Share

Porselen Kesayangan Arthur

Arthur menatap bosan pada tumpukan berkas di atas meja kerjanya. Tidak sekali ia mengumpat pada pekerjaan yang tidak ada usainya.

Bahkan dari pagi hingga siang ini tak ada istirahatnya namun juga tak kunjung rampung.

"Hufftt... Kapan ini akan selesai?" gumam laki-laki itu frustrasi.

Seorang laki-laki dengan stelan tuxedo abu-abu menatapnya, ia menurunkan kaca tipis berwarna emas yang membingkai mata bermanik hazel miliknya.

"Apa Tuan ada urusan lain di luar?" tanya Reko, ia bangkit dan mengambil setengah dari berkas yang menumpuk di meja Arthur.

"Tidak." Arthur menjawabnya tak acuh.

Reko pun mengangguk pelan, sampai pintu ruangannya terbuka. Tanpa sopan santun seorang wanita berdiri di sana.

Kembali Arthur menyergah napasnya panjang. Ia menatap lekat wanita itu.

"Keluarlah, Reko!" perintah Arthur.

"Baik Tuan."

Reko keluar dari dalam ruangan itu, menyisakan Arthur yang seorang wanita cantik berambut sepunggung dengan stelan mini dress putihnya.

Sudut bibir Arthur menyungging
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status