! TIKUUUS!”

Suasana mendadak kacau. Akibat teriakan Nadya, sejumlah tamu wanita menyadari keberadaan binatang itu dan ikut berteriak histeris.

Di sisi lain, Nadya berakhir jatuh dari atas panggung pelaminan bersama Nico yang berusaha menangkapnya. Keduanya terlihat berantakan.

Diva yang sedang mengarah ke pintu keluar ballroom menoleh ke belakang, sebuah senyuman terlukis di wajahnya. Semua sesuai rencana, sudah dia duga Nadya yang angkuh akan membuang hadiahnya dan membebaskan tikus kecil yang dia siapkan.

Tepat di saat itu, terdengar sebuah suara berteriak, “Diva! Pasti kamu!” 

Mata Diva menoleh ke sumber suara, menatap Farha yang melotot ke arahnya dengan wajah merah. 

Dengan jari telunjuk berkuku merahnya, Farha menurunkan perintah pada para pengawalnya, “Tangkap wanita jalang itu!”



Comments (6)
goodnovel comment avatar
Rimby pus
bagus critanya permpuaan berani
goodnovel comment avatar
Iis Dayanti
seru lumayan buat koleksi
goodnovel comment avatar
nurdianis
berani juga kamu diva
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status