Share

Masa lalu.

Author: Azzurra
last update Last Updated: 2025-09-07 23:02:35

Bab 4

“Ki, kamu mau kan jadi pacar aku.” Angga sahabat Kinan menyerahkan buket bunga di tengah-tengah kerumunan para mahasiswa yang baru saja keluar dari dalam kelas.

Kinan tak menyangka Angga akan melakukan ini, kenapa tak memberi tahu sebelumnya jika dia memiliki perasaan padanya, gadis ini menatap sekitar, banyak orang menatap pada mereka, bisik-bisik pun terdengar.

Perlahan Kinan mengambil buket yang di berikan Angga, bibir lelaki ini melengkung kebelakang, senyumnya terlihat penuh percaya diri.

Tiba-tiba.

Bugh.

Sebuah bogem mentah mengenai rahang tegas Angga. Suara riuh pun terdengar.

“Heh, cupu. Berani-beraninya lo mau nikung gue. Lo nggak kenal Bram.” Bram si maskot kampus menunjuk muka Angga yang terjatuh akibat tonjokan kepalan tangannya.

“Bram, jangan main pukul,” ujar Kinan, dia mendekati Angga ingin menolong, tetapi tangannya di tarik Bram.

“Kinan sekarang pacar gue, jangan lagi lo berani-berani deket-deket sama dia, ngerti!!” Bram berkata dengan suara keras, membuat kerumunan semakin banyak. Tapi saat itu Kinanti hanya diam tak menatap Angga, atau berusaha menolongnya.

Setelah puas memaki Bram menendang kaki Angga. Lalu menarik tangan Kinan pergi meninggalkan Angga dalam keadaan patah hati, dan malu. Sejak saat itu Kinanti tak pernah lagi melihat Angga di kampus. Semua sosial medianya tak bisa di akses. Hilang semua kontak dengan Angga.

Hingga siang itu kantor tempat Kinan bekerja kedatangan seorang lelaki yang lama Kinan cari dan rindu. Tetapi lelaki ini sudah 180 derajat berbeda, senyum Angga tak lagi hangat seperti dulu, tatapannya kini!! terlihat dingin, jahat dan menakutkan bagi Kinan.

Dan sekarang dia harus terjebak bersama lelaki ini bukan hanya di kantor tetapi harus bersamanya selama 24 jam penuh. Menjadi istri simpanan!!

Kinan menggeleng samar hatinya berdesir khawatir. Bisakah Kinan kembali merebut hati Angga? menjadikan dia seperti dulu lagi??

Selama proses perawatan tubuh, gadis ini hanya merenung. Menatap kosong pada cermin yang memantulkan tubuh langsatnya. Perasaan takut merajai jiwanya. 

“Ki lo nggak mau punya pacar?”

“Nggak, Ngga. Ngapain pacaran gue maunya langsung nikah.”

Angga mengacak rambut Kinan. Mereka saling tatap lalu tertawa renyah. Wajah tampan, senyum menawan, hanya satu kekurangan Angga terkadang rendah diri entah kenapa. Kinan selalu mensuportnya untuk percaya diri dan tampil di depan publik. Di kampus pun Angga hanya berteman dengan Kinanti. Bayangan masa lalu kembali berkelebat di kepala. Ada perasaan menyesal kenapa dulu dia tak langsung menolong Angga.

“Non sudah selesai. Anda cantik sekali.”

“Terimakasih, ini rumahnya Pak Angga, Mbak??” tanya Kinan pada wanita berkisar seumurannya.

“Iya, Non.”

“Istrinya Pak Angga juga di sini?”

“Saya kurang tau, Non. Nanti Non tanyakan langsung ke Pak Angganya, permisi.” Wanita yang melayani Kinan undur diri.

Kinan menatap pantulan dirinya di cermin. Memang cantik tapi buat apa kalo Cuma jadi istri simpanan, alias gundik. Parahnya kalau sampai istri sah Angga tau.

“Duh ... Bisa viral ini,” gumam Kinan.

Seharian Kinan hanya di dalam kamar, keadaan ini di jadikan gadis ini sebagai waktu istirahat, dia mencoba menetralkan perasaan yang benar-benar kalut.

Matahari sudah condong ke barat, perlahan gelap menyapa, jantung Kinan berirama lebih cepat sejak tadi, bunyi detik jam seperti nyanyian simfoni pengantar pada kehancuran hidupnya.

Netra Kinan terus awas ke arah pintu, terdengar suara tapak kaki sudah di depan kamar, jantung Kinanti semakin berdegup tak beraturan, khawatir. Setelah pintu di buka ternyata bukan Angga yang ada di sana. Nafas gadis ini kembali normal.

“Non, makan dulu. Kata Bapak jangan tunggu Bapak, setelah makan tidur dulu saja. Kalau bisa untuk pulang, malam ini Bapak pulang, tapi kalau urusan belum kelar Bapak nggak pulang.” Ningsih - Si Pelayan pribadi Kinan menjelaskan.

Hati Kinan merasa lega dia berdoa semoga masalah yang di hadapi Angga tidak akan selesai. Hati Kinan bersorak riang dengan doanya. Bibirnya tersungging senang.

“Ahh ... Senangnya, huh ... dari pagi kek ngabarinnya, gue udah deg degan nggak taunya nggak pulang.” Kinan berguling-guling di kasur yang dia rasa sangat nyaman.

Kinan menatap langit-langit kamar. “Angga kamu berubah banget, tapi kenapa kamu masih ngejar-ngejar aku?? Tapi aku seneng ternyata kamu cinta banget sama aku.

Sesekali Kinan tersenyum, sesekali dia menatap kosong. Angga mengamati Kinan lewat ponsel, memandang wanita ini tak bergeming, tanpa ekspresi. Debaran di dadanya masih menggila saat mengingat Kinan, tapi juga ada rasa kecewa dan entah perasaan apa ini, Angga tak yakin.

“Bagaimana?”

Angga menutup ponsel memasukkan ke dalam saku Jaz.

“Aku sudah menemukan perempuan ku, aku sudah menikahinya.”

“Bagus, dia bukan di bayar untuk menjadi istri pura-puramu ‘kan?” tanya Anwar, menelisik wajah cucunya.

“Nggak, Kek. Dia teman kampusku dulu.”

“Kenapa tidak langsung di publikasi? Hanya menikah siri? Dan walinya wali hakim juga menikah tanpa kehadiran mempelai perempuan.” Anwar berbicara penuh selidik. “Apakah perempuan itu kamu paksa?”

Angga mengalihkan pandangan dari Anwar. Lelaki tua ini selalu tau apapun yang di lakukannya.

“Kami pernah saling cinta, Kek. Kebetulan kami satu kantor sekarang, nanti pasti aku publikasi dan urus surat sah negaranya,” jelas Angga.

“Oh ...” Anwar mengetuk-ngetuk tangan, isi kepalanya berfikir, netranya terus mencari tau kebenaran dari gelagat cucunya.

“Papah ...”

“Opah ...”

Suara seorang gadis kecil membuyarkan konsentrasi Anwar.

“Kayla, belum tidur?” Angga merentangkan tangan mengangkat gadis kecil ini ke pangkuannya.

“Mama mana?” tanya Angga.

“Mama kerja.” Suara cadel Kayla menjawab gemas.

“Kemana dia Kek?”

Anwar tak menjawab, hanya lewat sorot matanya saja Angga sudah tau kemana ibu dari Kayla ini pergi. 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Jerat Obsesi Masa Laluku.   Lari.

    Gadis ini menjalani perawatan tubuh lagi hari ini, semua kuku di potong habis, rambut di pangkas lalu di beri curly, make up tipis di wajah semakin membuat Kinanti terlihat sempurna.Angga memerintahkan pelayan menyiapkan Kinanti nanti malam, malam ini Angga akan melakukan hal yang sudah lama ia nantikan. Kinanti gadis yang pernah dia cinta juga gadis yang ia benci hingga saat ini. Ia berharap setelah malam ini ia bisa mencintai Kinanti lagi dan Kinanti bisa menerimanya bukan karna ada hitam di atas kertas.“Non, Anda cantik banget. Apalagi bajunya cocok dan pas." Ningsih memuji.Bibir Kinanti tersungging melihat pantulan tubuhnya, memang cantik, tapi ... Ya Allah hati tenang lah sedikit, berdoalah semoga ini adalah akhir dari segala penderitaan. Doa Kinanti di dalam hati, wajahnya berubah sendu.“Non.” Suara Ningsih pelan. “Ini baju di pake setelah makan malam nanti.” Netra Ningsih mengerling menunjukkan pakaian kurang bahan di tangannya.Wajah Kinanti bersemu merah melihat pakaia

  • Jerat Obsesi Masa Laluku.   Selaput Dara.

    Bibir lelaki ini menyeringai lalu mendekatkan wajah. “Aku tau semua tentang kamu, bahkan isi hatimu?” “Ya Tuhan, udah balik lagi ke setelah awal. Mana Angga yang barusan begitu hangat dan terlihat mencintai??” monolog Kinanti.Sudur bibir lelaki ini tersungging. “Aku mencintaimu dengan caraku,” ujar Angga pelan, tapi membuat bulu kuduk Kinanti meremang.Mencintai dengan caranya? Ya Tuhan, jangan-jangan Pak Angga ini udah jadi psikopat karna kejadian dulu, sebentar baik sebentar jahat, hati Kinanti terus berbicara.Akhirnya mobil sampai di halaman rumah, Kinanti keluar dari mobil langsung menuju kamarnya tak peduli lagi pada keberadaan lelaki yang selalu mempermainkan perasaannya. Belum dia masuk ke dalam kamar tangannya di tarik Angga. “Malam ini kamu masih lolos, tapi besok malam jangan harap.” Lagi-lagi lelaki ini tersenyum penuh ejekan pada Kinanti.Gigi Kinanti di katupkan rapat, kesal. Tapi tak berani membalas. Angga masih menatap Kinanti remeh, dia tau gadis ini sudah sangat k

  • Jerat Obsesi Masa Laluku.   Lelaki Hebat.

    Suara rendah dan penghinaan Angga membuat darah Kinanti bergejolak.“Anda tak berhak menghina saya, Pak.” Kinanti membalas tatapan tajam Angga.“Munafik.” Bibir Angga mencibir, lelaki ini ingin mencium bibir yang sudah begitu dekat tetapi suara ketukan kaca mobil menyelamatkan bibir Kinanti.“Papah.” Sambut gadis kecil ini ketika Angga membuka pintu mobil.Lelaki ini tersenyum tulus pada gadis kecilnya, berbeda sekali ketika menatap Kinanti penuh dendam dan entah apa, Kinanti tak pernah bisa menebak isi hati Angga lewat tatapan matanya.Angga ingin menggendong Kayla. Tetapi gadis ini tak mau, dia berlari kecil mengitari mobil menggandeng tangan Kinanti, bibir gadis ini melengkung, hatinya menghangat, tapi juga bertanya. Bagaiman kalau dia tau bahwa wanita ini adalah seorang pelakor?“Papah, ayo gandeng.”Kinanti gerogi ketika tangan Angga menggandeng tangannya. “Nanti jangan panggil, Pak. Di sini kamu istriku, jangan terlihat kaku, aku bilang pada kakekku kalau kita saling cinta.”Kin

  • Jerat Obsesi Masa Laluku.   Penghinaan.

    Bab 7Netra mereka bertemu kali ini Kinan dengan berani menatap manik hitam lekat yang berada tepat di atas tubuhnya. Terpancar jelas kesedihan di mata Kinanti tetapi Angga tak peduli, egonya terlalu tinggi untuk merasakan kesedihan gadis ini.Cairan bening menetes di ujung kelopak mata Kinan. Jemari lelaki yang sedang di penuhi oleh rasa cemburu ini mengusap lembut tetesan bening, hati yang tadi begitu berkobar sedikit meredup. Tetiba muncul rasa kasih di sana.“Tenang lah, aku akan melakukannya dengan baik, bukankah kamu sudah sering melakukannya?”Kinan mendorong dada Angga keras, tapi tetap saja tak membuat lelaki ini bergeming. Jelas sekali terpancar kemarahan di netra Kinan. Tetapi Angga hanya tersenyum miring.Lelaki ini mendekatkan wajah kembali mencumbui gadis di bawahnya. “Tadi aku bertemu, Bram.”Kinanti membeku, dadanya merasa di hantam Godam besar. “Tapi aku belum pernah melakukan apapun dengan Bram. Oke, kalau kamu memang tak percaya, maka silahkan membuktikan, aku siap.

  • Jerat Obsesi Masa Laluku.   Gusar.

    Bab 6Mobil melaju membelah jalanan. Angga hanya diam tak merespon celotehan Kayla. Tangannya terkepal memikirkan Kinan pernah berhubungan dengan Bram. Siapa yang tak tau Bram. Lelaki penikmat selangkangan, tak ada wanita yang tak di ‘pakai’ oleh Bram jika sudah menyandang status pacarnya.Angga berusaha meredakan gejolak di dada. Apakah dia sanggup menerima Kinanti jika gadis ini sudah pernah meyerahkan kehormatannya pada lelaki lain?Apakah dia merelakan benihnya membuahi janin Kinanti jika wanita itu sudah ternoda?? Isi kepala Angga berisik dengan hal-hal yang diapikir wanita harus memiliki kesucian.Hingga akhirnya mobil tiba di depan rumah yang lebih megah dari rumah Angga. “Ayo turun.”Kayla turun dan berlari ke arah Anwar yang sedang menikmati teh di halaman sambil membaca majalah bisnis.“Kek. Aku langsung berangkat,” ucap Angga setelah mencium tangan Anwar.“Ajak istrimu ke sini nanti malam, kita adakan pertemuan keluarga. Kakek ingin mengenalnya.”“Iya Kek.”Lelaki ini perg

  • Jerat Obsesi Masa Laluku.   Masih lolos.

    Bab 5Pintu di buka pelan, Angga berjalan perlahan menuju ranjang. Di tatapnya Kinanti yang tertidur pulas di sana, terlihat gurat kelelahan dan kekhwatiran di wajah gadis ayu ini. Angga menjulurkan tangan, menyibak rambut yang menutupi wajah. Iris legamnya terus menatap wajah Kinanti.Jemari kokoh lelaki ini menelusuri pipi hingga rahang, tapi sepertinya Kinanti tak merasakannya, dia terlihat begitu damai di alam mimpinya. Setelah puas mengamati wajah gadis cantik ini, Angga keluar dari kamar. Pintu kamar terdengar menutup perlahan, Kinan membuka mata pelan. Dia menghembuskan nafas lega, setidaknya malam ini dia aman. Kembali Kinanti melanjutkan tidur, walaupun banyak pertanyaan di benaknya.Kumandang adzan subuh membangunkan tubuh yang terasa segar pagi ini. Gadis ini segera bangun mandi lalu melakukan solat subuh.Setelah itu dia keluar dari dalam kamar. Mulut Kinanti ternganga melihat luar kamarnya. “ini rumah apa istana?” batin Kinan. “Jadi Angga sekaya ini? gue baru tau.” Kaki

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status